Part VIII

3K 343 3
                                    

Sebelumnya.. Minalaidin walfaidzin dan selamat hari raya idul fitri untuk yang merayakan.

___________________

       Seorang namja bertubuh mungil, berjalan masuk kedalam sebuah Caffe di kota Seoul. Matanya meneliti sekeliling ruangan itu, melihat satu persatu pengunjung hingga akhirnya matanya menemukan sosok orang yang ia cari.

"Maaf membuatmu menunggu." Sesal Kyungsoo kemudian duduk dihadapan orang itu.

"Ah, tidak apa-apa Kyungsoo. Bagaimana kabarmu?"

"Seperti yang kau lihat, aku baik hyung."

"Baguslah, aku lega mendengarnya. Oh ya, kau ingin pesan apa? Pilih apa saja yang kau mau Kyungsoo."

"Tidak perlu hyung, aku masih kenyang."

"Jangan begitu, setidaknya pesanlah minuman."

"Baiklah." Ucapnya langsung memanggil pelayan dan memesan minuman. "Eum.. hyung. Bagaimana kabar Eomma dan appa?"

"Tidak baik, kyung." Lirih Seungsoo mengingat kedua orang tuanya yang tak lagi ada bercahaya semenjak putra bungsunya meninggalkan rumah. "Pulanglah.. Eomma membutuhkanmu."

Kyungsoo hanya diam.

"Jika kau ingin bebas, lakukanlah sesukamu. Tapi, setidaknya biarkan Eomma dan Appa melihatmu kyung."

"Hyung..."

"Kalau kau tak ingin tinggal lagi dirumah, tak apa. Aku akan membelikan apartemen didekat kampusmu. Tapi, pulanglah sesekali dan tengok kami. Sekarang kami akan menuruti semua kemauanmu.. apapun itu Kyung. Eomma pun sudah sadar dan tak mau mengatur hidupmu lagi. Hidupmu adalah hidupmu Kyung.. itulah yang Eomma pahami saat ini." Tanpa sadar setitik bulir air mata jatuh begitu saja.

"Hikss.. maafkan aku." Isak Kyungsoo.

"Jangan meminta maaf adikku. Kamilah yang salah, terlalu memaksakan kehendakmu. Maafkan kami.."

"Aniyo.. jangan berkata begitu.. hikss.."

"Kemarin Eomma mencarimu, ia melihatmu naik bus dan mencoba mengejarnya. Tapi ia kehilangan jejakmu, dan pulang dengan keadaan basah kuyup. Dia sangat merasa bersalah Kyung.. mohon maafkan ia."

Deg!

Saat itu pula hatinya terasa tertohok. Jadi apa yang ibunya lakukan di halte itu ternyata benar wanita itu dan dalam keadaan hujan deras. Ya tuhan betapa berdosanya ia.

"Beri aku waktu Hyung.. aku mohon, jika aku merasa sudah siap aku akan pulang bersama segala keputusanku nanti. Untuk tetap tinggal atau tidak."

Setidaknya ia masih keukeh dengan keputusannya akan hidup barunya.

.
.
.

Suara riuh pikuk menggema ke seluruh studion terbesar di kota Seoul. Chanyeol dengan segala tingkah lakunya, berlarian di atas panggung seraya menyanyikan lagu mereka yang berjudul 'peterpan'. Tanpa rasa canggung sesekali pria bertubuh tinggi bak tiang itu, bersalaman dengan para fans.

Sebuah kesenangan tersendiri dapat menghibur seseorang bagi seorang Park Chanyeol. Ia merasa seperti orang yang paling bahagia ketika dapat membuat orang lain tertawa akan tingkah konyolnya yang sebenarnya amat memalukan. Tapi, rasa malu itu sebanding dengan apa yang tlah para penggemar alias Exo-L berikan padanya juga grup nya.

Konser tlah berakhir. Mereka kembali ke backstage, berganti pakaian setelah itu pulang. Wah, untuk yang terakhir.. Chanyeol angat tidak sabar akan itu. Ia ingin cepat-cepat melihat kekasih imutnya di rumah. Baru seharian di tinggal saja rasanya sangat rindu.

[Chansoo] Baby Don't CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang