14 - Pingsan

378 59 17
                                    

Yoojung dan Taeyong memasuki kamar rawat Lucas. Lucas yang lagi bersandar di kepala ranjang terkejut dengan siapa yang dateng.

"Cas, maafin gue." ucap Taeyong.

Lucas gak jawab ucapan Taeyong, dia malah ngeliatin Yoojung.

"Yoojung.. gue kira lo gak bakal jenguk gue."

"Jung, maafin gue, ya?" lanjut Lucas.

"Ya, elah. Terkena peanut." canda Taeyong.

"Hehehe, gue udah maafin lo kok, bang. Gue juga gak ada dendam sedikit pun. Emang gue pantes dapetin ini."

"Bagus, lo tau diri."

Lucas balik qngelihatin Yoojung yang daritadi nunduk sama diem aja. Padahal Lucas rindu suaranya Yoojung.

"Gimana keadaan lo, Cas?" tanya Taeyong.

"Alhamdulillah, gak ada yang parah. Cuma tulang pipi aja retak tapi udah di operasi tadi pagi."

"Weh, mantep juga jotosan gue."

"Abang!" Yoojung mukul lengan Taeyong karena bercandaannya yang gak lucu.

"Ini kalo gak karena bujukan adek gue, gue gak bakal minta maaf, kali."

"Yoojung khawatir banget sama lo, Cas. Kalo lo masih sia-siain adek gue, nyesel idup lo." lanjut Taeyong.

Yoojung mukul lengan Taeyong lagi, "apa sih bang? Enggak kok."

Yoojung masih malu-malu aja.

"Gak bakal gue sia-siain Yoojung."

"Gue percaya sama elo deh kali ini. Tapi kalo lo sakitin dia lagi, tinggal batu nisan doang lo!"

Lucas ketawa. Dia maklum, emang bercandaan Taeyong agak nyelekit hati tapi kalo udah kenal mah biasa aja.

"Bang, gue pingin ngobrol berdua sama Yoojung." ucap Lucas.

"Ngusir gue?"

"Emang lo mau jadi nyamuk, bang?"

"Ya udah gue keluar. Awas lo apa-apain Yoojung."

"Diinfus gini gue bisa apa bang? Meluk aja gak bisa."

Kesabaran diuji ketika lagi kangen berat tapi gak bisa meluk.

--

Yoojung menatap sendu keadaan Lucas sekarang.

Pake baju rumah sakit, matanya masih bengkak, perban kecil yang melekat di tulang pipinya dan dahi, sudut bibir yang lecet, tangan Lucas yang banyak selang infus.

Melihat Lucas kayak gini aja, rasanya Yoojung juga ikutan sakit.

"Bunda gimana?" tanya Yoojung.

"Ha?"

"Bunda tau lo habis dihajar bang Taeyong?"

"Enggak, kok. Bunda kerja di luar kota."

Mungkin ini saatnya Yoojung yang harus jagain Lucas, seperti kata bunda waktu itu.

Lucas memegang tangan Yoojung, "maafin gue. Gue gak ada niatan samaa sekali buat mainin perasaan lo. Bener-bener gak ada."

Yoojung melepaskan tangannya dari genggaman Lucas. "Gak usah dibahas."

"Masih marah? Maafin gue, ya."

"Udah gue maafin. Gue udah lupain itu semua termasuk gombalan tai elo. Jadi udah, gak usah dibahas."

"Mulai sekarang jangan pernah lupain kata-kata gue ini."

"Iya, kalo bisa."

"Aku suka kamu. Jangan lupain itu."

bcz a dare-- ♧lucas+yoojung [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang