Percobaan Pertama

115 12 0
                                    

"Kita pulang dulu, besok sore ngumpul lagi di sini," putus Feeldog.

Mereka setuju dan berdiri untuk kembali ke rumah masing-masing.

*****

"Gila!" seseorang berteriak.

"Tanganku gerak sendiri," ujar si pelaku.

"Alasan!"

Jun dan Chan lagi makan siang di kantin sekolah itu pun menoleh ke arah keributan.

Mereka kurang peduli, tapi setelah si pelaku mengarah ke meja mereka dan menyiram Chan dengan jus jeruk baru mereka bereaksi.

"Hoi!" Jun menarik kerah si pelaku.

"Jun!" Chan melerai.

"Maaf!" si pelaku pergi, menabrak beberapa meja kantin. Pelanggan serta pemilik kantin ribut karenanya.

Chan melihat boneka jerami tergeletak di lantai.

"Jun!" menepuk bahu sahabatnya.

"Ini?" Jun mengamati boneka jerami. Ada secarik kertas menyembul.

"Kim Seungkyung? Nama anak tadi?" Jun ingat nama si pelaku saat dia mencengkram kerah bajunya.

Seakan ada telepati terhubung, mereka berdua tersenyum.

"Percobaan pertama," ujar Chan.

"Benar, pelaku sebenarnya bakal mencarinya ke sini," ujar Jun.

*****

Dan benar, seorang anak datang ke kantin saat sekolah sepi.

"Dimana bonekanya?"

"Mencari ini?" ujar Jun.

Sang anak tercekat dan bersiap kabur. Namun, Chan gesit. Tali hitam keluar dari tangannya dan langsung menjerat si anak.

"Lepasin!"

"Apa maksudmu dengan boneka jerami ini?" Jun mengeluarkan duri dari ujung jarinya dan mendekatkannya ke leher si anak.

"Iseng!" ujar si anak.

"Iseng? Kamu ngebuat seseorang di kira gila!" Chan mengeratkan talinya.

"Ah! Aku dapat boneka jeraminya dari seseorang. Katanya, bisa mengerjai orang yang kubenci!" jelas si anak.

"Dari siapa?" Jun memanjangkan durinya, satu inchi jaraknya dari leher si anak.

"Gak tau, dia ngasih gitu aja dan pergi." Si anak mulai berlinang.

"Kami lepasin, tapi kamu harus minta maaf pada Seungkyung," ujar Jun.

"Iya! Aku bakal minta maaf!" si anak menangis.

Chan melepaskan ikatan talinya, begitupun Jun yang memasukkan durinya lagi.

Si anak langsung lari dengan tubuh bergetar.

"Kayaknya kita harus bilang ini ke meraka," Chan beropini. Jun mengangguk setuju.

9 HEROESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang