"Yosh!! Heii.. Aku sudah menyelesaikan bagianku. Aku pergi latihan dulu ya, sisanya kuserahkan pada kalian." Setelah mengatakan itu, Hinata Shouyou yang baru saja menyelesaikan tugas piketnya, berlari keluar kelas dengan cepat.
Seperti biasa, semangatnya selalu tinggi saat akan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan voli, termasuk saat latihan hariannya di klub. Dengan langkah riang Hinata melewati koridor, tangga, dan akhirnya dia sampai diruang ganti tim voli.
"Siang!!" Teriaknya dengan riang sambil membuka pintu ruang ganti. "Maaf karena sedikit telat kapten, hari ini aku..a..da...pi..ket.." Tensi suaranya menurun saat menyadari satu-satunya orang yang ada diruang klub itu hanya partnernya, Kageyama, yang kini sedang melepas bajunya. Pemandangan didepannya membuat Hinata mengingat kembali adegan saat makan siang. Wajahnya pun langsung memerah.
"M-Maaf..anu..a-aku.. Tidak tau.. Ma-maafkan aku Kageyama!!" Hinata pun menjadi salah tingkah. Perkataan dan gerakan tubuhnya yang kaku seperti robot sama sekali tidak singkron.
"Ohh.. Pas sekali. Aku baru saja mau menghubungimu karena kau terlambat." Kageyama dengan santainya mengatakan itu sambil mengganti bajunya dengan kaos latihan.
"Eh..?"
"Jangan malah 'eh' dengan wajah bodoh begitu. Cepatlah ganti bajumu, kau sudah terlambat jadi jangan membuang waktu lebih lama lagi." Kata Kageyama.
Hinata terdiam sesaat setelah mendengar perkataan Kageyama. Adegan makan siang yang tergambar diingatannya kini tergantikan dengan wajah tim yang sangat ingin dikalahkannya, Seijo dan Shiratorizawa. Tatapannya segera berubah menjadi mantap dan tajam.
"Yoosh.. Ayo Kageyama. Kita balapan, yang kalah harus traktir yogurt nantiii!!" Hinata meneriakkan tantangan itu dan melesat meninggalkan klub dengan cepat.
"Oiii.. Bokee.. Jangan mencuri start Hinata Bokee!!" Kageyama pun mengejarnya seperti yang biasa mereka lakukan.
Bersama dengan perasaan baru dihatinya, Hinata berlari dengan senyum secerah mentari. Memikirkan dirinya saat ini sedang melakukan persaingan seperti biasa dengan partnernya yang jenius tapi bodoh itu membuatnya sangat lega. Tak ada yang berubah. Kageyama juga masih sama seperti biasanya, galak, egois, dan suka memerintah seenaknya, begitu juga dengan hari itu.
"Apapun perintahnya, aku pasti tak akan kalah darimu Master Kageyama!! Aku akan jadi pelayan terbaik dan menang!!" Teriak Hinata penuh semangat.
"HAHH?!!"
Dan teriakan itu pun semakin menyulut kekesalan dan kemarahan Kageyama.
***
Saat Hinata dan Kageyama sampai di gym, latihan tim voli telah dimulai. Suara bola yang memantul, gesekan sepatu dengan lantai, dan teriakan para pemain memenuhi gedung olahraga itu.
Hinata dan Kageyama yang terlambat segera berlari dan memberi salam pada pelatih dan kapten tim voli SMA Karasuno. Dan ngomong-ngomong pemenang pertandingan tadi adalah Hinata.
"Selamat siang pelatih, kapten. Maaf kami terlambat." Ujar Hinata dengan lantang.
"Maaf karena terlambat." Kageyama mengikuti Hinata. Raut wajahnya sama sekali tidak menunjukkan perasaan menyesal karena masih kesal setelah kalah dari Hinata.
"Ya. Tak masalah, latihan juga baru saja dimulai. Cepat pemanasan sana dan ikut bergabung dengan yang lain." Kata sang pelatih, Ukai Keishin, yang sedang duduk ditempat wasit untuk mengawasi latihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chibi Servant and Cruel Master [KageHina]
FanficHinata yang kalah saat bertanding melawan partnernya, Kageyama, terpaksa harus menerima kekalahannya dan sesuai kesepakatan mereka sebelum bertanding "yang kalah harus menuruti apapun perintah yang menang." Saat Hinata tengah memikirkan perintah mac...