[2] junkyu mind

7.8K 1.4K 255
                                    

“Ma, Haruto ke mana?” tanya Sena yang baru saja mendaratkan bokongnya di kursi makan. Mama Watanabe tak mendengar, sibuk menyanyikan lagu Bigbang di depan layar TV.

“MA!” teriak Sena untuk kedua kalinya, dan akhirnya Mama Watanabe menoleh ke arah dia. “Haruto ke mana?”

“Dia udah berangkat, bareng Bang Junhyuk katanya. Kamu belum berangkat, sayang?” sahut Mama Watanabe begitu saja, kedua matanya kembali mendarat ke layar TV. “Bang! Bang! Bang!

Sena terbangun dari kursi dan cepat-cepat segera pergi dari rumah. Haruto memang menyebalkan, semalam berkata ingin berangkat bersama Sena, namun ternyata pagi ini sudah berangkat bersama bromance-nya yang bernama Junhyuk. Bromance selama seminggu kenal, Junhyuk pun tetangga sekaligus teman sekolah Haruto, keduanya sudah akrab sebagai seorang sahabat.

Dan pasalnya, Papa Watanabe sudah berangkat kerja dari pagi buta, semalam pun Sena sudah berkata akan berangkat ke sekolah bersama Haruto, kalau sudah seperti ini terpaksa pilihan terakhir perempuan itu adalah naik transportasi umum. Sena sungguh menyesal menyetujui tawaran Haruto. Mulut Adiknya itu seperti mulut seseorang yang selalu berbuat sebuah janji, namun tak di tepati.

Dasar, pemberian harapan palsu! Haruto si tukang bual alias mulut besar!

Sena berlari ke halte bus yang jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggalnya, perempuan itu melirik sekilas ke arloji yang ada di tangan kirinya, tersisa sepuluh menit lagi bel masuk sekolah berbunyi. Pikiran Sena langsung kacau, sebab dia baru saja pindah sekolah, masa sudah melanggar peraturan karena tidak di siplin?

“HARUTOO!!!” teriak Sena yang masih berlari dengan sekuat tenaga, dan teriakkannya tentu membuat orang-orang yang di sekitarnya menoleh ke arahnya. Ada yang menatapnya dengan tak suka pula karena merasa terganggu.

Dan setelah sampai di halte bus, sejenak Sena mengatur nafasnya, dadanya terlihat naik turun karena kelelahan, perempuan itu segera naik ke dalam bus yang sudah banyak penumpangnya. Beruntunglah Sena sampai di halte bus bertepatan dengan busnya yang baru datang, jadi dia tak perlu untuk menunggu bus.

Sena yang keluarganya keturunan Jepang, mulutnya mengumpati Haruto dengan bahasa Mandarin, dia sedikit bisa bahasa Mandarin. Mantan Kekasih Sena kebetulan orang Taipei, namanya Chen Linong atau biasa di panggil Nongnong. Lucu ya namanya?

Linong adalah mantan yang hanya menjalin hubungan selama dua hari saja, seperti liburan sekolah. Gaya hubungan mereka pun virtual, yang hanya sekedar kirim pesan lewat handphone, dan sebenarnya Linong ini teman Sena semasa Sekolah Dasar. Keduanya bersekolah di Internasional School, makanya tidak heran untuk kedua warga negara berbeda yang saling kenal satu sama lain.

Dan sedari tadi, semua orang menatap ke arah Sena ketika perempuan itu masih mengumpati Haruto, sadar akan hal tersebut membuatnya segera menundukkan kepala merasa malu karena berbicara sendiri. Entah ini musibah atau bukan, orang yang sedang duduk di dekat Sena menatap ke arahnya begitu dalam.

“Apa?” tanya Sena, dengan ketus.

“Telat juga?” tanyanya, kedua matanya menatap ke arah Sena dengan berbinar dan bibirnya yang tersenyum.

“Ya, lo pikir aja!” perempuan itu mengeluarkan earphone yang sudah tersambung dengan handphonenya. Kemudian kedua telinganya segera di tutupi dengan earphone, lalu Sena beralih menatap keluar jendela bus memperhatikan bangunan-bangunan tinggi.

Di dalam hati Sena saat ini, perempuan itu mengumpati dirinya sendiri, merasa bodoh. Dan mengapa harus se-bus dengan Kim Junkyu? Si Pria aneh itu?

Waktu pun berlalu, penumpang berkurang sedikit demi sedikit, dan selama kurang lebih sepuluh menit Sena berdiri di dalam bus, sedangkan Junkyu tak ada niatan untuk menawari perempuan itu duduk di kursinya. Di saat Sena sedang mengumpat tak jelas, tiba-tiba Junkyu beranjak dari kursinya. Awalnya Sena kebingungan, dan beberapa detik kemudian Sena berniat untuk duduk, namun tangannya segera ditahan oleh Junkyu, Sena menatap Junkyu dan mengerutkan keningnya tak paham.

HOW TO LOVE - Junkyu  (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang