Chapter 6 - Canggung

4K 399 33
                                    

Ditengah keramaian lingkungan mall itu, waktu seolah terhenti bagi umpan terkuat dari klub voli Karasuno. Orang-orang, bangunan, dan segala hal yang ada disekitar satu-persatu menjadi abu-abu dan lenyap dari pandangannya. Satu-satunya yang tertangkap dalam mata senjanya hanyalah partnernya yang juga memasang ekspresi terkejut karena pernyataan dari seniornya, Oikawa Tooru.

Kageyama menyukai dirinya, bukan sebagai teman satu klub atau teman seangkatan tapi dalam arti romatis. Itulah yang dikatakan setter Seijoh, Oikawa Tooru atau yang biasa dipanggilnya Dai Ou-sama itu.

Kalau memang itu benar, berarti tindakan Kageyama yang aneh belakangan ini dapat dijelaskan. Kenapa Kageyama bermanja padanya, mengatakan kalau Hinata hanya miliknya dan semacamnya, lalu- menciumnya. Semua tindakan itu akan masuk akal jika dilakukan pada orang yang disukai.

Kageyama menyukaiku?
Lalu bagaimana denganku?
Bagaimana perasaanku pada Kageyama?
Apa aku juga memiliki perasaan yang sama?
Atau...?

Dia menatap partnernya itu sekali lagi. Memastikan perasaan macam apa yang berada dihatinya.

"Kage-"

DRRRT.. DRRT..DRRRRT...

Suara getaran ponsel terdengar keras sehingga membuat Hinata menghentikan kalimatnya. Rupanya ponsel yang berbunyi itu milik Kageyama.

"Kau tidak mau mengangkatnya Tobio-chan?"
Oikawa memasang wajah puasnya saat melihat Kageyama yang tak bereaksi.

"Tch!"
Dan setelah mendecakkan lidahnya dengan keras, Kageyama langsung merogoh ponsel dikantungnya.

"Ya halo, Sugawara-san. Ah ya, aku sekarang sedang ada dimall. Kenapa kau tanya? Itu karena aku sedang butuh sepatu baru.. Hm.. Ya. Aku akan segera kembali kesekolah. Apa? Hinata? Ah, dia sedang-" Kageyama memberi jeda yang canggung pada perkataanya, matanya melirik Hinata dan Oikawa sekilas lalu kembali melanjutkan, "dia sedang tak bersamaku. Ya, aku akan menghubunginya nanti. Baiklah, sampai nanti di klub."Dan panggilan itu berakhir.

Kageyama menyimpan ponselnya kembali, lalu menatap Oikawa dengan tatapan tak senang.
"Begitulah, aku harus segera kembali untuk rapat klub."

Hinata dapat merasakan ketegangan di suara Kageyama. Dan setelah mengatakan itu, partnernya itu berbalik dan menggandeng tangannya tanpa menunggu reaksi Oikawa yang juga mulai terlihat tak senang.

Satu langkah. Dua langkah. Kageyama terus menyeretnya dengan langkah pelan yang terasa berat.
Tiga langkah. Empat langkah. Lima langkah. Hinata merasakan genggaman Kageyama ditangannya semakin erat hingga membuat tangannya terasa sedikit sakit, dan Kageyama pun mengehentikan langkahnya. Dengan tatapan mengancam yang sudah familiar diingatan Hinata, Kageyama melirik Oikawa lalu membuka mulutnya.

"Dan soal yang tadi, aku tak punya kewajiban untuk mengatakan apapun padamu Oikawa-san. Jadi berhentilah membicarakan omong kosong dan ikut campur dalam kehidupanku diluar voli. Permisi."

Setelah meninggalkan peringatan itu, Kageyama kembali menyeretnya, kali ini dengan langkah yang sedikit lebih cepat.

Hinata memang tak melihat bagaimana ekspresi Oikawa saat diperingati seperti itu oleh junior yang dibencinya, tapi Hinata dapat merasakan aura Dai Ou-sama yang masuk dalam mode iblis dibelakang punggungnya hingga membuatnya merinding. Tangannya pun dengan otomatis mengeratkan genggaman pada tangan partnernya itu.

***

Saat mereka sampai di sekolah, waktu sudah lewat dari tengah hari dan saat ini seharusnya jam prlajaran keenam telah dimulai.

Hinata yang masih dalam balutan seragam perempuan dan wig yang warnanya senada dengan rambutnya, sedang mengendap-endap melalui jalan rahasia dari gerbang belakang bersama partner rambut hitamnya yang telah membuatnya berpenampilan sangat memalukan itu.

Chibi Servant and Cruel Master [KageHina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang