[ AJCS2 || 0(B-H) Shiraishi Yumi || Hari ke-4 ]
Pelajaran
.
.
.
Mengingat-ingat masa kecil, dulu aku tergolong anak yang nakal ternyata.
Tak tahu waktu bermain dan istirahat.
Apalagi di hari libur, dari pagi sampai malam hanya bermain dengan teman sebaya.Saking nakalnya, sampai pernah ada seorang ibu menyiramkan air bekas cucian ke tempat bermain kita.
Meskipun begitu tak sedikitpun surut niat kita untuk tetap bermain.
Memilih tempat yang masih kering untuk melanjutkan permainan yang sebelumnya tertunda.
Jika belum dibawakan sapu sama orang tua masing-masing tak akan ada yang pulang.Ibu Siska namanya, orang yang pernah menyiram tempat bermain kita.
Beliau berusaha melakukan segala cara agar kita jerah dan tak lagi bermain hingga malam.
Hingga pada suatu waktu beliau berhasil menakhlukan hatiku dan temanku yang lain.Usaha pertama beliau mengajak kita membuat kerajinan dari ampas kelapa yang dikeringkan lalu diberi warna, setelah itu di atas sebuah gambar yang telah disiapkan kita disuruh menempelkan ampas kering yang sudah diwarna itu.
Selang beberapa hari, beliau melakukan usaha kedua.
Usahanya kali ini mengajak kita untuk membuat boneka dari jerami.
Ini lebih sulit dari sebelumya.
Tetapi beliau tetap telaten mengajari step by step.Bagi anak kecil seusia kita waktu itu, jika berhasil membuat suatu karya akan merasa sangat senang.
Bukan hanya kita saja, Bu Siska juga merasa senang saat itu, selain bermain Bu Siska memberikan beberapa pelajaran kesenian. Hitung-hitung untuk melihat seberapa besar bakat yang dimiliki setiap anak katanya.FIN
KAMU SEDANG MEMBACA
AJCS2
FanfictionTantangan untuk murid AstraFF, 30 hari membuat fiksi dengan prompt yang sudah ditentukan. Happy reading all 😊