~ kejahilan

44 4 0
                                    

Selesai berjalan-jalan kini kedua remaja itu tengah menyantap makanan dikedai kecil. Awalnya Dino berpikir bahwa Ara tidak akan mau jika diajak makan ditempat seperti ini, namun dugaannya salah saat ia mengajak untuk makan dikedai itu justru Dino dibuat terkejut dengan reaksi gadis itu.

Sungguh tidak disangka Ara berbeda dengan gadis yang lainnya jika diajak pergi berkecan dengan kekasihnya ditempat kecil itu justru akan menolaknya dan berkata "itu makanan nya enggak sehat, pasti mereka jorok."

Entah mengapa dimata Dino, Ara sosok wanita yang begitu istimewa untuknya selain dirinya yang cantik, pintar, ramah itu membuat dirinya terlihat lebih sempurna. Dino menyadari bahwa tidak ada yang lebih sempurna selain tuhannya.

Namun rasa peduli gadis itu kepada orang yang membutuhkan membuat dirinya semakin mencintai gadis itu. Dino sangat berterimakasih kepada tuhan telah mempertemukan dirinya dengan Ara.

Selesai makan bersama, Dino mengantarkan Ara kembali kehotelnya. Selama diperjalanan Ara selalu saja mengoceh membahas sesuatu yang dapat membuat Dino tertawa entah karna sikap Konyol gadis itu atau karna lelucun yang ia lakukan.

❤️❤️❤️

Setelah merasa lelah berbicara gadis itu memutuskan untuk tidur sejenak, tak perlu menunggu waktu lama nafas gadis itu terlihat teratur menandakan dia sudah terlelap.

Dino yang merasakan ada perubahan pada kekasihnya membuat dirinya penasaran iapun  menoleh kesamping mendapati Ara yang sedang tertidur pulas. Tangan Dino terulur mengusap puncak kepala Ara sesekali ia terkekeh sambil menggeleng.

Sepanjang perjalanan-jalanan begitu nampak ramai yang dipadati banyaknya kendaraan yang berlalu-lalang. Saat lampu merah menyala Dino menghentikan mobilnya menunggu lampu lalu-lintas itu berubah menjadi hijau.

Saat lampu hijau menyala nampak seorang gadis kecil sedang menjual beberapa makanan ringan serta minuman dingin karna Dino merasa haus iapun memanggil gadis itu.

"Dek, sini." Katanya sambil melambaikan tangannya keluar jendela mobil.

Gadis kecil itu berjalan mendekat kearah Dino sambil tersenyum. "Iya kak, ada yang bisa Jeny bantu?." Tanya gadis itu.

Dino membalas senyuman itu lalu mengambil selembar uang untuk membeli minuman. "Kakak mau beli air putihnya satu botol ya." Ujarnya sambil memberikan selembar uang tadi.

Gadis kecil yang bernama Jeny itupun memberikan minum yang diminta Dino. "Ini kak, tapi maaf aku enggak punya uang kembalian sebanyak itu." Lirihnya.

Dino tersenyum sambil mengusap puncak kepala Jeny. "Kembaliannya ambil aja buat kamu. Kakak permisi mau melanjutkan perjalanan. " jelasnya.

Belum sempat Jeny berbicara kini mobil Dino sudah melesat jauh dari pandangannya. Jeny tersenyum ia merasa bahagia dapat bertemu pemuda tampan sebaik Dino.

❤️❤️❤️❤️

Sesampainya diparkiran hotel Dino memarkirkan mobilnya. Lalu menoleh kearah kekasihnya yang masih setia memejamkan matanya.

Dino menepuk-nepuk pelan pipi gadis itu agar Ara segera bangun, bukannya bangun justru Ara menarik tangan Dino mendekat kearah wajahnya.

Dino yang begitu terkejut membuat dirinya terdiam terpana dengan pesona wajah kekasihnya yang kini lebih dekat dari wajah nya.

Ara yang merasakan hawa hangat dari nafas seseorang membuatnya mengerjapkan mata berusaha menghilangkan semerembak embun yang masih berkeliaran dimatanya.

Saat Ara membuka matanya ia terkejut ketika wajah dirinya dan Dino sangatlah dekat. Dino tersenyum mendekatkan wajahnya kearah wajah Ara. Hal itu membuat Ara merasa takut ia menutup matanya berdoa agar Dino tidak melakukan hal yang tak pantas.

Hawa hangat itu semakin terasa diseluruh wajahnya, kini bibir itu mencium kening gadis itu membuat Ara terdiam dengan degupan jantung yang begitu cepat membuat dirinya merasakan gugup.

Lama, kecupan itu sangat lama dikening gadis itu. Dino melepaskan kecupan itu lalu menangkup wajah Ara yang masih setia menutup matanya. Dino terkekeh lalu mengacak-acak rambut Ara membuat Ara kesal.

"Jangan berpikir kalau aku bakalan mencium itu." Katanya yang masih terkekeh sambil menunjuk bibir Ara.

Ara mendengus kesal sambil memukul lengan Dino sedikit keras membuat sang empu meringis kesakitan. "Awwhh..." ringisnya

Ara yang mendengar ringisan itu langsung menghentikan kegiatan memukulnya dan menatap wajah Dino dengan khawatir. "Kamu gak apa-apakan?." Tatanya.

Dino tersenyum jahil, entah mengapa tiba-tiba saja terbesit dibenaknya untuk menjahili kekasihnya itu. "Aduhh saki bangett by." Rengeknya dengan wajah yang dibuat sedramatis mungkin.

"Maafin aku, aku enggak bermaksud kaya gitu All." Lirihnya.

Dino yang melihat reaksi gadis itu membuat tawanya pecah. Membuat Ara yang tadinya sedang merasa bersalah kini perasaanya berubah menjadi kesal dengan ulah Dino yang mengerjainya.

"Ngeselinn......."

"Maaf by,"

"Bodo! Aku ngambek...."katanya sedramatis mungkin agar Dino percaya bahwa dirinya akan benar-benar marah.

"Ihhhh jangan gitu by.." rengeknya

Kini giliran gadis itu tertawa terbahak-bahak. Membuat Dino mendengus kesal. Dino yang hendak keluar dari dalam mobil membuat dirinya mengurungkan niatnya itu, sebab tangan Ara menahan lengannya membuat dirinya menoleh dan mendapati hadiah kecupan dipipinya dari gadis itu.

Awalnya dia ingin menangkap Ara namun itu tak berhasil sebab gadis itu sudah berlari masuk kedalam hotel. Diam-diam Dino tersipu malu mendapati kecupan itu dari Ara. Tak ingin berlama-lama disanah Dino melajukan mobilnya keluar dari parkiran itu menuju Hotel yang ia tempati.

💟💟💟💟

Hyy Jangan lupa vote dan voment juga ya:) makasih ya buat kalian yang udah mau mampir kecerita yang tidak jelas ini:p. Makasih banyak😘

Ardino {TAMAT} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang