9 THE HACKER

453 46 33
                                    


📧📧📧



Setelah pertemuan dengan Chen Hyung, benakku semakin tidak karuan. Aku tidak yakin dengan semua yang telah terjadi. Siapa penulis kedua ini, kenapa dia bisa melanjutkan karya Park Hwang Hee, kenapa dia bisa menulis apa yang ingin ditulis oleh Park Hwang Hee, dan apakah ia mengenal orang-orang di sekitar Park Hwang Hee.

Pertanyaan yang paling penting adalah, apakah dia ada kaitannya dengan kematian reporter Park yang mendadak?

Apakah dia tahu detail kasus V?

Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar-putar dalam kepalaku, sampai rasanya kepala ini sakit sekali.

Aku memutuskan untuk membawa dan membaca keseluruhan buku Park Hwang Hee malam itu, dan sialnya aku jadi tidak bisa tidur karena bayangan tubuh V yang hancur di dalam foto-foto itu terus menghantuiku.

V mengirimiku pesan pukul dua pagi yang berisi bahwa besok aku harus datang ke sekolah pagi-pagi sekali. Kenapa dia juga belum tidur di jam seperti ini?







Paginya aku benar-benar pergi ke sekolah pagi-pagi sekali dan aku menemukan V sedang bersandar di pintu gerbang sedang menungguku.

“Tidur nyenyak, JK?” Sapaan paginya benar-benar menamparku karena demi apapun, dia pasti sudah bisa melihat kantung mata di bawah mataku sekarang.

“Sebaiknya kau tidur selagi masih bisa, karena setelah ini kita mungkin tidak akan pernah tidur.” dia melanjutkan.

Kami berjalan beriringan memasuki pekarangan sekolah. Bola mataku berotasi malas saat mendengar ucapannya. Ya Tuhan, rupanya aku akan disiksa lagi setelah ini.

“Setidaknya itu masih lebih baik daripada harus tidur selamanya.” sarkasku.

“Kau tahu, aku tidak akan membiarkannya, meskipun aku yang harus tidur selamanya sendirian.” kata-katanya dingin.

Aku menghentikan langkahku, apa-apaan ucapannya itu?!

“Jangan bercanda, aku juga tidak mau kalau harus terjaga selamanya sendirian.” balasku.

Aku memang tidak melihatnya secara langsung, tapi aku tahu saat ini dia sedang tersenyum.

“Sebentar lagi, JK.” ucapnya.

“Apanya?” aku benar-benar payah saat pembicaraan kami tiba-tiba berubah seperti ini.

“Dia.” jawabnya.

“Siapa?”

The Ghost Writer.”

Oh, hantu itu, si penulis kedua, apakah sudah ada kabar tentangnya? Apakah V sudah mendapatkan informasi tentangnya. Pertanyaanku buyar seketika ketika V tiba-tiba berkata, “Aku merindukan ramen Jin.” dia memegang perutnya.

Hell, suatu bentuk pengalihan perhatian yang lumayan keren.

“Aku merindukan Jin.” balasku.

Dan, aku mendahului jalannya, aku sudah tahu pasti ke mana dia akan membawaku, atap sekolah.

“Aku tahu kau ingin berduaan terus bersamaku sepanjang hari di atas sekolah yang sepi, JK. Tapi sayangnya kita tidak akan menghabiskan waktu kita di sekolah hari ini.” katanya dari belakang.

Apa dia bilang?

Aku menghentikan langkahku dan langsung berbalik padanya, membuat kami jadi berhadap-hadapan. Wajahnya datar dan masih tetap tampan, sial!!

“Lalu untuk apa kau sekarang mengikutiku ke dalam pekarangan sekolah, huh?” aku menatapnya.

“Kita bereskan dulu urusan absen itu.” dan dia melewatiku begitu saja.





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKRASIA 2 - The Ghostwriter- [VKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang