13 - Hui x To Universe

497 58 19
                                    

[ Please listen For You - Hui and To Universe by Pentagon while read this. Thank you ]







Setelah keluar dari kamar Edawn, aku kembali melangkah menuju Kino yang saat ini duduk dengan pulpen dan sebuah notebook di meja.

"Lagi ngapain, kin?" tanyaku menghampirinya.

"Aku lagi nulis sesuatu," jawab Kino seraya menunjukkan tulisan acak-acakannya yang ternyata adalah lirik lagu.

"Masih kasar sih ini, nanti kalo udah selesai, aku akan dengerin ke nuna duluan lagu yang kubuat."

Aku menyunggingkan senyum sambil mengacak rambut hitam legam kekasihku ini.

"Haneul nuna, gimana Edawn hyung?" tanya Kino.

"Ya seperti itu," jawabku lalu menghela nafas berat. "Tapi, aku udah bilang ke Edawn oppa supaya bisa bangkit lagi. Aku rindu sama nyeleneh dia tau gak sih, kin."

Cowok ini mengangguk sambil mengerucutkan bibirnya sedikit. "Aku juga rindu banget sama Edawn hyung. Udah lama dia gak ngomong apa-apa."

"KINOOOOOO AMBILKAN AKU AIR PUTIH, CEPETAAANNNNN"

Sebuah suara terdengar dari satu kamar yang baru saja aku keluar. Kamarnya Edawn.

Sebuah kekehan pun keluar dari kami berdua.

"Aku pikir Dawn hyung sudah balik seperti biasa. Menjadikanku babu," kata Kino seraya berdiri dan mengambil botol air dari kulkas.

Aku tertawa kecil. "Akhirnya nyeleneh dia keluar juga ya," gumamku. "Kin, bawain makanan sekalian. Mungkin dia mau makan juga."

Kino pun menyiapkan beberapa toples snack dan biskuit di atas baki dengan botol air dingin.

"Kin, temenin Edawn oppa dulu ya. Aku mau ke kamar Hui oppa dulu sebentar."

"Iya nun. Aku masuk ke kamar Dawn hyung dulu ya."

Kami berdua pun berpisah. Kino masuk ke dalam kamar Edawn sementara aku memberanikan diri masuk ke dalam kamar Hui.

Berbeda dari kamar Edawn yang serba gelap dan tiduran di kasur, Hui saat ini sedang duduk memeluk kedua kakinya dengan kepala tertumpu di lututnya. Dia duduk di pojok kamarnya dengan headphone di kepalanya.

Pantas saja, daritadi diketuk gak menyahut. Ternyata lagi dengerin musik.

Aku pun mendatangi Hui dan duduk di depan Hui. Kepalanya yang tertunduk di satu tangannya yang berada di atas lutut.

Diriku hanya mengamati sosok leader yang menanggung beban 9 anggotanya. Kulihat dia masih terlihat mendung dengan bahu yang terus tertunduk ke bawah. Seakan bebannya belum bisa lepas satu pun malah mungkin semakin bertambah.

Dia adalah sosok paling ceria yang pernah kutemui selama ini. Seorang leader yang gak pernah terlihat murung atau sedih. Dia memiliki smiley face yang memang suka sekali tersenyum. Dia suka juga tertawa dan terlihat cengengesan. Pasti kalau melihat dia cengengesan, kita pun juga kena virusnya.

He is such happy virus for everyone.

Tapi sebenarnya dia adalah orang yang begitu bertanggung jawab. Dia tegas dan gak pernah egois. Dia selalu memikirkan orang lain, mempertimbangkan pendapat seluruh anggota Pentagon dalam mengambil keputusan.

Mungkin dia terlihat childish seperti anak kecil suka bercanda tapi dia itu orang yang serius. Dia akan melakukan sepenuhnya bila dia diberi tanggung jawab atau permintaan. Dia adalah pekerja keras yang gak pernah istirahat demi grupnya. Karena kebahagiaan Hui ya selain musik juga Pentagon dan Universe.

Pentagon Imagine FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang