Pagi ini adalah hari dimana mereka mulai menginjak kaki nya di SMA Margarita. Masa Orientasi Siswa telah mereka lewati 3 hari yang lalu, dan kini saat nya mereka memulai masa sekolah dan pengalaman belajar yang baru pula.
"aduh...mana sih ini si bocah kutu, lama banget dah datengnya. Gak tau masuk sekolah jam 7 kali ya?"
"ya sabar dong, mungkin aja lagi kena macet di jalan" ucap Angga kepada Tasya yang sudah mondar mandir berjalan tanpa arah dengan tergesa gesa. Angga sendiri berbicara setengah memberi jawaban yang lebih tepat nya dia sendiri juga bingung dengan jawaban nya. Karena biasanya teman nya yang satu itu tidak pernah datang terlambat dan selalu antusias jika ingin berangkat sekolah, apalagi ini adalah hari pertama mereka masuk sekolah setelah libur yang amat panjang.
Hingga sekitar 15 menit, suara klakson pun berbunyi dua kali menandakan orang yang di tunggu akhirnya datang juga. Tasya dan Angga pun berpamitan untuk berangkat sekolah disusul dengan Rio yang turun dari mobil untuk berpamitan dengan nyokap Tasya. Dan berangkat ke sekolah.
Mereka sudah biasa berangkat dengan mobil, hanya saja sejak masuk SMA mereka tak lagi di antar melainkan mengendarai mobil sendiri. Mobil yang di pakai adalah mobil milik Rio, pemberian ayah nya ketika ia menginjak usia 16 tahun dan sudah bisa mengendarai mobil sendiri sejak usia mau menginjak 16 tahun.
Sedangkan Tasya dan Angga tidak membawa kendaraan karena mereka akan berangkat bertiga ke sekolah karena jarak antara rumah Tasya dan Angga hanya melewati 2 rumah saja dan biasanya Angga yang menunggu Tasya dan Rio dirumah Tasya.
"Lo tuh lama banget tau ga?! Ngapain aja sih lo, udah tau masuk sekolah jam 7.00 dan lo baru nyamper jam 6.45? Jam lo mati atau emang males sih?" ucap Tasya yang berada di mobil dan dalam perjalanan ke sekolah. Tasya yang ternyata lebih terlihat antusias dan tak sabar karena langsung menghujat Rio habis-habisan karena datang telat.
"ya sorry, gue tadi kesiangan. Tapi serius dah, gue udh bikin alarm jam 4.50 tau gak. Tapi ya gue gak tau kalau ternyata gue cuma matiin alarm dan tidur lagi, pas gue liat jam ternyata udah jam 6.05" tukas Rio yang hanya dibalas decak dari mulut Tasya dan tatapan sinis nya.
Angga yang sedang fokus menyetir hanya melirik mereka lewat kaca spion tanpa mengatakan apapun. Karena menurut nya keributan kecil yang di besar besarkan oleh Tasya dan Rio sudah biasa ia lihat, bahkan sehari hampir 5 kali mereka ribut hanya karena masalah sepele. Seperti rebutan makanan ringan, tukeran channel TV, menumpahkan air minum, dan bahkan soal jam ke sekolah.
Adakah yang bisa bertahan bersama kedua tipe Tasya dan Rio selama 3 tahun lebih selain Angga? Jika ada, kurasa ia telah berada di tingkat atas setelah Angga atau bahkan Angga yang berada di tingkat teratas dengan sebutan gelar cowok tersabar di dunia.
Usai sampai di tempat parkiran belakang sekolah, Tasya, Angga dan Rio pun turun dari mobil mereka. Beruntung mereka sampai disekolah tidak terlambat padahal waktu sudah menunjukkan pukul 6.57. Mereka berjalan menuju kelas melewati koridor. Dan selama mereka berjalan itulah mereka langsung menjadi tatapan pusat perhatian siswa-siswi di sekolah.
Mengapa tidak? Jelas saja karena mereka berjalan bersampingan dengan Tasya di tengah. Melihat dua cowok yang berbeda namun kedua nya dibilang sangat ganteng dan satu cewek yang tinggi nya tidak melebihi atau kurang dari kedua nya, wajah cewek itu juga dibilang sangat cantik dengan hidung mancung berada di antara dua pangeran tampan. Siapa pula yang tidak iri dan ingin menggantikan posisi Tasya disana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayang & Angan🍃
Teen FictionAku, Bukanlah seorang perempuan yang memiliki segudang kekayaan, Bukanlah seorang perempuan yang memiliki segala nya, Bukanlah seorang perempuan yang di senangi banyak orang. Aku, Hanyalah seorang perempuan yang hidup sebatang kara, Tak memiliki...