Chapter's #4 BENARKAH INI?

29 8 0
                                    

"Lo abis bantuin Pak Dodi apa ngapain sih, Ga? Lama banget pulangnya. Naik apaan lo?" tukas Rio tiba-tiba ketika dirinya berada di ruang tamu rumah Tasya.

Seperti biasa, mereka tidak langsung pulang melainkan berkumpul terlebih dahulu. Entah mungkin karena sudah menjadi kebiasaan atau memang malas untuk langsung pulang ke rumah masing-masing.

Ada jeda lima detik dari Angga. Ia masih memikirkan gadis yang menurut nya polos itu, mengapa ia masih saja memikirkan raut wajah nya yang benar-benar polos dan lucu ketika tingkahnya berubah ketakutan saat melihat Angga. Angga pun menggeleng kan kepala nya dan tersenyum, "gue abis bantuin Pak dodi"

"baliknya naik apaan?"

"bis"

"oh, oke"

Dengan itu Rio kembali beralih pada ponselnya yang ia genggam dan meng-scroll foto foto di instagram yang menurutnya tidak penting. Lalu ia menekan tombol home dan me-lock hp nya tersebut sebelum diletakkan di atas meja.

Tasya pergi ke dapur untuk membawakan minuman dan makanan ringan yang ada di dalam kulkasnya. Hari ini Tasya berniat untuk menonton film horor lagi, namun melihat tanggapan dari keduanya membuat gadis itu mengurungkan kembali niat nya.

"gue tadi ketemu dia" ucap Angga tanpa aba-aba yang membuat Rio berawal menatap layar ponsel nya yang hanya ada notifikasi grup kelas pun langsung beralih pada Angga.

Alis Rio bertaut menandakan bingung maksud dari ucapan Angga, dia siapa?
"maksud lo apaan dah? Dia mana? Dia dia dia tlah mencuri hatiku?" jawab Rio yang justru menggunakan nada nyanyian di akhir kalimat nya itu.

Angga berdecak, "bukan, ya si itu" kata Angga lalu.

Ia memang menjawab akan tetapi jawabannya sangat kurang puas bagi Rio karena jawaban yang di keluar kan oleh Angga benar-benar setengah-setengah membuat dirinya sendiri merutuk pada Angga.
"Ga, gue emang suka nebak nebak ekspresi orang, tapi ga sampe nebak orang yang ada di pikiran lo juga kali" kata Rio sembari tangannya menoyor kepala Angga yang ekspresi nya justru seperti bocah polos dengan cengiran khas di sudut bibirnya itu.
"malah ketawa lagi ni bocah. Buru kasih tau gue siapa, jir?"

"mm...."

"yaelah pake acara ham hmm ham hmm segala udah kaya di film-film yang cowonya bingung mau jawab apaan gara-gara udah ke pergok selingkuh"

"hehe..Oke nih gue kasih tau, tapi, sebelumnya masa lo gak tau sih?" kata Angga dengan raut wajah yang gregetan kepada Rio karena dia kira kalau Rio itu tahu, ternyata tidak.

"serius dah jirr gue gak tau, makanya biar gue tau ya lo kasih tau. Gece!" desak Rio yang tak sabaran nya semakin jadi.

Angga pun menarik nafas nya dulu sebelum akhirnya ia mengatakan, "tadi gue ketemu cewe cupu itu" tukas Angga tanpa ada jeda dan lancar jaya.

Seketika tubuh Rio terdiam seperti tubuhnya terpaku oleh benda tajam itu di seluruh luar tubuhnya menjadi sebuah lingkaran. Rio terdiam dengan mulut yang sedikit terbuka dan matanya menatap Angga tak percaya. "lo serius? Ketemu dimana?"

"seriusan. Gue ketemu dia pas tadi balik sekolah, di ruang UKS"

Kali ini Rio yang tersenyum, entah bagaimana bisa ia tiba-tiba saja langsung membayangkan ketika Angga bertemu dengan gadis cupu itu, apakah Angga yang menjauh dari gadis itu seperti yang dilakukan murid disekolahnya, atau justru mendekati gadis cupu itu tanpa ada rasa ingin menjauhi?. Akan tetapi, melihat setiap kali reaksi Angga yang begitu antusias jika sedang membahas gadis itu justru dapat Rio yakini 100% bahwa Angga tidak menjauhi gadis cupu itu.

Bayang & Angan🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang