Pentagon Imagine Fiction

1 - Edawn x Flower

Hari ini adalah hari yang paling aku tunggu. Hari yang cuma sekali setahun yang bikin siapapun pasti bahagia menunggunya.

Yup, hari ini adalah ulang tahun kekasihku. Ini adalah tahun ke 3 aku merayakan ulang tahunnya.

Namanya Kim Hyojong. Tapi dia punya nikcname yaitu E'dawn. Nama itu dia gunakan karena dia adalah street dancer yang sering busking di Hongdae.

Aku ingat banget pas ketemu pertama kali sama Hyojong.

.

.

.

Waktu itu aku kebetulan lewat disana dan gak sengaja lihat grupnya dia ngedance gitu. Dia begitu kentara dan menonjol dibandingkan anggota lainnya karena rambutnya yang acak-acakan yang blonde.

Tiba-tiba aja Hyojong ngedekat gitu ke aku dan ngasih bunga mawar merah saat penampilan dancenya.

Apakah aku langsung jatuh cinta kepadanya saat itu? Tidak, bukan itu.

Hal itu ternyata kejadian lagi beberapa hari kemudian saat aku melewati kawasan Hongdae tapi beda tempat. Dia memberikanku bunga mawar lagi saat penampilan dance.

Aku bingung, kenapa laki-laki yang sama memberikan bunga hingga dua kali berturut-turut?

Padahal aku disana bukan perempuan sendirian. Bahkan masih banyak perempuan yang lebih cantik ketimbang diriku. Tapi cuma Hyojong memberikannya kepadaku.

Dan kali ini dia yang memulainya terlebih dahulu.

"Kamu suka bunga mawar?" tanya Hyojong ketika selesai busking dance. Dia menghampiriku yang sebenarnya sudah berjalan cukup jauh dari kerumunan orang yang menonton.

"Hah?" tanyaku kebingungan.

"Kalau kamu nonton penampilanku lagi besok, akan aku beri bunga matahari nanti," sahut Hyojong sedikit misterius. Ia menaikkan satu sudut bibirnya sedikit kemudian bergegas pergi begitu saja dari hadapanku.

Dan benar saja, keesokan harinya saat aku melihat penampilan dance Hyojong, dia memberiku bunga matahari saat penampilannya.

Kali ini aku benar-benar merasa tersipu malu. Dan hatiku berdebar-debar karena perlakuannya.

"Kenapa kamu memberiku bunga terus?" tanyaku menghampiri dia ketika sudah selesai tampil.

"Bukankah perempuan menyukai bunga?"

"Ya, tapi kenapa kau memberikan kepada orang yang sama?"

"Karena aku suka padamu."

Blush

Bahkan aku belum tahu namanya sama sekali. Tapi dia sudah menyukaiku?

"Jangan bercanda," kataku sambil tertawa kecil mencoba mencairkan suasana yang tiba-tiba hening.

Namun Hyojong menggeleng dan menatapku serius. "Aku mengenalmu."

"Hah?" hanya itu yang bisa kuucapkan di depan cowok yang mulai kuanggap aneh ini.

"Namamu Jung Nari. Kamu dulu sekolah di SMA di daerah Mapo. Dan kamu sekarang kerja part time di cafe di dua blok dari sini bukan?"

Tunggu.... Bagaimana dia tahu?

"Aku sudah tahu kamu sejak lama. Sebelum hari ini, sebelum hari aku pertama kali memberikanmu bunga, aku sudah tahu tentangmu," kata Hyojong.

"Oh, aku bukan stalker. Perlu kamu ketahui fakta itu," tambahnya lagi.

Setelah kejadian itu, Hyojong tidak benar-benar memaksaku untuk berkencan dengannya. Dia ingin memberiku waktu untuk lebih mengenal kami satu sama lain. Itu yang aku suka darinya.