Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mungkin ini adalah hal paling terbaik yang jennie lakukan selama mereka hidup bersama. Walaupun hanya bagian-bagian kecil yang bisa diperbuat. Setidaknya untuk kali ini dia tidak akan pernah menyesal, atau berfikiran aneh dan apapun tentang kejelekan yang biasa dia pendam seorang diri.
Hatinya lega seperti terbebas dari jeratan rantai dan bisa menari mengelilingi tempat paling indah dengan senyuman.
Walaupun hari ini adalah hari duka tapi gadis itu ingin tersenyum padahal sama sekali tidak ada yang bisa melihat dia bertingkah. Hanya melihat lelaki itu dari kejauhan dibawah sana, jennie tidak bisa melepaskan pandangannya barang satu incipun. Dia tidak ingin lengah sama sekali atau penyesalan akan datang.
Dan sosok yang tengah berdiri di depan makam ibunya itu hanya bisa menunduk. Sedikit samar memang tapi jennie bisa melihat ekspresi apa yang tercetak disana.
Kekosongan.
Kesepian.
Kerinduan.
Dan cinta yang dia miliki untuk ibunya yang sudah lama tiada.
Dari senyuman tiba-tiba setelah menyelesaikan omongannya pada baru nisan.
Jennie lebih memilih duduk di atas bangku taman sekaligus berteduh di bawah rindangnya pohon besar di tanah kosong sangat luas seperti ini. Sebuah bukit bukit kecil seperti tanah lapangan golf, tidak begitu banyak pohon bertebaran namun hawanya tidak sepanas yang dilihat karena mereka ada di daerah pegunungan.
Jennie bertanya-tanya kenapa di tanah seluas ini hanya ada satu makam? Apakah tanah ini milik keluarga suaminya tapi seperti tidak mungkin, bisa juga di lihat seperti ini tempat rahasia atau tempat kesukaan, tapi jennie tidak mendapatkan apapun yang spesial seperti padang ilalang beserta bunganya atau mungkin danau indah seindah negeri dongeng. Semuanya plain. Rasanya seperti tanah kosong yang sengaja di tinggalkan dan akhirnya di temukan oleh seseorang.
Setelah menyapa sebentar lelaki itu menyuruhnya untuk pergi, mengatakan biasanya ada kursi diperbukitan. Mungkin wonwoo atau park jimin itu sering melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan gadis itu sekarang.
Lewat dari menit ke menit berikutnya lelaki itu memberikan kode untuk jennie segera menghampirinya. Dia berjalan tergesa menuruni bukit. Beruntungnya gadis itu tidak salah memilih sepatu. Semakin dekat semakin jelas.
Tidak ada air mata disana, lelaki itu tidak menangis.
Tentu saja jungkook tidak akan menangis karena waktu sudah banyak berlalu. Air matanya sudah habis di awal kepergian ibunya dan menangis hanya akan membuang tenaga.
Tidak seperti ejekan ayah jungkook yang dia katakan semalam
"Mau pulang?" Tawar gadis itu sembari memeluk lengan sebelah kanan, tidak begitu erat. Niatnya hanya untuk menuntun saja.
