Part 10

11 1 0
                                    

Selamat membaca

***
Keesokan hari nya

Ruang makan kediaman Arka

Tidak ada suara selain dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring.

"Arka." panggil Mama Arka

"Iya Mah." jawab Arka

"Nanti siang kamu ajak Naya makan siang. Sekalian buat perdekatan."

"Betul kata Mama mu Arka."

"Iyaa Pah,Mah. Akan aku usahakan."

"Yasudah cepat selesaikan sarapan mu." perintah Mama

Mereka pun makan kembali tak ada suara.

"Yasudah Mah Pah. Arka pergi dulu."

"Iya hati hati." jawab Mama dan Papa Arka

***
Kediaman Nay
Tokk. Tokk. Tokk

"Nay, bangun kamu memang tidak kerja?" tanya Bunda Naya

"Ehmm." jawab Naya
"Sebentar Bun." lanjut Naya

Lalu Naya beranjak untuk membuka pintu.

Clekk.

"Kenapa Bun?" tanya Naya

"Kamu memang tidak kerja?"

"Kerja Bun. Cuman sekarang ga ada jadwal buat pemotretan. Sekarang jadwal aku cuman memantau restoran sama kantor. Memang ada apa Bun?" jawab+tanya Naya

"Ohh kirain Bunda kamu ada jadwal pemotretan. Soalnya sekarang udh jam 7 kamu blm bangun."

"Ohh engga Bun."

"Ya sudah kamu cepat mandi sana. Bunda sama Papa tunggu di bawah buat sarapan."

"Iyaa Bun."

***
"Nay, sudah bangun Bun?" tanya Papa Naya

"Sudah Pa." jawab Bunda Naya

"Tumben sekali dia bangun siang." heran Papa Naya

"Mungkin dia capek. Lagian kata Nay sekarang dia ga ada jadwal pemotretan." jawab Papa Naya

"Pa, Bun, Nay berangkat dulu yah." pamit Nay mengagetkan Orangtua nya.

"Kamu ini Bunda kaget." omel sang Bunda

"Kok cepat sekali Nay?. Sarapan dulu." tanya dan perintah Papa Naya

"Iyaa. Tadi Nay di sms katanya ada masalah di restoran jadi Nay harus cepat ke restoran."

"Sarapan dulu Nay!" perintah sang Bunda

"Ga sempat Bun."

"Ya sudah nih kamu bawa bekal saja." kata Bunda sambil menyodorkan kota nasi berwarna biru laut.

"Iyaa. Aku pamit dulu yah." pamit Nay sambil menyalimi punggung tangan kedua Orangtua nya.

"Iya Nay hati hati."

***

Disisi lain

Arka baru saja sampai di kantornya. Setelah tadi ada sesi perkenalan dengan para pegawainya.

"Tolong kamu sekarang ke ruangan saya." perintah Arka melalui via telephone.
Tak menunggu jawaban Arka langsung mematikan telephone nya.

Tokk. Tokk. Tokk

"Masuk." perintah Arka

"Permisi Pak. Ada apa Bapak memanggil saya." tanya seorang perempuan berparas cantik. Kira kira umur nya lebih tua 2 tahun dari Arka. Dia adalah sekertaris Arka.

"Apa saja jadwal saya hari ini?" tanya Arka

"Jadwal Bapak hari ini tidak terlalu padat. Hanya menghadiri meeting dengan para kepala divisi tentang kemajuan kantor bulan ini."

"Jam berapa?" tanya Arka dingin

"Jam 10 Pak."

"Oke baik tolong kamu siap kan apa yang dibutuhkan untuk nanti meeting."

"Baik Pak. Kalo begitu saya pamit keruangan saya Pak."

"Hmm."

***
Naya Pov

Aku baru saja sampai di kantor. Setelah tadi ada sedikit masalah di restoran. Hingga aku melupakan sarapan pagi ku. Untung saja Bunda membuatkan ku bekal. Jadi ku tak usah repot repot membeli makanan ke luar.

Hari ini jadwal ku tidak terlalu padat. Sebenarnya aku cape dengan memiliki 3 pekerjaan tapi ya mau bagaimana lagi. Yaa walaupun kantor masih di bantu sama Papa. Dan restoran di bantu sama sahabat ku Al. Oh iya bicara tentang Al  kenapa dia? Bahkan di restoran tadi pun dia aku rasa kurang semangat. Ahh kurasa nanti aku tanya kan saja pada dia.

Sedang asik asik nya memikirkan sahabat ku Al.Tiba tiba ponsel ku berbunyi. Tertera nomor asing yang menelpon. Kira kira siapa yang menelpon? Apa klien. Dari pada ku duga duga lebih baik ku angkat saja telephonenya.

Via telephone
"Hallo"
"...."
"Ini siapa yah?"
"....."
"Hmm. Siapa yah?"
"....."
"To the point aja. Saya tidak tahu kamu siapa?" tanya ku karna terlalu kesal dengan si penelpone itu.
"...."
"Hmm sebentar." ucap ku karna agak sedikit lupa dengan si penelpone yang menyebutkan namanya.
"Hmm aku ingat kamu Arka putra nya Tante Kirana dan Om Javas?" tanya ku takut salah kan berabe.
"....."
"Ada apa Arka tumben sekali kau menelpone?" tanya ku karna tumben sekali dia menelpon. Kalian pasti berpikir kenapa aku tidak menanyakan dia mendapat nomor ku dari mana? Sudah ku pastikan pasti dia dapat dari Bunda atau dari Mama nya.
"....."
"HAH..." sumpah aku kaget mendengar nya.
"Apa tadi?" tanya ku mengulang takut dia salah bicara atau mungkin telingaku bermasalah.
"....."
"Hmm baiklah dimana?" tanya ku terlebih dahulu sudah ku pastikan bahwa telingaku tidak bermasalah.
"....."
"Hmm. Oke aku ada di kantor Papa." jawab ku setelah memberi dimana ku berada. Sudah kupastikan pasti dia tau dimana letak kantor Papa ku.
"....."

Sambil menunggu kedatangan dia aku melanjutkan saja pekerjaan ku yang belum selesai.

End

***

Arka Pov

Hari ini aku ada meeting bersama kepala bagian divisi. Dan baru sekarang selesainya. Tepat pukul 11.30, ahh aku sampai lupa  aku ada janji sama Mama untuk makan siang bersama Naya.  Apa ku telephone dia saja yah.

Dan akhirnya ku telephone dia. Kalian pasti bertanya dari mana ku dapat nomor dia? Sudah di pastikan ku dapat nomor Naya dari Mama ku.

Via telephone.

"Hallo" terdengar suara sapaan dari ujung sana

"....."

***
Sudah sampai sini dulu yahh.

Lanjut Part 11

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Promises That Have Not EndedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang