Selamat membaca
***
Lalu mereka pergi kedalam rumah Naya pergi ke kamarnya sedangkan Arka pergi keruang tamu."Sudah ngobrolnya?" tanya Bunda Naya
"Sudah tante." jawab Arka
"Terus kemana Naya nya?" tanya Mama Arka
"Ohh Naya ke kamar nya Ma mau ganti baju katanya."
Yang lainnya hanya meng'o'kan. Tiba tiba Papa Arka berbicara.
"Sudah hampir sore. Saya juga masih ada urusan. Kami pamit pulang dulu."
"Loh, sebentar sekali. Nanti aja pulangnya." kata Papa Naya
"Pengen nya sih gitu. Tapi saya lagi ada keperluan."
"Yasudah sebentar yah. Saya panggilkan Naya nya dulu." kata Bunda Naya
Lalu Bunda pergi je kamar Naya. Sampai di depan pintu. Bunda mengetuk pintu nya.
Tokk. Tokk. Tokk
"Ya, sebentar." jawab Naya
Lalu Naya membuka pintu.
"Kenapa Bun?" tanya Naya
"Keluarga nya Om Javas mau pulang. Kamu salam dulu sana. Gak enak kalo kamu ga keluar."
"Iyaa Bun."
Lalu mereka turun ke ruang tamu.
"Ya sudah. Om pamit dulu yah Naya."
"Iyaa Om. Hati hati Om."
"Nanti kalo ada waktu kamu main ke rumah Tante ya sayang. Ntar biar Arka yang jemput kamu ke sini."
"Iyaa. Tante."
Tak ada suara apa pun dari Arka. Arka hanya tersenyum ke pada Naya. Tanda bahwa dia pamit pulang. Dan Naya mengerti arti senyum Arka dia akhirnya mangangguk.
Lalu mereka semua keluar untuk mengantar keluarga Om Javas ke depan.
Setelah keluarga Om Javas pulang. Naya dan keluarga nya masuk kedalam.
"Sebentar sayang." kata Papa Naya mengagetkan Naya dan Bunda.
"Ada apa Pah?" tanya Naya
"Duduk dulu Papa mau bicara sama kamu."
Lalu pergi ke ruang keluarga. Lalu mereka duduk.
"Gimana kamu menerima kan perjodohan ini?" tanya Papa Naya
"...."
"Tak usah di paksa. Jika berat di kamunya sayang." lanjut Papa Naya. Karna tak ada jawaban dari putrinya.
"Bunda mengerti sayang. Kamu lagi nunggu pangeran kecil mu itu kan?"
"Dari mana Bunda tau." kaget Naya
"Hahaha. Sudah Bunda katakan sayang Bunda ini ibu kamu. Kamu dilahirkan dari rahim Bunda sayang. Jadi Bunda tau semua tentang kamu. Yang kamu tutupi atau tidak."
"Bahkan Papa mu juga tau sayang." lanjut Bunda Naya"Iya sayang Papa tau." jawab Papa Naya. Setelah dilihat putrinya melirik ke dirinya.
"Jalanin dulu aja ya sayang. Jika memang kalian berjodoh, sekuat apapun kalian menolak akan sia sia saja. Jika memang kamu berjodoh dengan pangeran kecil mu itu. Pasti kalian akan di pertemukan lagi." kata Bunda Naya
Ini yang Naya suka dari Bunda nya. Selalu mendukung dan memberi saran ke padanya.
"Iya Bun,Pah." jawab Naya
"Oiya. Papa mohon sama kamu. Jangan terlalu memforsir tenaga kamu. Papa kasian sama kamu sayang."
"Iya Nay. Betul kata Papa mu."
Naya hanya menanggapi dengan senyuman.
***
Setelah pulang dari rumah Naya. Om Javas dan keluarga mengobrol di ruang keluarga.
"Kamu sudah liat bukan. Naya itu seperti apa?" tanya Papa Arka sebagai pembuka
"....."
"Dia cantik, pekerja keras, lemah lembut, simple." lanjut Papa Arka
"Papa mohon sama kamu. Kamu kan anak Papa sama Mama satu satunya. Terima perjodohan ini. Kalo memang berat di kamu nya setidaknya kamu jalani dulu aja." mohon Papa Arka
"Iyaa Pah Arka ngerti. Baik Arka akan jalani perjodohan ini dulu. Jika memang nanti kami tidak berjodoh kalian jangan paksa kami." kata Arka
"Yaa sudah. Oiya bsk kamu mulai kerja yah di perusahaan Papa yang pusat. Biar Papa yang urus perusahaan cabang."
"Iyaa."
****
Lanjut Part 10
KAMU SEDANG MEMBACA
Promises That Have Not Ended
RandomKisah persahabatn antara 2 manusia yaitu, Adannaya Avril dan Arka Gavin. Kedua manusia itu pun dalam lubuk hati kecilnya saling menyanyangi dan mencintai namun tidak ada kejelasan dalam hubungan mereka hanya kata SAHABAT. Persahabatan mereka pun har...