So Hyun’s PoVKutengadahkan tangan kanan ku, sinar matahari bersinar terik di penghujung musim panas ini. Kulayangkan pandangan ke segala penjuru taman ini. Taman yang dipenuhi pohon cherry blossom, yang banyak menyimpan kenangan dengannya…
Di saat ia membantu ku menemukan cincin ku, lalu memberikan ku minuman. Aku masih ingat persis kejadianya.
Kau tahu? Semenjak aku buta, aku tak dapat langsung mempercayai sesorang yang tak dikenal.
Tapi entah mengapa ini tak berlaku untuknya saat itu. Aku bahkan langsung meminum pemberiannya tanpa ragu.
Yah, aku memang sudah merasa perasaan berbeda sejak pertama mengenalnya.
Kejadian itu sudah sekitar setahun berlalu, pertemuan pertama kami. Walau saat itu aku tak bisa melihat, namun aku tak pernah melupakannya, tak akan bisa.
Mata ku terhenti pada sebuah layar besar yang berada di sebrang jalan yang agak jauh dari ku. Layar itu tampak sedang menampilkan sebuah iklan yang menggunakan model beberapa namja yang ku kenali.
Aku tersenyum tipis.
Mereka tampak sangat tampan diiklan itu. Tetapi hanya ada satu namja yang paling tampan di mata ku.Sosok menggemaskan dengan senyum indahnya yang selalu bersinar di mata ku. Ku rasa aku sudah terlalu jatuh cinta padanya.
Ia yang pernah menyelamatkan hidup ku dengan menarik ku ketika nyaris tertabrak saat marah padanya. Dan dengan bodohnya aku tak berterimakasih dan malah berniat ingin membencinya.
Aku memang sangat benci dibohongi, dan saat itu jujur aku memang kecewa padanya hingga rasanya aku tak ingin melihatnya. Dan mulai saat itu ku rasa aku yang menyakitinya.
Aku tahu aku yang terlalu berlebihan dan kini ku sadar kepergian So Mi bukanlah kesalahannya.
Justru ialah yang menjadi alasan So Mi bisa bertahan 2 tahun lebih lama dari perkiraan.
Aku menghela nafas kasar. Mengingat semua itu membuat ku sangat merasa bersalah. Seharusnya aku tak menyia-nyiakan namja yang bisa menerima kekurangan ku sepertinya, aku sungguh menyesal pernah menyakiti orang yang ku cintai.
“Hyunie-ya~~!” Aku menoleh ke sumber suara. Mata ku mendapati namja berblazer coklat dengan topi hitam berjalan menghampiri ku dengan membawa sesuatu ditangannya. Sebuah kotak dengan dua buah cup cake.
“Dimana kau membelinya?” Tanya ku seraya mendongak, berusaha menatapnya yang masih berdiri.
“Sepertinya itu tak penting. Cha~ Kau pilih yang mana?” Tanyanya. Aku lagi-lagi tersenyum melihat wajahnya.
Wajah yang menjadi alasan ku untuk sangat ingin bisa melihat lagi.“Ini,” Gumam ku seraya mengambil cupcake dengan krim biru. Taehyung kemudian mengambil cupcake dengan krim coklat lalu duduk di samping ku.
Ia benar-benar baik, alangkah beruntungnya aku bisa memilikinya. Ia bahkan rela memakai blazer dan topi dimusim panas agar bisa berkencan dengan tenang dan tak diketahui siapapun.
Sebelum memakannya, terlebih dahulu aku menyuapkan padanya.
“Aaa~”Taehyung melirik ku sejenak kemudian membuka mulutnya. Tampak bibirnya penuh dengan krim dari cupcake tersebut. Ia benar-benar menggemaskan.
Dengan cepat langsung ku seka bibirnya dengan tissue seraya tersenyum.
“Mengapa tersenyum? Apa wajah ku terlihat lucu?” Tanyanya seraya memamerkan deretan gigi putihnya seakan membaca pikiran ku.
“Tapi kau kalah lucu dengan Jin Oppa” Goda ku seraya terkekeh.
Ia hanya mengerucutkan bibirnya tak terima. Aigoo~ Tae! Rasanya aku ingin sekali mencubit pipi mu.
“Sekarang giliranku. Buka mulut mu, Hyun-ah~” Ucapnya dengan suara menggemaskan.
Aku membuka mulut seraya memejamkan kedua mata, ku dengar ia tertawa kecil. Setelah menyuapkan pada ku, ia membersihkan mulut ku dengan tissue.
Setelah menghabiskannya, kami beranjak dan berjalan melewati deretan pohon cherry yang indah ini seraya menggenggam tangan satu sama lain. Bahkan sesekali ia mengayun-ayunkannya pelan.
Ia melirik arlojinya,
“Kita masih memiliki banyak waktu sebelum malam datang, ayo kita ke tempat lain. Aku tak ingin kena marah Appa mu lagi karna membuat mu pulang terlalu malam” Ucapnya seraya mengedarkan pandangannya.“Umm.. Tae-nie~” Aku memanggil nama yang entah sejak kapan ku gunakan untuk memanggilnya.
“Kau yakin tak ingin memakai kaca mata mu?” Tanya ku pelan karna ku sadari beberapa orang di sekitar mulai memperhatikan kami, mungkin karna wajahnya yang tak tertutup kacamata ataupun masker.
“Tenang saja, tak ada yang menyadari. Mereka memperhatikan mu karna kau sangat cantik hari ini, So Hyun-ya” Balasnya mencoba menenangkan ku. Namun justru itu membuat pipi ku memanas.
“Hhh~ Bahkan rasanya aku ingin sekali melepas blazer dan topi ini sekarang” Jawabnya tanpa menghentikan langkah kami.
“Aish~ Awas saja jika kau berani melakukan itu!”
Ia terkekeh,
“Seharusnya biar saja, agar semua orang mengetahui hubungan kita”“Aish~ Itu sama saja kau ingin membuat ku menjadi pusat perhatian semua orang!”
Lagi-lagi ia tertawa,
“Apa salahnya jadi pusat perhatian? Kau tahu? Pasti semua orang iri pada mu karna menjadi yeojachingu ku” Jawabnya percaya diri.Ya.. Aku memang merasa menjadi gadis terberuntung di dunia ini. Bisa menjadi kekasih namja baik dan manis sepertinya.
Bintang besar yang memiliki banyak teman sesama artis yang jauh lebih sempurna, namun memilih gadis serba kekurangan dan pernah menjadi hatersnya untuk menjadi kekasihnya.
Ku menoleh untuk melihat wajahnya dari samping.
Kalian tahu betapa terkejutnya aku saat pertama kali melihat wajahnya?? Ia jauh lebih dari tampan dari yang ku bayangkan selama ini. Bagai malaikat!
Ia… Seseorang yang pernah hampir membuat ku gila karna benar-benar tak penah muncul dihadapan ku selama tiga minggu. Rasanya hari-hari ku sangat kurang tanpanya.
Namun ia datang tepat dua minggu pasca operasi ku, dimana rasa rindu ku padanya memuncak.
Ia bilang ia tak bisa kehilangan ku dan meminta ku kembali padanya. Dan tanpa keraguan aku menerimanya, karna aku mencintainya, aku memaafkannya dan aku tak ingin kehilangannya lagi.
Aku percaya bahwa ia benar-benar mencintai ku, aku akan percaya dengan apa yang ia katakan. Aku percaya kita tak akan pernah berakhir.
Kim Taehyung-nie, walau kau tak pernah mempublikasikan hubungan kita, aku sama sekali tak keberatan. Kau berkata ini belum waktunya karena kau sangat menghargai perasaan penggemar mu.
Pantas saja So Mi sangat tergila-gila pada mu. Ahh, kau sungguh baik hati, aku sungguh bodoh pernah membenci mu.
“Kau memperhatikan ku?”
“Anniyo~” Ku alihkan pandangan ku kedepan.
“Dulu aku sering memandangi mu diam-diam seperti itu. Kau ingin membalasnya? Tapi sayangnya aku bisa melihat dan menyadarinya, jadi kau tak bisa membalas dengan hal yang sama” Jawabnya yang membuat ku tertawa.
“Kau pernah mencium ku tiba-tiba, bukan?” Ku hentikan langkah ku, diikuti olehnya.
Ia menoleh dan menatap ku bingung, dan saat itulah aku memberanikan diri untuk berjinjit dan berusaha mengecup bibirnya singkat.
Ku lirik ia yang masih tertegun, seraya menahan senyum aku berlari kecil meninggalkannya.
=*=*= The Happy End =*=*=
Yey!! Jgn lupa Vote dan Comment ya😉😉

KAMU SEDANG MEMBACA
My Haters [END]
Fiksi PenggemarBaca aja langsung ya Mager nulis sinopsis Jangan lupa Vote and Comment ya