Tag: gyuwoo, angst, fantasy, science-fiction(?).
.
.
.
Dia lagi.
Aku mengamati sosoknya, laki-laki berwajah buram itu. Meski samar, aku tahu dia pasti tengah menatapku dan bibirnya sedang tersenyum padaku.
Genggaman tangan kami semakin erat saat aku merasakan hentakan gravitasi yang membuat kami melayang lebih liar di antara bongkahan benda langit ini, Cincin Saturnus.
"Jangan marah," Ujarnya menenangkanku, "Cincin Saturnus adalah bentuk pengertian yang sangat estetis. Kumpulan bongkah es meteroit itu berputar pada jalur rentang beratus ribu kilometer jauhnya. Mengelilingi poros yang sama untuk mempercantik pusatnya. Takpeduli jika pengorbanan itu menjebaknya untuk abadi menempati area yang sama. Padahal jika boleh menyombongkan diri, Saturnus tidak akan seindah sekarang ini jika tanpa cincinnya. Tapi, yang harus menyembah kepada yang disembah justru malah Cincin Saturnus kepada planetnya."
Aku terkesiap setelah mendengarkan penuturannya.
Kemudian, ia terbangun.
Mimpi yang sama lagi.
*****
Sunggyu tidak ingat kapan tepatnya kali pertama ia bermimpi tentang laki-laki berwajah buram itu. Mungkin sejak ia masih sangat kecil. Terasa sudah lama sekali.
Tapi, sejak kematian ibunya yang tidak lama disusul oleh kematian ayahnya lima tahun silam, Sunggyu semakin sering memimpikan laki-laki itu. Padahal, ia tidak pernah bertemu dengan orang itu di kehidupan nyata. Meski hanya bisa mengandalkan figurnya secara general untuk membandingkan, terutama tangannya-yang hampir selalu menggenggam jemarinya dalam mimpi-mimpi itu-ia bisa tahu bahwa tidak pernah sekali pun ia bertemu dengan laki-laki itu pada realitas yang ia jalani sehari-hari. Lantas, mengapa Sunggyu secara konstan memimpikannya?
Anehnya lagi, Sunggyu merasa selalu mendapatkan jawaban dari setiap pertanyaannya pada akhir mimpi-mimpi itu, pada tiap kali ia terkesiap setelah mendengarkan filosofi aneh dari mulut laki-laki itu mengenai hubungan antara Planet Saturnus dengan cincinnya. Namun, jawaban itu akan terlupakan setelah Sunggyu terbangun. Ia tidak akan mengingat apapun selain rangkaian kejadiannya yang samar dan terpotong-potong. Serta perasaan yang menggebu-gebu untuk membunuh dirinya sendiri, menerornya.
Tapi, semua orang menasihati dan menguatkannya. Kau hanya perlu istirahat sejenak. Kepergian kedua orang tuamu pastilah membuat keadaan mentalmu terpuruk tanpa kau sadari. Pernah sekali, Dongwoo-rekan kerjanya-menasihati. Ia berusaha untuk mencari pendamping hidup. Wanita tidak pernah membuatnya tertarik. Sedangkan pria, belum ada yang benar-benar membuatnya merasakan 'cinta'. Setelah itu, ia berfokus pada kegiatan menghibur diri dengan berjalan-jalan ke berbagai tempat dengan pilihan yang acak, sendirian. Untuk sekadar menenangkan dan menyenangkan diri sendiri.
Pun, sama seperti hari ini. Sunggyu berjalan menyusuri gedung-gedung pertokoan di Cheongdam-dong. Menikmati suhu dan udara Kota Seoul yang cukup hangat.
Kemudian, ia melewati sebuah toko perhiasan yang baru dibuka. Etalase yang mewah menarik perhatiannya untuk menoleh dan mengagumi rupa barang-barang itu sejenak. Ia tidak akan membelinya, ia tidak menginginkannya, dan ia belum begitu membutuhkannya. Tapi, sebuah dorongan berupa rasa yang tak dapat dijelaskan dengan kata-kata, seolah memaksanya untuk masuk ke dalam gedung itu.
Sekadar melihat-lihat tentu tidak akan menyakiti. Yakinnya dalam hati, berusaha untuk menganggap wajar perasaannya kala itu.
Sunggyu berjalan dengan langkah ringan tanpa keraguan, mendekati rak kaca tempat berlian ditempatkan secara rapi dan sejajar. Kalung, gelang, cincin ... Dan, tunggu. Cincin itu ...? Berhentilah edaran pandangannya pada sebuah cincin berbatu safir biru. Sunggyu menatapnya lekat-lekat seolah terbius oleh auranya yang magis dan memesona. Tetapi, semakin lama ia pandangi, semakin masuk pikiran dan sukmanya ke dalam entitas yang syahdu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
21 Stories to; Stay
Cerita Pendek21 bulan, 21 kisah. Cerita-cerita ini dipersembahkan untuk Sunggyu dan Woohyun--terutama Sunggyu, yang sedang wajib militer. Selamat menjalani tugas negara. Sampai akhir, aku akan menunggumu di tempat yang sama. ----------------- Kumpulan oneshot de...