Chapter's #2 PENASARAN

56 7 2
                                    

Kini Angga, Tasya dan Rio berada di dalam kamar Tasya. Seperti hari-hari yang biasa mereka lakukan, hanya bermain game, menonton kaset entah horor ataupun action, memakan cemilan, memasak, dan sebagainya.

Sejak sepulang sekolah tadi, tepatnya sejak Angga masuk ke dalam mobil dirinya tiba-tiba saja berubah menjadi tak banyak bicara. Memang tipe cowok itu pendiam, namun bedanya ia jadi lebih sering melamun ketika Tasya dan Rio sedang mengajaknya bicara. Angga menjadi sering menegapkan tubuhnya ketika ia merasa terkejut. Beruntung Tasya dan Rio belum menyadari hal itu.

"Ca, bikinin gue es jeruk dong, tenggorokan gue kering banget nih" celetuk Rio tanpa rasa bersalah dan tanpa ada dosa sambil memegang tenggorokannya yang dirasa memang kering. Rio menyuruh Tasya yang sedang menonton film genre horor tersebut tak di tanggapi.

Tasya begitu serius menonton film berjudul 'Insidious 4: the last key' yang ia beli di pasar malam ala bajakan, beruntung kaset tersebut gambarnya tidak terlalu kusut dan suaranya masih terdengar dengan jelas.

Sedangkan Rio terus memanggilnya namun tetap tak ada tanggapan, akhirnya satu pukulan bantal berbentuk pisang milik Tasya pun mendarat tepat di kepalanya sehingga membuat tubuh Tasya sedikit terhuyung ke depan.

Spontan Tasya melirik bantal yang jatuh dari atas kepalanya dan langsung menoleh kepada Rio. Ia sudah memiliki firasat bahwa Rio lah yang melemparkan bantal itu ke kepalanya. Karena siapa lagi selain Rio si cowok sok ala oppa yang tengil dan menyebalkan, tidak mungkin kalau Angga yang melempar.

"apaan sih?!" tukas Tasya dengan sedikit menghentak. Ia kesal karena merasa telah di ganggu oleh temannya, Rio.

Tapi melihat ekspresi Tasya yang justru seperti terlihat tidak cocok jika sedang kesal tersebut justru malah mengundang tawa dari Rio. Rio menertawakan ekspresi Tasya. Tasya yang merasa sedang di tertawakan karena ekspresi nya itu, seketika wajahnya berubah menjadi merah padam bak kepiting rebus. "apa-apaan sih lo! Gak usah ketawa, Yo, gak lucu!" ucap Tasya menahan malu setengah mati agar wajahnya tak semakin merah.

Dan benar saja perubahan raut wajah Rio seketika berubah menjadi datar, wajahnya flat seperti tidak terjadi apa-apa. Tasya mendengus kesal dan kembali menatap layar TV yang ia tinggalkan beberapa alur cerita tersebut. Namun, belum sempat gadis itu menghayati alur tersebut, Rio kembali memanggilnya.

"Ca, buru ih" kata Rio sambil dibuat-buat rengek olehnya. Akan tetapi Tasya diam saja, sengaja tak menjawab atau sekedar menoleh.

"Tasya" lagi, sahut Rio yang tak juga kunjung di bales. Akhirnya Rio mendekatkan diri ke arah Tasya dan menggoyang-goyangkan bahu gadis itu agar mau menoleh. "Ca, serius dah gue haus banget nih, tenggorokan gue udah kering. Ayolah, Ca, bikinin nutrisari jeruk peras"

Akhirnya Tasya pun menyerah dan menoleh ke arah Rio yang kini sudah berada di dekatnya, lantas Tasya sedikit mundur dan matanya menatap Rio dengan tajam. Sedangkan Rio hanya menyengir memberikan senyuman dengan deretan gigi yang rapi dan bersih. Tasya akui sebagai seorang perempuan yang normal, Rio ini memang dibilang ganteng untuk wajah seukuran dirinya. Apalagi ditambah kulit dan wajahnya yang putih bersih dan mulus, jangan heran jika ketika SMP nya saja cowok di depan Tasya itu telah memiliki banyak mantan, namun tidak ada satupun yang cocok kata Rio. Lantas, ia mencari seseorang yang pas untuk melengkapi kehidupannya itu dengan bentuk seperti apa? Bahkan mantannya yang betubuh ideal dengan kulit kuning langsat dan hidung mancung bak bule saja ia tidak merasa tertarik di hatinya. Jadi, dia itu tipe cowok yang nyari cewek kaya apa? Chili-chilian?

Tepat sebuah hembusan angin menerpa karena tepukan kedua telapak tangan Rio di hadapan wajah Tasya membuat gadis itu tersadar dan kembali mendengus sebelum akhirnya berdiri menuju dapur untuk membuatkan 3 gelas nutrisari jeruk peras seperti yang di inginkan Rio. Tentu saja bukan untuk Rio semua, tetapi untuk dirinya dan Angga juga.

Bayang & Angan🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang