Kerikil

50 4 0
                                    

"Hm, kenapa mereka gak pernah ngehargain usahaku? Kenapa mereka selalu protes dan mikirnya aku baiknya di grupku yang dulu, bukan grupku yang sekarang? Kenapa mereka gak mau mendukungku? Mereka bilang mereka fansku!" Chan menendang jauh kerikil.

"Aku berasa jauh sama mereka. Mereka seenaknya komen sesuatu yang bikin jatuh harapanku. Kayak usahaku selama ini sia-sia!"

DUUUK!

Sebuah kerikil menghantam trotoar jalan.

Chan menghela napas lelah. Dia kembali melanjutkan langkah, sambil menenteng sekantung baju yang sudah bersih, kering dicuci di sebuah laundry dekat villa.

"Chan!"

"Eh, Jun? Dari mana?"

"Nyusulin kamu. Habis nyuci lama amat." Jun langsung merangkul bahu Chan.

"Heh! Aku tadi dapat telepon dari teman danceku, katanya banyak yang pengen aku balik ke grup danceku yang lama, karena mereka merluin aku." Chan membiarkan badannya digiring Jun berjalan menuju villa.

"Lalu keputusanmu?"

"Mereka gak mau denger keputusanku, mereka maunya aku balik secepatnya. Mereka gak mikir perjuanganku selama ini mati-matian ikut grup dance sekarang biar bisa ngenalin grup danceku yang dulu. Mereka malah nyuruh aku balik sekarang!" Chan meraung juga akhirnya. Melepaskan kekesalannya di bahu Jun.

Jun hanya diam. Dia tau sahabatnya ini sedang jatuh perasaannya. Jauh di lubuk hatinya, Chan ingin kerja kerasnya dihargai, tapi para fans dan temannya tidak mengerti itu.

"Hm, yaudah dinikmati aja dulu momentnya. Kan katamu kemarin, grup dance kamu yang sekarang cuma sementara hanya untuk penyambutan di acara sebuah hotel, jika acara udah selesai kamu balik ke grup dance lamamu, kan?"

Chan mengangguk walau masih semeraut mukanya.

"Kita balik dan latihan lagi. Kita harus mengalahkan para penyihir jahat itu.  Jatuhkan mereka dan kembali ke kehidupan normal kita," lanjut Jun, mengambil alih kantung plastik dari tangan Chan dan membawa bersamanya.

"Iya, hancurkan penyihir dan kita hidup normal kembali. Aku ingin dance dengan bebas tanpa ada yang mengkritik bagai kerikil tajam yang menghalangi jalan!" Ujar Chan.

9 HEROESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang