Part 4

2.2K 62 0
                                    

-Oktober 2016-

Dengan riasan tipis di wajahnya dan lip tint bewarna merah yang membuat penampilan Soojung terlihat cantik. Dia sedang duduk di sebuah coffee shop di daerah gangnam, bersama seorang pria. Mereka kencan buta.

Berawal dari ke dua teman dekatnya yang memiliki pacar dan Nayeong yang sekarang pacaran dengan Jimin. Mereka seperti tidak peduli dengan keberadaan Soojung dan sibuk dengan ponsel setiap kali mereka bersama. Nayeong yang selalu main ke rumahnya pun hanya numpang video call dengan Jimin yang masih di Amerika. Jadi dia meminta Sowon untuk mencarikan namja yang mau kencan buta dengannya.

"Kim Seokjin imnida, panggi saja Jin"
Namja yang ada di hadapannya memperkenalkan diri. Tubuh tinggi dan atletis, bahu lebar, suara yang menghipnotis dan wajah yang sangat tampan. Soojung sempat tidak percaya dengan namja yang ada di hadapannya juga melakukan kencan buta. Wajahnya saja membuat wanita mana saja terpikat.

"Park Soojung imnida"
Soojung juga memperkenalkan dirinya. Suaranya yang terdengar seperti sedang menghadapi wawancara kerja, membuat Jin tertawa.

"Jangan terlalu kaku, santai saja, anggap kita sudah berteman lama"
Perkataan yang dipenuhi dengan senyuman namja itu membuat Soojung terpana. Dia rasa akan diabetes jika menatap namja itu terus.

Sudah satu jam mereka mengobrol di sana. Pembawaan Jin yang cepat akrap membuat Soojung nyaman. Sedikit demi sedikit tembok yang dibangunnya dulu mulai diruntuhkan oleh Jin.

Jin mengantar Soojung pulang sampai rumahnya. Sebenarnya dia masih ingin berlama-lama dengan namja itu, karna mendapat penggilan dari seseorang yang sepertinya penting bagi Jin, kencan buta mereka disudahi dan Jin berjanji akan menghubungi Soojung lagi.

"Bagaimana?" Nayeong langsung menanyai Soojung saat baru membuka pintu kamar. Nayeong sudah ada di kamar Soojung, sudah sejak tadi, riasan yang ada di wajah Soojung adalah hasil tanggannya.

"Dia sangat tampan Nayeong-a, cara berjalannya saja seperti model"
Dengan mata yang berseri, Soojung menceritakan pada Nayeong bagaimana namja di kencan butanya tadi.

"Kalau begitu pacari saja, jika dalam 4 hari dia belum mengatakan cinta, kau harus maju!"

"Yeoja mengejar namja?, tidak, aku tidak mau, walaupun ke-jomblo-an ku sudah satu dasawarsa, aku masih memiliki harga diri"

"Ini kesempatan mu Soojung-a, saat ini jarang sekali namja tampan yang melakukan kencan buta"

"Tapi....."

"Sudah, kau jalani dulu, yang penting ambil hatinya dan wajah angkuh mu itu tolong di hilangkan!"

Nayeong yang semangat sejak mengetahui Soojung akan melakukan kencan buta, memberi arahan pada temannya agar menghilangkan kebiasan lama yang sudah mendarah daging.

"Aku khawatir dengan sikap mu tadi, kau tidak tegangkan?"

"Huuaaa Nayeong-a, aku seperti orang yang sedang wawancara kerja"

Kegelisahan Nayeong yang benar-benar terjadi. Setelah sekian lama hanya mengacuhkan namja yang ingin bicara dengan Soojung, kali ini berbicara dengan namja secara empat mata, tentu gadis itu sangat tegang.





'Hari ini mau ke L**** mall?'
Pesan singkat dari Jin. Soojung langsung membalas iya, mengingat dia sudah menolak ajakan namja itu kemaren. Sudah seminggu sejak kencan buta itu dan mereka sudah bertemu 2 kali. Nayeong bilang dia harus tarik ulur untuk mengetahui namja itu serius atau tidak.

Jin tiba dalam 10 menit di kampus Soojung. Yeoja itu sempat merias diri di kamar mandi kampus karna tidak mungkin dia pergi dalam keadaan seperti gembel.

Mereka berjalan beriringan di mall yang megah itu. Soojung sangat tidak percaya diri dengan Jin yang ada di sampingnya. Dia menyesal karna tidak menggunakan heels atau semacamnya yang menambah ketinggian, tingginya hanya sebahu Jin. Dia terlihat seperti anak SHS yang pergi dengan namja dewasa.

"Hari ini eomma ku berulang tahun, jadi aku ingin mengajak mu untuk memilihkan hadiah"
Jin berbicara sambil memasuki toko perhiasan. Mata Soojung langsung silau saat memasuki toko itu. Dia yang biasanya hanya melewati toko itu dulu, sekarang melangkahkan kaki ke toko yang menjual berbagai kemewahan.

"Aku tidak mengetahui selera wanita, pilihkan mana yang menurut mu bagus untuk eomma ku"
Jin menyuruh Soojung untuk memilihkan kalung yang berada dalam kotak kaca yang semuanya tampak bagus di mata Soojung. Dia jarang sekali memilih-milih barang mahal seperti itu.

"Bagaimana dengan ini?"
Soojung menunjuk satu kalung yang memiliki permata emerald cukup besar, dia ingat eomma yang suka dengan model perhiasan yang seperti itu, mungkin saja selera mereka sama.

"Baiklah, tolong yang itu!"
Jin langsung menyetujui pilihan Soojung yang sebenarnya disesali gadis itu.

"Dan tolong yang ini juga!"
Tunjuk Jin pada sebuah cincin silver yang cantik. Soojung langsung bertanya dalam hati, apa cincin itu untuknya?.

Selesai melakukan proses pembayaran yang membuat Soojung hampir pingsan. Harga kedua perhiasan yang di beli Jin sangat tidak masuk akal, uang jajannya yang dikumpul seumur hidup saja belum tentu bisa membeli satu diantaranya.

Mereka duduk di restoran Cina yang tak jauh dari mall. Jin bilang jika masakan di sana sangat enak. Dan lagi, Soojung terpana dengan harga yang tertulis di menunya. Jin sepertinya sangat kaya, dalam beberapa jam saja sudah menghabiskan jutaan dollar.

"Soojung-a, would you be mine?"

Deg
Deg
Deg

Jantung Soojung langsung berdebar hebat saat namja di hadapannya menyatakan cinta. Dia tidak percaya, baru seminggu mereka kenal dan namja itu sudah menyatakan cinta.

"Yes...."
Tanpa diperintah, mulut Soojung langsung mengeluarkan kalimat yang membuatnya cepat menutup mulutnya. Itu seperti dia sangat menunggu pernyataan dari pria itu.
Jin terkekeh dengan sikap Soojung. Dia tau gadis itu tidak akan menolaknya.

Hari ini hati Soojung sangat berbunga. Begini rasanya dapat pernyataan cinta setelah sekian lama tidak mendengar kata-kata iyu. Bahkan makanan yang ada di hadapannya saat ini terasa manis, ditambah Jin yang sekarang sudah menjadi namjachigunya. Namjachingu.

Soojung langsung menghubungi Jinjoo dan Sowong, setelah Jin mengantarnya pulang. Dia mau merayakan hari berakhirnya menjadi jomblo kronis.

"Stok namja mu memang tidak diragukan Sowon, kau kenal dari mana namja seperti Jin oppa"

Tiga sekawan itu sudah ada di restoran cepat saji, Jinjoo yang sangat lapar memilih tempat itu dan tentu Soojung yang akan mentraktir semuanya karna hari ini adalah hari bahagianya.

"Aku hanya melihat di sebuah forum, dia bilang ingin kencan buta di sebuah komen dan aku langsung menghubunginya"
Sowon mengingat lagi dimana dia menemukan Jin.

"Jadi kau tidak kenal dengannya?, bagaimana kalau dia penipu" Jinjoo menjadi khawatir dengan nasip Soojung yang ternyata mendapat namja dengan cara yang absurd.

"Tentu aku sudah menyelidiki itu terlebih dahulu, kau tidak tau kemampuanku hooh, mana mungkin aku memberikan namja penipu pada Soojung"

Soojung kembali teringat dengan Jin yang mengeluarkan banyak uang saat pergi dengannya tadi. Kartu yang digunakannya seperti di buat khusus dan mobil yang dibawanya kemana-mana. Tidak mungkin Jin seorang penipu, tidak dengan wajah tampan dan rupawan itu.














TBC

[FF Jungkook BTS] Love You so BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang