11# Kenyataan Pahit

53 9 2
                                    

"Terkadang bukan hanya menangis cara kita menyalurkan kesedihan."

***

Bugh...

Bugh...

Zy terus melayangkan pukulan kepada Brayn.Sesekali Brayn melawan pukulan Zy dan tepat mengenai ujung bibir Zy.Wajah Brayn pun sama seperti Zy, namun Brayn lebih parah.Banyak memar dan juga darah yang keluar dari ujung bibir dan hidungnya.

Banyak siswa dan siswi yang menonton perkelahian antara mereka,namun satu orang pun tidak ada yang berani melerainya, termasuk Nolan.

Uhuk...

Darah keluar dari mulut Brayn, menandakan bahwa lelaki itu sangat lemas.Namun Zy belum juga berhenti memukuli wajah Brayn sampai teriakan banyak siswa menyadarkan Zy untuk berhenti memukul Brayn.

"Bruuk"

"Yumna Pingsan" Nolan berteriak

Zy menoleh ke arah Yumna yang sudah lergeletak di lantai.Tidak mau membuang waktu Zy langsung menggendong Yumna, membawa gadis itu ke UKS.Ia tidak sadar dan juga terlalu emosi.

Direbahkan tubuh Yumna di ranjang UKS.Zy mengambil kotak obat mencari balsem atau minyak angin untuk Yumna.Setelah ditemukannya minyak angin segera ia arahkan ke hidung Yumna, menghirup bau minyak angin.Namun Yumna sama sekali tidak sadar.Ia tuangkan minyak angin ke tangannya kemudian di oleskan ketangan Yumna.

"Na,bangun sayang" Zy berusaha menepuk pipi Yumna.

Zy menoleh ke kiri dan kanan tidak ada siapa-siapaa didalam UKS karena ia yang menyuruh mereka semua pergi.Sahabat Yumna pun tidak terlihat.Padahal Zy sangat membutuhkan mereka.Tidak ada cara lain Zy menuangkan minyak angin ketangannya lebih banyak kemudian mengoleskannya keperut Yumna.

"Nana bangun" Zy menepuk pipi Yumna pelan.Seperti tadi, Yumna belum juga sadar.Kalau begini caranya Zy akan membawa Yumna ke Rumah Sakit.

"Brakk..." Suara pintu terbuka membuat Zy yang yadinya ingin mengangkat Yumna terhenti.Dilihatnya Nolan datang dengan wajah yang ngosngosan, ada raut sedih dari wajah Nolan saat ini.Bulir keringat terpampang jelas di keningnya.

"Zilvi kecelaakan"

Kalimat itu bagaikan ribuan ton batu menghantam tubuhnya, seperti ribuan banyak pasir masuk ke tenggorokannya.Sakit, ketika mendapat kabar yang tak seharusnya ia dengar saat seperti ini.

Zy terduduk lemas, pikirannya saat ini terbang kemana-mana.Bagaimna bisa Zilvi kecelaakaan.Zy bangkit kemudian memeluk Yumna dalam keadaan tidak sadar.Ia butuh sandaran sekarang, ia butuh Yumna untuk menguatkannya sekarang.Tapi seberapa kuat pelukan itu tak membuat Yumna sadar sedikitpun.

Zy melepas pelukannya, menatap kearah Nolan.

"Gue bakal susul Zilvi kesana, dan jangan kasih tahu semua ini sama Yumna.Gue gak mau dia khawatir."

Zy berlari keluar UKS menuju keparkiran.Ia harus menemui kakaknya sekarang.Memasuki mobilnya dan segera menuju ke bandara.

***

"Li-lintang" Zilvi mendongak, menatap wajah yang sudah lama tidak ia lihat.

"Iya, ini aku Lintang" Cowok yang  dipanggil Lintang itu tersenyum ke arah Zilvi.

ReturneeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang