🍂02

7K 477 1
                                    

"Aku pulang!" Seru Lia memasuki apartemennya.

"Beli apa aja sampe sudah gitu? Kenapa gak nunggu Papa? Kita bisa belanja bareng?" Tanya Papanya bertubi-tubi sambil berusaha membantu anaknya.

"Hehe, gapapa kok Pa, gak banyak juga. Cuman, tadi aku gak sengaja ditabrak orang pas jalan, kantungnya rusak jadi bawahnya harus gini." Jelas Lia menunjukkan dirinya menggendong barang bawaannya.

Ayahnya tertawa. Membantu memindahkan belanjaannya ke kamar, Papa Lia sudah menyiapkan makan malam. Mereka makan bersama.

"Tadi ada orang yang kasih Lia boneka. Apa itu biasa?" Kata Lia membuka obrolan setelah makan. Mereka berdua anak dan orang tua yang tidak suka kebisingan di meja makan.

"Gak biasa! Kamu gak kenapa-napa kan? Ada maksud tertentu pasti orang itu. Laki-laki atau perempuan?"

"Papa biasa dikit dong, Lia sampai rumah dengan utuh dan baik-baik saja. Orang itu kasih Lia kartu nama." Jelas Lia sambil sedikit terkekeh.

Papanya sedikit terkejut dan meminta Lia untuk menunjukkan kartu nama yang ia terima.

Berlari pelan menuju kamarnya, mengam dompet dan kembali ke meja makan, Lia memberikan kartu itu pada sang Papa.

"SM entertainment?" Tanya sang Papa memastikan, Lia mengangguk.

"Itu apa Pa?" Tanya Lia.

"Entertainment yah menaungi banyak artis, model dan aktor besar. Coba saja jika kamu berminat. Entertainment itu bagus dan sangat terjamin." Jelas Papanya sedikit kaget sang putri yang baru sampa di Korea kurang dari lima jam lalu sudah dilirik saja oleh agensi besar.

"Terus Lia ngapain disitu?"

"Lah mana Papa tahu, berenang mungkin." Sahut Papanya asal sambil tertawa.

"Papa ih!" Dan keduanya tertawa.

•••

Banyak aktifitas yang bisa Lia lakukan, selama dua minggu masa menunggu untuk tahun ajaran baru, dia jalan-jalan dan mengenal kota baru tempat dia tinggal. Menambahkan sebuah hobi, Lia paling suka menari, gadis berhasil bergabung dengan salah satu sanggar tari moderen ternama.

Hingga dua Minggu berlalu dan secara garis besar Lia telah mengetahui banyak hal tentang Seoul, kotanya tinggal. Oh dia juga sudah mengetahui tentang SM entertainment yang kala itu dia dapatkan kartu namanya.

"Hari pertama kuliah. Semangat sayang." Papa Lia mengantarkan Lia sampai di gedung fakultasnya. Setelah memeluk dan mengusak rambut Lia pelan, gadis itu keluar dari mobil Papanya.

Perkuliahan hari pertama ini lebih pada perkenalan. Mendapatkan teman baru lebih mudah, Lia yang dipandang sangat cantik dan ramah itu langsung saja dikelilingi banyak orang. Lagipula dia dari Turki dan sangat cantik, Lia jadi merasa dia seperti objek asing yang tengah diamati. Padahal kelasnya hanya berisi 23 orang.

Tidak ingin dikerumuni bak gula, di jam pelajaran kedua Lia duduk di baris paling belakang. Kelas kedua lebih tenang. Pada barisnya ada empat orang duduk disekitarnya. Satu perempuan dan dua lelaki.

"Lo mahasiswa baru yang katanya transfer dari Turki yah?" Tanya gadis yang duduk dihadapannya. Kelas telah selesai dan gadis cantik itu membuka percakapan.

"Ahahha, transfer udah kayak uang yah. Iya aku dari Turki, apa lo bakal mengobservasi gue kayak yanh lain tadi?" Ujar Lia sarkas. Lia itu introver meskipun dia suka jalan-jalan sendiri, energinya telah habis diserap orang-orang yang mengamatinya di jam pelajaran pertama tadi.

Menggeleng gadis itu tersenyum seolah pengalaman Lia adalah hal biasa. "Gue Karina, yang disebelah Lo itu Jaemin, Jeno dan Mark. Lo gak sendirian kalo soal di observasi begitu masuk., Kita juga. "

"Kenapa?" Tanya Lia polos.

"Kita kan Idol. Lo gak tau yah wkwk," pecah tawa Karina membuat Lia diam. Dia tau idola Korea sangat mendunia, tapi dia tidak minat jadi tidak memperhatikan. Hanya akhir-akhir ini ketika dia belajar moderen dance.

"Maaf, aku tidak seberapa minat jadi tidak tahu." Ujar Lia tidak enak.

"Gapapa, itu lebih baik. Kita bisa berteman mulai sekarang. Lo pasti susah kan cari temen? Banyak fakenya?" Tanya Karina sambil tertawa, kini mereka berjalan keluar fakultas diikut tiga lelaki yang sepertinya tidak ada minat menimpali obrolan mereka.

Menuju keluar area fakultas, ternyata Papa Lia sudah di sana. Mobil Papanya bersebelahan degan dua Van yang Karlina bilang miliknya dan milik tiga teman lelakinya. Logo pada Van yang Lia perhatikan. Yah Lia bisa bertanya besok atau melalui chat.

"Tema baru?" Tanya Papa Lia setelah menjalankan mobilnya.

"Iya, merek berempat idol Pa."

"Iya? Wah beruntungnya, dari group apa?" Tanya Papanya lagi.

"Aespa? Namanya Karina. Tiga lelaki itu Jaemin, Jeno, dan Mark dari NCT kalau tidak salah." Ujar berfokus pada dompetnya. Ia ingat kartu nama itu masih dia simpan dengan baik disana.

"Oh, Aespa dan NCT itu dari SM entertainment seingat Papa." Kara Papanya.

"Nah, tadi dari dua Van yang mereka naikin ada logo SM entertainment di jendelanya. Lia jadi inget soal kartun nama itu." Kata Lia mulai membongkar isi dompetnya yang tidak seberapa besar dan banyak isinya itu. Kenapa tidak ketemu.

"Masih kamu simpan? Papa kira kamu buang karena gak minat."

"Mau coba deh kayaknya. Modeling bisa jadi sampingan." Papa Lia menatap Lia terdiam. Detik berikutnya tersenyum dan tertawa bersama.


•••

Palung Kecil Yang Dalam [Renjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang