Malam ini Ara sedang duduk diteras depan kamarnya sambil memandang langit malam yang disambut dengan bintang-bintang yang indah ditambah dengan cahayanya rembulan malam ini membuat langit itu terasa Lebih indah.
Entah mengapa saat ini Ara benar-benar merasakan rindu dengan kehangatan keluarganya yang dulu. Dimana setiap harinya mereka dapat berkumpul sambil bersendu gurau walau hanya beberapa jam saja. Tetapi setelah kejadian saat itu yang membuat wanita yang begitu Ara sayangi terbaring lemah dirumah sakit dengan beberapa alat medis yang terpasang dianggota tubuhnya.
Flashback onn!!
Malam itu tepatnya didalam sebuah restoran mewah Ara bersama bundanya sedang berdiri mencari-cari keberadaan Marthin yaitu papa dari Ara.
Saat kedua wanita itu tengah Sibuk melihat sekeliling sudut restoran. Irma dikejutkan dengan kejadian dihadapannya. Ia melihat bahwa suami yang ia cintai sedang bercumbu mesra bersama wanita lain. Irma tak dapat menahan bendungan air mata yang kini telah mengalir deras diwajahnya.
Ara yang melihat sikap Bundanya berubah dengan tatapan sang Bunda yang tak dapat lepas dari sosok Pria yang saat itu sedang berpegangan tangan dengan wanita lain membuat dirinya mengikuti arah pandangan itu. Tak disangka Ara melihat dengan jelas bahwa papa nya telah menghianati Bunda nya. Saat Ara ingin mendekat kearah papanya.
Tiba-tiba saja Irma berlari keluar restoran dengan air mata yang terus-menerus mengalir diwajah nya. Saat itu Ara benar-benar bingung ia harus berbuat apa. Apa ia harus menyamperi sang papa ataukah menyusul sang bunda yang telah berlari keluar.
Namun bagi Ara Bunda nya adalah orang yang paling penting untuk nya. Ia memilih untuk mengejar sang Bunda. Saat Ara sudah berada didepan restoran Ara dapat melihat bundanya saat ini sedang berjalan menyebrangi jalan raya. Saat Ara ingin berjalan mendekat ia melihat dari sebelah kanan bundanya terdapat mobil yang sedang melaju kencang mengarah kearah bundanya.
Ara sedari tadi sudah berteriak meminta bundanya untuk menyingkir dari tempat itu. Namun alhasilnya ia harus melihat kejadian yang tak diinginkan nya.
Brughhh!!!!
Suara itu dapat terdengar jelas dikedua telinga Ara. Ara berlari mendekat kearah Irma yang sudah terbaring lemah dengan darah yang terus saja mengalir dari kepalanya.
Ara berteriak meminta bantuan kepada siapapun yang berada disanah.
"Tolong.. tolong bantu saya."
Semua orang yang berada ditempat itu berlari kearah Ara untuk membantu Ara membawa Irma kerumah sakit.
Sesampainya dirumah sakit Irma segera dibawa keruang UGD ditangani dengan seorang dokter dibantu dengan para suster.
Kini pintu UGD sudah tertutup lampu ruang perawatan itu telah menyala menandakan bahwa pemeriksaan Irma sudah berlangsung.
Ara terduduk lemas dilantai ia menatap pintu itu dengan air mata yang terus saja mengalir dengan derasnya ditambah dengan suara isakan tangisnya.
"Bundaa harus sadarr..."
"Bunda enggak boleh pergi ninggalin Ara."
"Bunda..."
Setelah lama menunggu, pintu UGD itu kini terbuka memperlihatkan seorang dokter yang dapat dibilang masih muda. Dokter itu berjalan mendekat kearah Ara. Dengan sigap Ara berlari mendekat kearah dokter itu.
"Bagaimana keadaan Bunda saya dok? Dia baik-baik sajakan?." Tanyanya
Dokter itu menatap Ara dengan tatapan kasihan. Dokter itu tak kuasa menatap bola mata gadis dihadapan nya.
Ara yang melihat tidak ada reaksi apapun dari dokter itu membuat dirinya kesal. Ara mendekat lalu menggoyang-goyangkan tubuh dokter itu dengan tangisan yang sudah pecah begitu saja. "Katakan kepada saya bahwa Bunda saya baik-baik saja dok."
Dokter itu menghentikan kegiatan Ara, lalu menepuk pundak gadis itu dengan tatapan sendu. "Maafkan saya, ibu Irma mengalami koma."
Kini Ara tak dapat menahan tubuhnya. Tubuhnya terasa lemas membuat dirinya tak mampu untuk berdiri. Ara terduduk lemah dilantai dengan air mata yang semakin mengalir.
"Bunda gak mungkin ninggalin Ara."
"Itu gak mungkin dok."
"Buuu... Buuu.. nda"
Ara tak dapat menahan rasa pusing dikepalanya membuat dirinya kehilangan kesadaran.
Flasback off!!
Setelah kejadian itu, saat ini Irma masih terbaring lemah dirumah sakit diLondon. Tempat yang saat ini ia berada. Ara sengaja membawa sang Bunda keLondon untuk mendapatkan perawatan sekaligus agar ia dapat menjaga bundanya Sepulang kuliah.
Tak terasa kini air matanya sudah mengalir deras...
Tiba-tiba dari dalam kamar terdengar suara panggilan masuk dari handphone miliknya. Membuat Ara harus masuk kedalam kamar untuk mengangkat panggilan itu.
Saat handphone sudah berada ditanganya Ara dikejutkan dengan nama sipemanggil yang tertera dilayar handphonenya.
"All?. " Gumam nya.Ara menggeser tombol hijau lalu menempelkan handphonenya ditelinga. "Hallo? .." Sapa pemuda itu.
Ara menggigit bibir bawahnya ia bingung harus menjawab atau tidak. Jika dirinya menjawab ucapan Dino pastilah Dino tau jika dirinya habis menangis.
Dino merasa Khawatir mengapa Ara tidak menjawab sapaan darinya. Ia menarik nafas pelan lalu kembali berbicara. "Hallo Ra, aku kehotel kamu ya?."
Sejujurnya Ara merasa senang jika ada seseorang yang masih peduli dengannya tetapi ia tak ingin merepotkan siapapun. Kini Ara menjawab panggilan itu. "Untuk apa Al?."
Diseberang sanah Dino merasa lega bahwa saat ini Ara baik-baik saja. Tak lama kemudian ia menjawab pertanyaan gadis itu. "Aku mau ngajak kamu keliling London Ra. Apa kamu mau pergi dengan ku?."
Ara terdiam sejenak untuk memikirkan tawaran Dino. Tak lama kemudian ia menjawab. "Boleh, Aku Siap-siap dulu ya."
Setelah menjawab ajakan Dino. Ara mematikan telpon Dan segera bersiap-siap.
Diseberang sanah Dino merasa bahagia. Ia berjanji bahwa dirinya akan selalu membuat Ara bahagia. Dino segera bersiap-siap.
Setelah lama bersiap-siap,kini Ara sudah terlihat begitu cantik dengan mengenakan baju lengan panjang berwarna biru yang bercorak garis-garis putih serta rok diatas lutut berwarna putih ditambah lagi dengan rambut berwarna coklat pudar dibiarkan tergerai begitu saja.
💚💚💚💚
Hai-hai🙌 gimana perasaan kalian dipart ini? Sedihkah, galaukah, atau mungkin biasa aja?. Oke kalau begitu Jangan lupa vote dan voment juga ya😙.
Sampai ketemu dipart berikutnya gaes👀
KAMU SEDANG MEMBACA
Ardino {TAMAT}
Storie d'amore{TAMAT} Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan bukan? Begitu juga dengan cinta, cinta tidak hanya mengajarkan kita untuk saling menghargai, mencintai, menyayangi, dan melindungi. Tetapi cinta juga mengajarkan kita untuk berkorban demi kebaha...