“Katanya, Yonghee bunuh diri!”
“Ya kan emang bunuh diri?”
“Tapi kan yang kita tau, Yonghee tuh suka di pukulin sama temen kelasnya, terus katanya Yonghee pernah ketauan sama Jinyoung lagi self harm di kelas.”
“Oo, yang minggu kemarin itu? Yang Yonghee di dorong sama Jinyoung sampe nabrak loker?”
“Iyaa! Yang endingnya itu mereka masuk ke ruang BK. Sumpah, gue enggak nyangka Yonghee bakalan akhiri hidupnya dengan cara lompat dari rooftop ....”
“Emang bener Yonghee itu meninggal dunia karena bunuh diri, tapi dia aslinya di bunuh sama temennya itu. Tau enggak? Seorang pembunuh yang ahli itu ngerusak pikiran korban dulu—”
“Makanya kalo punya mulut di jaga! Jangan julid!” celetuk Chaewon yang sedari tadi hanya terdiam mendengarkan pembicaraan antara Yireon dan Shuhua.
“Eh, tapi Won, ada kemungkinan enggak, sih, ternyata Yonghee di dorong sama si tukang bully? Bener enggak, sih, Yeon?” tanya Shuhua, entah mengapa merasa curiga dengan kematian Yonghee.
“Duh, gue angkat tangan kalo berhubungan sama si tukang bully,” jawab Yireon, berusaha tak ingin ikut campur.
“Gini lho, bisa aja si tukang bully sampe nekat buat bunuh Yonghee? Terakhir aja mereka sampai bikin Yonghee enggak sadar, hampir mau di bawa ke rumah sakit, lho!”
“Gimana, ya, Hwang Hyunjin tuh backingannya kuat, jadinya agak susah.”
“Hwang Hyunjin siapa, Chaewon?” tanya Sena berbisik ke Chaewon, tiba-tiba saja ikut ke dalam topik pembicaraan mereka.
“Jadi gini, di kelas 11B ada tukang bully namanya Hwang Hyunjin sama Kim Sunwoo, dan enggak tau sejak kapan mereka ngebully Yonghee. Denger kata Eric, katanya karena masalah perempuan, tapi gue enggak tau juga ...” jelas Chaewon.
Dan sesampainya di sekolah tadi pagi ada beberapa polisi mulai dari depan gerbang sekolah, lalu di dalam sekolah, sampai di ruang kepala sekolah pun ada pihak kepolisian. Kemudian para polisi bertugas melakukan tanya jawab kepada para murid tentang siswa kelas 11B yang bernama Kim Yonghee tersebut, bahkan tidak hanya pihak kepolisian saja pihak wartawan pun datang untung mencari tahu penyebab kasus bunuh diri yang saat ini terjadi. Karena pasalnya, orang tua Yonghee adalah salah satu orang terpenting di negara Korea.
Memang benar seperti percakapan antara Yireon dan Shuhua bahwa Kim Yonghee bunuh diri dengan cara melompat dari rooftop, kemudian jasadnya ditemukan di semak-semak dekat pintu masuk utama lantai dasar. Junkyu pun merasakan kepalanya menjadi pusing sehabis melihat darah Yonghee di TKP, sampai tiba-tiba tubuhnya pun menjadi demam karena hal tersebut.
Padahal Sena sudah menyuruh Junkyu agar Junkyu beristirahat di ruang UKS, namun di tolak. Selanjutnya yang di lakukan Sena sedari tadi hanya bisa memperhatikan keadaan Junkyu dengan perasaan yang khawatir, sesekali perempuan itu bergabung untuk membicarakan kasus Yonghee dengan ketiga teman kelasnya tersebut. Kemudian alasan mengapa Junkyu tak ingin pergi ke ruang UKS karena ruang tersebut adalah tempat ternyaman Yonghee semasa hidup, Junkyu tak ingin bertemu dengan arwah itu.
Namun ketika Junkyu sedang tertidur di kursinya seperti ada magnet yang membuat Junkyu pergi ke dimensi lain. Sekian detik, Junkyu melihat suasana di sekitarnya lalu menghelakan nafas panjang, dia dapat melihat bintang-bintang bertebaran di langit yang gelap, angin malam pun berhasil menghembuskan tubuh Junkyu membuat pria itu menggigil kedinginan.
Kemudian Junkyu menoleh ke sisi kiri karena sadar akan keberadaan seseorang yang sedang duduk di ujung rooftop, orang itu adalah Kim Yonghee. Perlahan Junkyu mulai berjalan menghampiri pria itu lebih dekat. Junkyu dapat melihat wajah Yonghee yang terlihat sedang frustrasi, namun pria itu terlihat sedikit tenang dengan kesendiriannya. Junkyu meringis ketika melihat luka memar dan lebam di wajah Yonghee, ujung bibir Yonghee pun ada sedikit darah yang keluar, keadaannya terlihat begitu kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW TO LOVE - Junkyu (Proses Revisi)
Mystery / ThrillerKim Junkyu adalah seorang murid SMA yang memiliki kemampuan dapat melihat makhluk halus. Ia tinggal di sebuah apartemen yang bernama Entropy, tempat tinggal yang penuh misteri. Kehidupannya pun tidak jauh dari arwah-arwah gentayangan, lalu suatu ket...