9# Kasih Sayang

50 9 5
                                    

Pintu kamar seketika terbuka menampilkan gadis dengan piama tidurnya yang berwarna ungu pastel.Lelaki itu berjalan pelan agar tidak menimbulkan suara saat ia melangkah mendekati gadisnya,kemudian ia duduk dibibir kasur.Melihat betapa cantik gadis didepannya,dari alis yang tidak terlallu tebal namun sangat tertata,kemudian turun ke hidung sang gadis yang tampak mungil namun mancung.Tatapannya turun kebibir sang gadis,bibir yang terlihat berwarna pink alami.Bibir yang tidak akan berhenti mengoceh dan juga bercerita panjang lebar membuat ia ingin berlama lama menatap wajah gadis didepanya.

Tangannya terulur kearah pipi sang gadis,menepuk nya pelan "Na,bangun" sampai beberapa kali akhirnya gadis yang dipanggil dngan sebutan Na itu mengerjapkan matanya,menyesuaikan cahaya masuk melalui retina mata sang gadis.

Setelah sadar sepenuhnya Yumna bangun dan menatap Zy bingung.Ia menengadah melihat jam di dinding depannya,23:50.

"Ada yang mau aku tunjukin" Seakan mengerti dengan tatapan bingung Yumna,akhirnya Zy memegang tangan Yumna dan menuntun gadisnya menuju taman belakan villa tersebut.Saat mereka menuruni tangga,Zy tiba tiba menutup mata Yumna dngan sapu tangan yang sudah ia siapakan sedari tadi.

"Zy kita mau kemana?,kenapa pake acara tutup mata segala?,trus ini...kamu mau tunjukin apasih?!" Dari nada suaranya,Yumna sedikit panik bahkan ia mencengkram kuat kuat lengan Zy yang sedang menuntunnya menuruni anak tangga.

Zy terkekeh mendengar suara Yumna yang terdengar panik. "udah kamu nggak usah panik dulu"

"Hitungan ketiga kamu buka mata yaa!" yang hanya dbalas dengan anggukan oleh Yumna.

"satu"

"duaa"

"tiga"

Sapu tangan itu terlepas dengan cara yang tidak halus,karena Yumna yang tidak tidak sabar.Seketika teriakan "HAPPY BIRTHDAY YUMNA!!" menggema ditaman belakan Villa tersebut.Didepannya berdiri Loren,Niel,dan Nolan yang memegang balon berbentuk hati yang berwarna merah,putih,dan juga hitam,Serta Zy yang memegang kue berbentuk hati yang dipadukan dengann warna yang sama seperti balon yang mereka bawa,ditengahnya bertuliskan "Happy sweet seventeen"

"make a wish Na" Ucap Zy didepan Yumna sembari mengangkat kue ditangannya.

"Terima kasih Tuhan,Kau menghadirkan mereka untuk melengkapi kehidupanku.Aku harap ini bukanlah yang terakhir kalinya.Aku mennyayangi mereka terutama dia.
Yumna meniup lilin dengan angka 17 didepannya.Mereka semua tersenyum sembari menepuk tangan.

"Happy sweet seventeen sayang,Semoga kamu makin sayang sama aku" Zy tersenyum "nggak deh makin cinta"ucap Zy sembari mengerlingkan matanya ke arah Yumna,sementara Yumna sekarang ia merasa pipinya sudah panas sampai ketelinganya.Ia malu dipanggil sayang oleh Zy didepan sahabatnya.Walaupun panggilan itu selalu Zy ucapkan padanya

"udah deh tatap-tatapannya,kita juga kepengen kali ngucapin selamat sama Yumna" ucap Nolan mengalihkan dua insan didepannnya

Loren memeluk Yumna erat "Doa gue slalu sama Na" ucap gadis itu disertai kekehan kecil.Yumna mendengus selalu saja ucapan selamat yang diberikan kepandanya saat masih
kelas VII dulu.Jangan tanyakan batapa panjangnya ucapan Loren saat itu sehingga ia selalu mengucapkan kata tadi,Yumna pernah menanyakan tentang itu dan Loren hanya berkata "kepanjangan Nana,gue gak sanggup buat hapalin kata kata kemaren.Intinya kan Loren selalu berdoa buat kebahagiaan Yumna"

Nolan hendak memeluk Yumna namun sebuah tubuh tegap seseorang menghalanginya."ginini kalau udah cinta" Nolan mendengus malas,sementara Yumna,Loren,dan Niel hanya terkekeh pelan.

Tiba-tiba Yumna teringat sahabatnya yang sangat cerewet itu.Ia mengerti jika Zilvi pergi bersama Gabriel untuk menyusul bundanya Zilvi yang sedang berada di Venecia-
kata Zy.Ia sedikit kecewa karena itu namun mau bagaimana lagi.

ReturneeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang