Besoknya sehabis pulang menghadapi ujian semester akhir beruntun didalam ruangan Kepala sekolah
Yulia Nekat pergi kealamat yang diberikan teman sebangku Cakra
"Berenti disini bang" ujar yulia
Gojek online itu berhenti, didepan sebuah rumah megah, lebih megah dari rumah Yulia
"beer ini kan pak? Komplek Cemara Royal No 15B?" Ulang Yulia lagi
"bener neng, abang gak mungkin salah"
Yulia turun dari motor matic itu, dan melepaskan helm Gojek dikepalanya
Lalu mengambil dompetnya mengeluarkan uang 15 ribuan""makasih neng" supir ojek langsung melesat pergi
Yulia terdiam memandangi Pagar rumah yang begitu tinggi
Dengan modal berani
Yulia memencet Bel rumah itu
Berulang-ulangBeberapa lama Yulia menunggu
Akhirnya seseorang membukakan pintu gerbang
Yulia melihat seorang Ibu yang sudah sangat tua menghampirinya"adik cari siapa?"
"Cakra Bu, Ada?"
"Siapanya den Cakra?"
"Pacarnya" Aku Yulia
Tiba-tiba ibu itu menarik Yulia masuk kedalam dan menutup gerbangnya buru-buru
"kenapa bu buru-buru?" yulia bertanya saat si ibu menarik yulia dengan langkah cepat
"Kalau mau ketemu Den Cakra, harus buru-buru, soalnya takut ketauan Bapak atau Ibu, nanti Non gak dikasih izin ketemu, mereka jahat" adu ibu itu
Yulia menurut saja saat dibawa melalui tangga kelantai dua
Lulu berhenti disebuah ruangan
Yang pintunya tertutup rapatIbu itu mengetuk pintu beberapa Kali sebelum berbicara
"Den cakra, Pacar Aden Datang Jegukin,katanya namanya... " Ibu itu melirik Kepala Yulia"ini Yulia Ra" Teriak Yulia
"Yulia?" suara Cakra menyahut dari balik pintu
Yulia menempelkan telinganya ke pintu
"Yulia Rindu Ra, keluar dong"
Ujar Yulia dengan suara bergetar"kamu kemana aja ra? Aku nyariin kamu, aku rindu, aku Yakut gak bisa lihat kamu lagi" suara serak cakra membuat pertahahanan Yulia Runtuh
Yulia menangis sejadi-jadinya
"Aku mau lihat wajah kamu Ra, keluar dong"
"aku juga, tapi gak bisa aku dikunciin"
Yulia menatap kearah ibu itu dengan pandangan memelas
"bu.. bukain pintunya, Yuli mau lihat Cakra"
"gak bisa non, ibu gak pegang kuncinya, kalau bisa, mana mungkin ibu tega biarin den cakra begini..." Ibu itu ikut terisak
Yulia bingung, dia terduduk di lantai karena terlampau lemas
"gimana caranya" tangisnya
"kamu jangan nangis... please" ujar Cakra
Yulia menggigit tangannya agar isakannya teredam
Lalu sebuah ide muncul dikepalanya
"bu, saya butuh linggis, atau benda apapun yang bisa dipakai untuk menghancurkan pintu ini" ucap Yulia
KAMU SEDANG MEMBACA
Yulia & Cakra
Short StorySaat Yulia memasuki sekolah baru SMA Dwipurna Di kelas VII IPS 3 Dia bertemu seorang cowok aneh Yang suka melemparinya secarik kertas Berisi gombalan-gombalan receh dan curhat gak jelas Risih. Namun setelah lemparan kertas itu tidak ada lagi Yulia...