Part 7

15 3 0
                                    

#Selamat membaca#

***
"Pah, Bun aku berangkat dulu yah."

"Iya sayang. Hati hati dijalan." ucap Bunda

"Oiya kamu jangan lupa nanti siang. Jangan sampai terlambat." peringat Papa

"Akan Aku usahakan Pah."
"Yasudah aku berangkat dulu. Assalamualaikum." pamit Naya

"Iya sayang. Waalaikumsalam."

***
"Papa juga mohon sama kamu terima perjodohan ini." mohon Papa Arka

"Akan aku usahakan. Tetapi aku tidak janji Pah. Karna aku berhak menentukan pendamping ku sendiri. Aku sudah dewasa Pah."

"Iya Papa mengerti."
"Yasudah kamu bersiap sebentar lagi kita berangkat takut macet." perintah Papa

"Iya Pah."

***
Setelah proses pemotretan selesai Naya pun membereskan peralatan untuk pulang. Karena sebentar lagi jam setengah 11.

"Nay." panggil manajernya

"Ya kenapa?" tanya Nay

"Jangan dulu pulang. Ada klien yang ingin bertemu."

"Aduh bagaimana yah. Aku sudah ada janji."

"Jika kau tidak bisa. Tak usah kau paksa biar nanti aku bicara pada klien kita."

"Oh tidak usah. Memang kapan?"

"Sebentar lagi 5 menit lagi."

"Baik. Tetapi aku tidak bisa lama."

"Tidak apa."

***
Keluarga Arka pun sudah siap. Mereka tinggal berangkat menunu rumah Naya

Setelah melewati beberapa menit akhirnya mereka sampai dikediaman Naya.

"Assalamualaikum." ucap Papa Arka

"Waalaikumsalam."
"Ehh. Rupanya kalian sudah datang. Mari masuk." ajak Bunda Naya

"Iya mbak." kata Mama Arka

"Ini pasti Arka yah?" tanya Bunda Naya

"Iya tante." balas Arka sambil tersenyum

"Silahkan duduk." ajak Papa Naya

Tak lama datang Bunda Naya dan juga maid. Membawa cemilan.

"Ayo silahkan diminun dan di makan." kata Bunda Naya

"Iya terimakasih."

Lalu mereka pun mengobrol. Para Papa mengobrol seputar perusahaan dan bisnis. Sedangkan para Mama mengobrol tentang anak, sosialita dll.

"Oiya anak mu mana Putra (Papa Naya) ?" tanya Papa Arka

"Oh ini dia lagi ada pemotretan. Paling sebentar lagi juga pulang." jawab Papa Naya

"Ohh rupanya dia jadi model yah Na (Hanna-Bunda Naya) ?" tanya Mama Arka

"Iya mbak."

"Bagaimana Arka? Kamu mau kan Om jodohkan dengan putri Om?" tanya Papa Naya

"....." tak ada jawaban dari Arka

"Jika kau tidak mau tidak apa." lanjut Papa Naya

"Begini saja kalian Om kasih waktu 1 bulan untuk mengenal satu sama lain. Jika kalian merasa tidak cocok tidak usah dipaksa karna cinta tidak bisa di paksa. Bagaimana Arka?"

"ARKAA." panggil Papa Arka

"Aku ikut saja Pah. Om.." kata Arka

"Baik. Kalo begitu."

"Oiya Hann. Putrimu sudah tau soal perjodohan ini?" tanya Mama Arka

"Belum mbak. Dia taunya kita cuman mau ngadain acara makan aja. Tidak lebih." jawab Bunda Naya

"Benar kata istriku. Dia belum tau jika dia mau dijodohkan. Kita tidak punya waktu untuk membicarakannya. Ketika kami sibuk dia free. Dan juga sebaliknya. Bahkan jika dia sudah sibuk ga ada waktu untuk keluarga. Bahkan dia sampai menginap." jelas Papa Naya

"Kok sampai begitu?" tanya Papa Arka

"Dia memiliki pekerjaan 3." jawab Bunda Naya

"Banyak amat." kata Mama Arka

"Yaa begitu lah. Dia itu pekerja keras dan juga keras kepala."

"Assalamualaikum."

"Nahh pasti dia pulang."
"Sebentarnya." kata Bunda Naya

***
"Okee. Sudah selesaikan." kata Naya

"Iya. Senang bekerja sama dengan dengan anda nona Adannaya."

"Saya juga. Maaf sebelumnya saya duluan sebab ada urusan lain."

"Yaaa."

"Soalnya pertemuan selanjutnya nanti kita bicarakan lagi. Permisi.."

"Iyaa."

Lalu Naya pun pergi menuju parkiran.
Tak berapa lama Naya sampai di rumahnya.

"Assalamualaikum." salam Naya

"Waalaikumsalam." jawab Bunda Naya

"Bundaa."

"Ayo masuk tamunya sudah datang." suruh Bunda Naya

"Aku telat yah Bun?" tanya Naya

"Engga kok. Ayo masuk."

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Kamu sudah pulang Nay?" tanya Papa Naya

"Sudah Pa."

"Oiya Nay. Perkenalkan ini Om Javas dan ini Tante Kirana."

"Salam Tante Om."

"Salam."

"Dan ini Arka Nay."

"Arka."
"Naya."

"Oiya maaf Naya terlambat. Tadi ada meeting mendadak."

"Tidak apa sayang."jawab Mama Arka

"Sudah waktunya makan siang. Mari kita makan." kata Papa Naya

Lalu mereka menuju ruang makan.

***
Lanjut part 8 yah

Promises That Have Not EndedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang