.
.
."Kyungsoo!!" Panggil eommanya. Mambuat nanja mungil yang sedang berada di kamar tersentak dan segera menghampiri ibunya di lantai bawah.
"Wae eomma?"
Nyonya Do tersenyum simpul padanya. Lantas, Kyungsoo mengernyit heran. Dengan perlahan ia berjalan menghampiri ibunya sambil memegangi pinggulnya.
"Temui dia. Dia sudah menunggu kamu dari tadi."
"Siapa?"
"Kamu akan tahu nanti. Sana.."
Alis tebalnya semakin mengerut. Namun, tak urung ia beranjak keruang tamu. Sampai disana, ia lihat tubuh belakang orang yang amat ia kenali sedang duduk. Rambutnya yang terakhir kali ia lihat berwarna hitam. Kini berubah menjadi abu-abu tua.
Semakin tampan..
Segera ia tepis pikiran itu.
"Mau apa kamu kesini?" Tanya Kyungsoo dingin.
Chanyeol menoleh, dan langsung mengembangkan senyumnya. Terlihat, betapa bahagianya ia bertemu dengan Kyungsoo.
"Eh kyung. Ini.. aku bawakan kamu cake kesukaan kamu. Kamu pasti sangat suka.."
Kyungsoo tetap menatap Chanyeol datar.
"Kenapa kamu berhenti menjadi artis?"
"Ahh.. itu.. kamu sudah tahu ya." Chanyeol menggaruk tengkuknya yang tak gatal serta tersenyum canggung.
"Aku tak minta untuk kau perjuangkan."
Perkataan yang begitu familiar untuk Chanyeol. Disaat itu pula hatinya terasa tertohok.
"Kamu memang tak minta, kyung. Tapi aku.. aku yang ingin melakukannya. Beri aku kesempatan, tak apa jika kau masih membenciku. Tapi izinkan aku mengurusmu, dan anak kita." Lirih Chanyeol menatap Kyungsoo sendu.
Entah kenapa Kyungsoo kini merasakan kesedihan. Kyungsoo memalingkan wajahnya.
"Aku menyayangimu kyung. Itulah sebabnya kenapa aku ada disini sekarang. Dan tak hentinya menemuimu, meski kau selalu menolak. Hanya itu yang perlu kau tahu." Chanyeol menunduk lemah. Betapa sulitnya memulihkan hati yang sudah ia buat retak. "Baiklah.. aku akan pulang. Dimakan cakenya.."
Saat hendak pergi, chanyeol mengurungkan niatnya ketika suara Kyungsoo menginterupsi.
"Aku akan beri kamu satu kali lagi kesempatan."
Mata chanyeol berbinar. "Kamu serius??"
"Buktikan. Jika kamu bisa jadi ayah yang baik untuk Aegi."
"Ya.. iya kyung.. aku akan berusaha menjadi ayah yang baik untuk anak kita. Terima kasih, kyung.. terimakasih." Ucapnya menitihkan air mata penuh haru.
Kyungsoo tersenyum tipis sesaat dan kembali menampakan wajah dinginnya. Dalam hati ia bertanya, bisakah ia menerima Chanyeol kembali? Sedangkan masih terasa rasa sakit yang pernah pria itu torehkan di hatinya. Entahlah.. ia akan mencobanya. Setidaknya untuk anak mereka.
"Mana kuenya? Aku ingin coba."
"Eum? Ah ini. Ayo kau harus mencobanya, aku beli ini di caffe biasa kau beli. Ingat."
Kyungsoo mengangguk.
"Bagaimana?"
"Masih sama." Sahutnya tersenyum tipis. Membuat hati Chanyeol menghangat.
"Baguslah.. eung kyung, bagaimana kabar aegi?"
"Dia baik."
"Syukurlah. Memang sudah berapa bulan sayang?" Tanya Chanyeol.
Kata sayang yang terlontar dari bibir Chanyeol berhasil membuat pipi Kyungsoo memanas.
"Jalan tujuh bulan." Sahutnya masih tetap dingin sambil menutupi rasa malunya dengan makan.
"Ooh.." chanyeol mengangguk-angguk paham. Ia menatap Kyungsoo lekat, tak bisa ia jabarkan rasa bahagia ini. "Tak menyangka sebentar lagi aku akan jadi seorang ayah.. aku senang sekali kyungsoo."
Kyungsoo hanya diam. Sebenarnya ia merasa canggung saat ini. Maklumlah, sudah lama ia tak berbicara pada Chanyeol. Lagi pula, hatinya masih belum bisa menerima kehadiran Chanyeol sepenuhnya.
Chanyeol yang menyadari perubahan pada namja itu pun hanya bisa menghela nafas pasrah. Ia tahu pasti Kyungsoo belum bisa menerimanya kembali. Tak apa untuknya, sudah sepantasnya kyungsoo bersikap seperti itu. Ia pun tak akan menyerah, untuk mengembalikan kepercayaan Kyungsoo padanya.
"Kyung.. boleh aku.. menyentuhnya?" Tanya Chanyeol takut-takut.
Kyungsoo nampak bingung, dengan pertanyaan Chanyeol.
"Eum maksudku.. anak kita.. perutmu."
"Oh." Kyungsoo ber-oh ria. "Ya."
Chanyeol tersenyum senang. Kemudian langsung saja ia duduk di lantai. Dan tangan mulai mengelus perut besar Kyungsoo. Merasakan pergerakan dari sang bayi, Chanyeol juga Kyungsoo tersentak bersamaan. Mereka saling menatap tak percaya. Apalagi Kyungsoo, selama kehamilannya baru kali ini ia merasakan pergerakan bayi dalam perutnya. Cukup sakit memang rasanya ketika di tendang tadi, tapi rasa sakit itu tak sebanding dengan rasa bahagia yang ia rasakan saat ini.
"Dia menendang kyung." Ucap Chanyeol antusias. Kyungsoo tetap diam tak berekspresi, namun tangannya ikut mengelus perutnya. "Hallo anak Appa.. ini appa nak, senang ya appa sentuh? Makanya sehat-sehat didalam ya, jangan nakal! Kasian eomma tuh kesakitan kamu tendang.."
Rasanya kyungsoo ingin menangis mendengar percakapan Chanyeol. Namun sekuat mungkin ia tahan, ia tak ingin terlihat simpatik pada pria itu.
"Iya sayang iya.. appa disini.. jangan tendang-tendang terus, nak." Ucap chanyeol lalu mendongak menatap Kyungsoo khawatir. "Apa sakit?"
Kyungsoo mengangguk. Memang rasanya sakit, maklum untuk pertama kalinya.
Chup.
Chanyeol mengecup perut Kyungsoo. Dan ajaibnya bayi dalam kandungan Kyungsoo berhenti menendang-menendang. Dan desiran aneh dalam hati Kyungsoo pun kini kembali terasa.
Apa ini??
Setelah mengecup perut namja kesayangannya itu, Chanyeol kembali mendongak. Dan didapati Kyungsoo yang hanya diam tak merespon apa yang ia lakukan sedari tadi. Praktis, itu membuatnya merasa sedih. Sebenci itukah Kyungsoo padanya?? Sampai menyapa anak mereka pun ia tak perduli.
"Kyung..." kali ini Chanyeol meraih tangan mungil Kyungsoo.
"Aku tau apa yang aku lakukan dulu sangat kelewatan. Aku menghusirmu, sesuka hatiku tanpa memikirkan perasaanmu. Tapi satu hal yang kamu perlu tahu,, aku.. juga tersakiti kyung. Menyakitimu sama saja menyakiti diriku sendiri. Jadi, tolong sekali lagi.. maafkan aku.." ucapnya.
Dijawab kebisuan oleh Kyungsoo.
"Ya.. aku tahu itu tak mudah. Tak apa.. aku akan menunggunya. Tapi, bolehkan aku meminta padamu?"
Kyungsoo menatap manik mata Chanyeol dalam. Seolah itulah jawabannya.
Dengan sendu ia menatap balik mata indah Kyungsoo dengan tangan masih saling menggenggam. "Bisakah kau kembalikan Kyungsooku yang dulu? Kumohon.. aku merindukannya." Ucapnya yang kini meneteskan air mata.
Tanpa mereka sadari, sepasang mata memperhatikan mereka juga dengan berlinang air mata.
Inilah sebabnya kenapa aku bisa memaafkanmu meski kau tlah menyakiti Kyungsooku.. karna kau mau dan rela memperbaiki apa yang sudah kamu rusak, dengan cara apapun.. aku mendukungmu park chanyeol, perbaiki hati anakku yang sempat retak itu.. aku sudah mencoba dan sekarang giliranmu mencobanya. Bawa ia kembali seperti dulu.. aku pun merindukannya..
Tbc.
Sedikit doang nih word nya.. tak apalah yah?
Enaknya sad ending apa happy ending nih guys???
KAMU SEDANG MEMBACA
[Chansoo] Baby Don't Cry
Random[END] [AKAN DI TERBITKAN DALAM BENTUK NOVEL] 27-06-21 🏅(3) #chansoo Boyloves [17+] Park Chanyeol Do Kyungsoo Byun Baekhyun Exo --------- "Bisakah kau kembalikan Kyungsooku yang dulu? Kumohon.. aku merindukannya" - Chanyeol Ps: Cerita ini tidak dipe...