KESUNYIAN dalam gelapnya hidupku, gelapnya penjara, dan gelapnya malam.
Tak ada yang mengkhawatirkanku dalam kondisi seperti kupu-kupu kecil yang tertimbun tanah.
Walau sampai mulut terasa bisu, telinga terasa tuli, dan mata terasa buta.
Apa yang dia lakukan kepadaku dengan mencabik semua kulitku, seperti dalam kisah cerita di neraka.
Kedamaian yang mereka rasakan diatas penderitaan orang yang disebut sebagai Alat.
Yang digunakan hanya untuk perdamaian semata baginya di atas tanah.
Dan aku hanya mendengar dengan ilusi, suara candaan, tawaan dan kasih sayang yang palsu.
Dengarkan baik-baik apa yang ku ceritakan.
Cobalah mengerti ketidak adilannya kehidupan kita, karena harus ada yang menanggung beban perdamaian.
Aku hanya akan menjadi alat oleh kakek diakhir-akhir hidupku.
Kakekku adalah seorang dokter dengan gelar prof, yg bertugas meniliti/membimbing di sebuah gedung.
Kakekku yg cerdas dan begitu mahir tentang apa yg dia pelajari.
Sehingga membuatku bangga sebagai cucu kakek satu-satunya.
Sifat ramah dan menyenangkan membuat semua orang menyukai kakekku, ia selalu memberiku kejutan yang di luar keinginanku menjelang ulang tahunku tiba.
Oleh karena itu akan ku jadikan sebagai impianku dan panutanku di masa depan nanti, menjadi seseorang yang berguna dan dipercaya oleh semua orang seperti yg kakek lakukan saat ini.
Disaat kedua orangtuaku meninggal pada umurku yg menginjak 7th, karena sebuah kecelakaan yg tak terduga.
Kini aku dirawat oleh kakek disebuah rumah besar dan mewah, akan tetapi bagiku itu sangat menakutkan.
Ketakutan, kesedihan, kebencian dan kepercayaan, semuanya hilang bersamaan dengan waktu.
Dan disaat itulah penderitaan ku akan dimulai tanpa adanya Akhir.
"K-kakekk apa yang kau lakukan? Lepaskannnn"
"Berhentilah merengek, turuti kataku!"
"J-jangann kakekk, j-jangannnnn"
Aku tak pernah menyangka, kakek yg ku sayangi dan ku banggakan sudah berubah menjadi monster jahat.
Monster dengan membawa jarum dan besi dikedua tangannya.
Kasih sayang yang ia berikan hanyalah kepalsuan, dan kini aku menjadi korban boneka yang ia buat.
Menangis disaat sebuah lonceng emas itu berbunyi.
Berteriak keras berharap seseorang mendengar, menulis kertas berharap seseorang membacanya, menangis berharap seseorang merasakan dalam mimpi mereka.
Dirumah ini tak seorangpun yang mendengar, melihat dan merasakanku.
Sampai aku punya kepercayaan untuk menyerah dan menuruti apa yang di inginkan dunia.
Menggigil itulah yang ku lakukan setiap hari di sangkar ini.
Hari ini dia benar-benar memberikanku kejutan yang di luar keinginanku lagi, bukan kejutan indah melainkan sebaliknya.
Merubahku menjadi seseorang yang tidak normal sebagai manusia.
Sampai-sampai dimana aku kehilangan seluruh ingatanku dan rasa akan sentuhan ataupun perasaan.
-fakelove-
«Pubs17,April18
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE LOVE [FF Jungkook BTS]
Fanfiction[HIATUS] Jeon jungkook adalah seorang murid dari Scientist terkenal. Sedikit demi sedikit dia mulai menggali rahasia di balik rumah gurunya. Dia bertemu dengan seorang gadis yang mampu mengingatkannya pada masa lalu dan dia mulai menyimpan rasa pada...