June; Ineffable

480 51 20
                                    

Tag: woogyu, fluff, normal citizens au!, clingy af, cheesy, boyfriends, living together.
.
.
.


Perhaps, it is one of the best day?

Hari minggu pagi setelah melewati satu minggu penuh dengan kesibukan mengurus pekerjaan kantor yang menumpuk, Sunggyu terbangun dengan kepala yang bersandar pada dada bidang Woohyun dan lingkaran tangan kekar laki-laki itu yang merengkuhnya lebih dalam dari sebelum ia terlelap. Ia mengangkat kepala demi melihat wajah Woohyun yang ternyata sudah terbangun, kini tengah memandanginya sambil tersenyum lembut.

"Selamat pagi, Gongjunim," Woohyun menyapa dengan suaranya yang lebih berat dan dalam.

Sunggyu merengut, berpura-pura sebal, "Aku bukan tuan putri. Aku pangeran!" Sunggyu menegaskan nada kesal semampunya, meski suaranya yang masih serak itu tidak mendukung.

"Aigu ... Oke, kau tuan rajaku," Woohyun tertawa melihat tingkah Sunggyu yang sengaja bermanja-manja padanya. Melihat laki-laki itu tidak mempermasalahkan sikapnya, Sunggyu langsung menghela napas ringan sambil menyembunyikan wajahnya lebih dalam menuju ke pelukan Woohyun.

"Kau tidak ingin makan?" Woohyun bertanya.

Sunggyu mengeluh mendengar pertanyaan itu, "Bisakah kita makan di kasur saja?"

"Bisa," Woohyun mengelus puncak kepala Sunggyu dengan lembut, "Tapi akan ada nasi yang menempeli punggungmu saat kita bercinta."

"Yah, Nam Woohyun," Sunggyu memperingati.

Woohyun mengangkat kedua alisnya keheranan, "Kau belum terbiasa mendengar istilah halus semacam itu?"

"Soal bercinta? Aku sudah terbiasa. Soal imajinasimu melihat nasi menempeli punggungku? Itu menggelikan."

Lagi-lagi, Woohyun tertawa.

"Aku hanya berpikir dengan logika."

Sunggyu mendengus mendengar sahutan Woohyun. "Terserah."

Beberapa saat, mereka kembali terdiam. Woohyun kembali sibuk mengusap pelan puncak kepala Sunggyu. Sesekali mengecupnya dengan lembut.

Suasana damai itu berlangsung cukup lama hingga Sunggyu hampir saja kembali tertidur. Sampai terdengar bunyi perut Woohyun, menandakan rasa laparnya. Lantas membuat Sunggyu kembali terjaga.

Sunggyu tertawa kencang, "Kau tidak perlu berbasa-basi menanyakanku jika dirimulah yang kelaparan."

"Aku ingin kau makan bersamaku, Hyung."

"Aigo ... Sebenarnya siapa yang tuan putri di antara kita?" Sunggyu tertawa kecil sambil bangkit duduk, "Baiklah, ayo kita siapkan makanan berdua."

"Tentu saja kau tetap tuan putrinya." Woohyun menyahut dengan santai.

Sunggyu memekik saat Woohyun memeluknya dengan erat dan menggendongnya menuju ke dapur. Mereka tertawa bersama.

*****

Today is one of the best day, isn't it?

Setelah selama setengah hari mereka habiskan waktu untuk bermanja-manja berdua, bermalas-malasan menonton film yang baru Woohyun beli kemarin, tibalah waktunya untuk mereka memenuhi janji pertemuan mereka dengan orang tua Woohyun.

Woohyun sudah sering kali berencana untuk mempertemukan Sunggyu dengan orang tuanya. Setelah berulang kali berbagai alasan Sunggyu lontarkan demi menghindari pertemuan itu, kali ini ia sudah tidak bisa mengelak lagi.

21 Stories to; StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang