Sakit dan Masalah

2.8K 54 0
                                    

Ibu vina pun mempersilahkan duduk tamu-tamunya diruang tengah dan meninggalkannya sebentar untuk membuatkan teh mama papa wisnu juga wisnu sendiri karena tidak punya pembantu 

"silahkan diminum...." kata ibu vina mempersilahkan tamu nya 

"maaf bu, karena kesalahan saya, keadaan rumah tangga vina dan wisnu jadi begini.." kata mama wisnu memulai pembicaraan 

"ibu tenang saja, anak saya pasti baik-baik saja.. mungkin ini memang sudah takdirnya begini.. saya justru kasihan pada wisnu, pasti dia merasa tersiksa sekali..." 

"wisnu baik-baik saja kok bu, ibu tenang saja...justru wisnu khawatir dengan keadaan vina, ini juga bukan salah mama.. jadi tolong mama berhenti menyalahkan diri mama" sahut wisnu 

"iya nak..." 

"emmm... seperti saya dan istri saya pulang dulu bu karena saya masih ada pekerjaan yang belum saya selesaikan dari kantor tadi" pamit papa wisnu kepada ibu vina 

"kalau boleh ijinin saya nginep satu hari disini bu.. saya ingin merawat vina..."pinta wisnu kepada ibu vina 

"tentu saja nak, kamu itu suami vina dan memang seharusnya kamu yang rawat vina" 

Mama papa wisnu pun pulang dan wisnu kembali kekamar vina untuk mengecek keadaan vina, ibu vina juga kekamarnya untuk tidur karena hari sudah larut.

Wisnu membuka pintu kamar vina, dia melihat wajah vina yang pucat serta mendengar igauan vina. Wisnu pun mendekati tubuh istrinya tersebut dan membelai pipi vina namun yang ia rasakan justru suhu tubuh vina yang sangat panas. Wisnu lalu pergi kedapur untuk mengmbil baskom, es batu dan kompres. Namun karena ini bukan rumahnya ia tidak tahu letak baskom dan alat kompresnya tanpa sengaja wisnu menjatuhkan salah satu alat dapur yang membuat suara berisik dan ibu vina menghampirinya. Wisnu pun menanyakan kepada ibu vina dan ibu vina segera mengambilkannya. Ketika wisnu kembali kekamar vina, ibu vina pun tersenyum.. ia merasa berutung mendapatkan menantu seperti wisnu walapun wisnu pernah menyakiti hati anaknya tersebut namun ia tahu bahwa wisnu sebenarnya lelaki yang baik dan bertanggung jawab. Dia pun mengompres kepala vina juga mendengar igauan vina, hatinya terasa teriris-iris melihat kondisi orang yang dicintainya seperti ini apalagi ini karena kesalahannya. Wisnu tahu ini salahnya, tidak seharusnya ia dulu menyakiti vina. Wisnu menunggui vina sambil mengompresnya dengan es batu sampai suhu tubuhnya menurun dan wisnu tertidur disamping ranjang vina.

Vina terbangun dari tidurnya pagi harinya dengan kepala berputar-putar kaget menemukan wisnu yang tertidur disamping ranjangnya, vina pun menyingkirkan kompres yang ada dikepalanya. Dia pun mengerang karena pusing dan wisnu yang mendengar itu pun terbangun. 

"vina, kamu udah bangun? jangan bergerak dulu kamu masih lemah..kamu mau minum?" kata wisnu duduk disampingnya membantu vina 

"kamu ngapain disini..?" sedikit membentak 

"aku ini masih suami kamu vin.. dan aku berhak merawat kamu saat kamu lagi sakit kaya gini?" 

"siapa bilang kamu masih suami ku?" 

"udahlah vi, aku udah tahu semua... kamu belum menyerahkan surat cerai itu ke pengadilan..lagipula kamu kaya gini juga karena aku vin.." 

"apa maksudmu?" 

"aku pendonor spermanya vin.. dia anakku, darah dagingku dan kamu masih istriku vina.." kata wisnu sedikit terbawa emosi sambil membelai perut vina namun dengan cepat vina menyingkirkan tangan itu. 

"bohong....!!!! lebih baik sekarang kamu pergi... pergiii...!!!!" kata vina berteriak, ibu vina pun mendengar teriakan vina dari balik pintu 

"vina, gak seharusnya kamu bersikap seperti itu sama suami kamu" ibu pun mendekati vina 

"aku cuma ingin dia pergi dari hadapan vina sekarang juga bu... vina mohon..." kata vina memelas 

"tapi vinnn...." belum sempat ibu berbicara namun sudah terpotong oleh wisnu 

"tidak apa-apa bu, mungkin vina butuh waktu dan lebih baik saya pulang dulu.. nanti saya balek lagi kesini" pamit wisnu 

ibu vina pun mengangguk, Setelah wisnu benar-benar sudah keluar dari kamar vina ibu vina melihat keadaan vina yang masih sedikit emosi dan kesal terhadap wisnu 

"vina.. maaf in ibu, ibu terpaksa mengatakan semuanya kepada wisnu demi kebaikanmu nak dan tak seharusnya kamu bersikap seperti tadi, dia yang semalaman jagain dan ngerawat kamu.. bahkan dia menyelamatkan kita dari massa kemaren vina..." kata ibu vina dengan membelai rambut kesayangannya itu 

"jadi mas wisnu menginap semalam disini dan merawat aku?" tanya vina pada ibunya yang hanya dijawab angukan oleh ibunya 

"vina cuma belum siap bu.. vina takut, vina juga baru tahu kalau anak yang ada didalam kandungan vina anak mas wisnu bu..." vina pun menangis dipelukan ibunya, 

"apa yang kamu takutkan nak?" tanya ibunya melepaskan pelukannya 

"vina takut hal yang dulu terjadi lagi bu... vina takut untuk menghadapinya bu... juga orang tua mas wisnu yang mungkin belum merestuinya buu.." ibu vina pun mengerti akan ketakutan vina, menenangkan vina. 

"kamu tahu vina? kemaren sore wisnu datang bersama orang tuanya, mereka telah merestui kalian nak, bahkan mama wisnu khawatir kondisi kamu dan bayi kamu...mereka lebih panik dari ibu melihat kamu kemaren pingsan, mama wisnu juga terus menyalahkan dirinya sendiri nak" vina sedikit kaget mendengar keterangan dari ibunya tentang wisnu dan keluarganya 

"beri vina waktu bu... vina butuh waktu untuk menerima ini semua.." 

" iya.. ibu mengerti, sekarang lebih baik kamu makan supaya keadaan kamu dan calon cucu ibu cepet sehat..." 

"tapi perut vina masih mual dan eneg bu.. nanti saja ya bu?" 

"vin, kamu harus sedikit paksakan.. karena kalau tidak kasihan cucu ibu, sekarang ibu suapin ya?" 

Vina mau tak mau menerima suapan yang diberikan ibunya tepat didepan mulutnya tapi baru beberapa sendok, vina pun berlari kekamar mandi dan memuntahkan makanan yang baru saja dimakannya tersebut. Ibu vina mengikuti vina dari belakang dan mengusap telungkuk vina untuk mengurangi mualnya. Selesai morning sick nya, vina pun dituntun ibunya kembali keranjang dan menidurkannya. Vina yang merasa kelelahan pun tertidur dan ibunya keluar dari kamar vina setelah vina tertidur karena tidak ingin mengganggu istirahat vina. Ibu vina menghubungi wisnu memberitahukan wisnu tentang keadaan vina yang tidak begitu baik.

*************************************************************

Ketika wisnu sampai rumah pun mamanya sudah membrondonginya pertanyaan tentang kondisi vina, wisnu pun menceritakan keadaan vina juga meminta izin kepada papanya kalau hari ini dia tidak bisa pergi kekantor. Selesai mandi dan sarapan, wisnu mendapatkan telp dari mertuanya yang mengabarkan kondisi vina yang tidak begitu baik. Awalnya wisnu ingin langsung kembali kerumah vina tapi Ibu vina menyuruhnya untuk istirahat dirumahnya dulu karena vina juga sudah kembali tertidur. Mama wisnu pun mengatakan bahwa ia juga akan ikut jika wisnu kembali kerumah vina, ia ingin tahu keadaan vina dan meminta maaf kepada vina. Siangnya, wisnu pergi kerumah vina bersama mamanya namun ketika ia tiba didepan rumah vina, ia mendengar ibu vina berteriak meminta tolong. Dengan segera ia masuk rumah dan menenukan ibunya memangku vina, wisnu pun langsung menggendong tubuh vina dan membawa nya kerumah sakit bersama mama serta ibu mertuanya. Ia melihat ada darah yang mengalir dikaki vina, ia yakin itu darah anaknya. Ibu vina bilang bahwa vina tadi terjatuh, Wisnu pun menjadi takut.... takut kehilangan vina ataupun bayinya...

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang