Love Maze Part. 3

2.1K 230 8
                                    

Sudah seminggu ini aku disibukkan oleh tugas, aku merindukan cantikku.

Sebuah keberuntungan, aku melihatnya di kantin bersama temannya. Dia masih terlihat sama, cantik.

Sesegera aku mengambil tempat duduk sekitar 5 bangku kantin, mulai menggambar di buku sketsaku.

Dia terlihat pas dengan balutan hoodie kuning, dan penutup kepala, beanie warna biru tua. Terlihat tidak match. Tapi entah kenapa saat dia memakainya terlihat menggemaskan. Sangat menggemaskan. Seandainya saja aku bisa menciumnya, pasti sudah kulakukan sejak melihatnya.

Ah, dia tersenyum. Astaga jantungku berdetak sangat cepat.

"Jimin." Aku menoleh kearah belakang dengan cepat.

"Tae, kau mengejutkanku." Dia hanya tersenyum tanpa dosa. Menyebalkan.

"Hehehehe, kau sedang apa? Tertawa sendiri sambil memegang dada kiri mu? Kau punya penyakit riwayat jantung? Astaga Jimin, ayo aku antar kau ke rumah sakit." Demi Neptunus, Kim Taehyung = berisik.

"Hei, aku tidak sakit. Kau berisik sekali Kim."

"Lalu kau kenapa?"

"Ada seseorang membuatku jatuh cinta." Jawabku sambil tersenyum, melirik cantikku yang sibuk berbincang dengan temannya.

"Serius? Siapa?" Kulirik Taehyung mengikuti arah pandanganku.

"Yang benar saja? Kau suka dengan Kim Jisoo? Dia kan kekasihnya Bobby." Ucapan Taehyung, membuatku tidak segan memukul pelan kepalanya.

"Bodoh. Bukan dia, sudahlah. Aku merahasiakan seseorang itu darimu." Merapihkan peralatan menggambarku, dan pergi meninggalkan Taehyung dengan tatapan bingungnya.

Aku berjalan mencari spot yang tidak jauh dari kantin tadi. Melanjutkan sketsa yang tadi sempat tertunda. Tentunya, Taehyung tidak mengetahui keberadaanku.

Aku mengernyit sejenak, dia selalu saja membeli kopi. Apa dia tidur dengan nyenyak? Sialan kantung mata itu. Mataku tidak sengaja mendapati kantung matanya.

Ingin kuhampiri tapi entahlah, ada sesuatu yang menahanku seperti. 'Tidak, jangan dulu. Bukan saatnya'

Dia dan temannya beranjak dari bangku kantin, dan meninggalkan tempat bercengkrama dengan temannya tadi.

Aku menghela nafas kecewa, sebegitu singkat kah aku menatapmu dari kejauhan? Aku memejamkan mataku, menikmati semilir angin dibawah pohon siang hari.

Apa besok aku bisa melihat cantikku? Ingin rasanya berkenalan dengannya. Tapi lagi-lagi aku tersenyum miris.

Dia sudah memiliki kekasih.

MinYoon RoomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang