Hai semua! Author disini membawakan Spesial Chapter untuk Bintang_Hitam yang belum Author publish waktu itu. Kenapa? Karena author kena writerblock, jadi, maaf ya kalau ada kesalahan di cerita ini. Kita pakai nama Ela saja ya. Ok, mari kita mulai ceritanya.
Happy Reading!
Sunyi, sepi, dan sendirian. Perasaan itu yang sedang kurasakan saat ini. Aku memang suka sendirian, tapi aku tetap memerlukan seorang sahabat yang bisa menemaniku. Tapi, apakah aku akan bisa menemukan orang yang akan menjadi sahabatku? Atau bahkan lebih dari seorang sahabat? - Taufan
Taufan POV
Lagi-lagi, rumah ini sepi. Ayah dan ibu pergi ke Amerika untuk urusan luar negeri. Kakak pergi ke Jepang untuk menyelesaikan kuliahnya. Dan aku sendirian dirumah besar ini bersama dengan para maid. Ouh ya, aku lupa memperkenalkan diriku. Namaku Taufan. Ayah dan ibuku adalah pemilik perusahaan terbesar kedua di dunia. Tidak heran jika aku bisa tinggal dirumah yang besar dan desainnya hampir menyerupai istana kerajaan.
Saat ini, aku sedang berada dikamarku. Kamarku cukup luas dengan kasur ukuran queen size, sebuah lemari pakaian dengan ukiran disetiap sisinya yang terbuat dari kayu jati dengan kualitas terbaik, meja belajar yang terbuat dari kayu mahoni, balkon didekat jendela, sofa untuk bersantai, satu set komputer dengan jaringan dan teknologi terbaik, dan berbagai macam barang mewah lainnya.
Kalian mungkin berpikir kalau kehidupanku ini menyenangkan. Aku bisa mendapat apapun yang kuinginkan. Tapi, sebenarnya kehidupanku ini sangat membosankan. Kemana-mana, selalu saja diikuti oleh bodyguard dan maid pribadi. Ini membuatku sulit untuk kemana-mana. Ini semua benar-benar menggangguku.
Tok... Tok... Tok...
Ada yang mengetuk pintu kamarku.
"Masuk" ternyata salah seorang maid yang bertugas menjaga rumah.
"Maaf telah mengganggu waktu anda, Tuan Muda Taufan." kata maid itu.
"Tidak apa-apa. Ada apa?" tanyaku.
"Ada sebuah kiriman paket untuk anda, Tuan muda" kata maid tersebut.
Paket? Seingatku aku tidak memesan apapun. Mungkin itu adalah barang yang ayah dan ibu kirimkan dari Amerika. Seperti biasa, ayah dan ibu akan mengirimkan aku barang dari luar negeri yang sebenarnya jarang sekali kupakai.
"Baiklah, bawa saja kekamarku." kataku pada maid itu. Bukannya aku ingin menyuruh-nyuruh, tapi biasanya mereka selalu mengirimkan barang yang ukurannya sangat besar, tapi entah kenapa kamarku tetap saja masih terasa sangat luas.
"Baik, tuan muda. Saya permisi." maid itu pun keluar dan meninggalkanku. Aku kembali sibuk dengan buku novel bergenre fantasi kesukaanku. Aku memang suka cerita bergenre fantasi. Aku bahkan memiliki perpustakaan pribadi didalam rumah ini. Setelah 15 menit, akhirnya aku selesai dengan buku itu. Aku memutuskan untuk keluar dari kamar dan pergi ke perpustakaan pribadiku itu.
Saat aku kembali, aku sudah melihat sebuah cermin besar dengan ukiran yang indah berdiri di samping lemari pakaianku. Ada sebuah catatan tertempel dicermin itu. Catatan itu berisi tulisan yang berbunyi, "Cermin ini akan mengabulkan semua keinginanmu" yang benar saja?
"Apa benar? Kalaupun iya, aku tidak memerlukan apapun." aku bersandar di dinding kamarku tak jauh dari cermin itu. "Aku hanya ingin memiliki seorang teman yang bisa menemaniku." ucapku dengan nada sedih.
Airmata turun perlahan dipipiku. Aku memeluk lututku dan menangis. Sampai aku mendengar suara seorang anak perempuan berbicara padaku.
"Hei, apa kau baik-baik saja? Kenapa kau menangis?" aku mengangkat kepalaku untuk melihat siapa yang sedang berbicara denganku. Tampak seorang gadis yang sedang berdiri didepanku sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEET BROTHER (HIATUS)
LosoweKehidupannya berubah seketika begitu ia bertemu dengan Boboiboy, kakak lelaki angkatnya.Namun, kenangan masa kecilnya membuat dirinya tidak bisa menerima Boboiboy.Kenangan tentang keluarganya.Bagaimanakah kisahnya? Dan bagaimana cara Boboiboy agar b...