Chapter 5 - Hukuman 2

4.8K 460 83
                                    

Pertandingan Kejuaraan Musim Semi adalah panggung pertandingan voli antar SMA di Jepang setelah interhigh. Untuk SMA Karasuno, yang baru saja kalah dari Aoba Johsai di Interhigh, Kejuaraan Musim Semi adalah tempat yang tempat untuk membalas kekalahan mereka dan maju ketingkat Nasional.

Setelah bangkit dari rasa putus asa itu, Hinata akhirnya berhasil menemukan kekuatan baru bersama Kageyama Tobio, setter jenius yang menciptakan serangan super cepat bersamanya. Dan juga setelah melewati kamp pelatihan bersama sekolah kuat di Tokyo, Tim Voli Karasuno jelas sekali telah bertambah kuat. Hinata tau itu dengan jelas, karena itu saat Kageyama berkata padanya untuk 'tidak membuang waktu', Hinata memutuskan untuk mengabaikan perasaan aneh yang dirasakannya setelah Kageyama menjadikannya sebagai pelayan pribadinya.

Seharusnya saat ini dia tengah memukul umpan Kageyam dan melancarkan serangan cepat keseberang net dilapangan. Bertambah kuat. Lalu dia akan berada diposisi yang sama dengan Dai-Ousama, setter sekaligus kapten Tim Voli Aoba Johsai, Oikawa Tooru serta Ushijima Wakatoshi, ace dari TIM Voli Shiratorizawa yang masuk dalam tiga besar ace terkuat sejepang.

Tapi kenyataannya, dia sekarang tidak berdiri dilapangan ataupun memegang bola voli.

Entah sudah berapa eskalator yang dilewatinya bersama Kageyama, saat ini mereka berhenti dilantai yang khusus menjual peralatan olahraga, dan masih sambil menggandeng tangannya, Kageyama menyeretnya masuk kedalam sana.

Hinata saat ini tengah berada disebuah mall yang jaraknya sekitar 40 menit naik kereta dari Miyagi.

Sejak keluar dari sekolah, naik kereta, hingga sampai dimall Hinata dapat merasakan tatapan orang-orang yang menatap tajam pada mereka. Rasa khawatir dan malu saat memikirkan orang-orang tau kalau dirinya laki-laki membuatnya tak bisa berjalan dengan tegak dan hanya menundukkan kepalanya menatap langkah-kangkah kaki mereka.

Dan sekarang, disini pun sama. Para karyawan serta beberapa orang yang sedang berbelanja di bagian olahraga itu menatap tajam kearah mereka.

"Oi Hinata.. Yang hitam atau yang biru ? Mana yang lebih bagus ?"

Dan partner yang membuatnya merasakan penderitaan itu bertanya dengan santai sambil menunjukkan sepatu voli ditangannya.

"Ugh.. kurasa yang hitam. Warnanya cocok dengan karaktermu.." Jawabnya asal.

"Kalau begitu aku ambil yang hitam." Kageyama mengatakan itu lalu pergi ke kasir.

"Eh- "

Hinata pun diam mematung dan menyaksikan punggung partnernya yang menjauh. Reaksi Kageyama itu sedikit membuatnya terkejut. Kalau itu adalah Kageyama yang biasanya, maka dia pasti akan memilih pilihan yang sebaliknya. Tapi kali ini, dia menyetujui pilihan Hinata dengan sangat mudah.

"Tunggu, lagipula sudah cukup aneh kan kalau Kageyama yang sombong itu meminta pendapatku?"

Hinata merenungkan itu dan memasang ekspresi serius diawajahnya.

"Permisi.. Ada yang bisa saya bantu? Apa yang sedang anda cari nona ?"

Suara itu membuat Hinata menghentikan lamunannya. Didepannya, seorang wanita cantik yang memakai seragam berlogo toko itu disebelah kiri dadanya, sedang tersenyum manis padanya. Hinata yang memang tak terlalu bagus saat menghadapi wanita yang terkesan dewasa pun mulai gelagapan.

"T-tidak.. Anoo.. S-saya hanya menemani..itu.. Uh.." Dengan panik Hinata memutar pandangannya kesegala penjuru toko itu untuk menemukan partnernya. "Orang itu.. saya hanya menemaninya.. saja." Katanya sambil menunjuk Kageyama yang sedang mengantri di kasir.

Pegawai itu pun tersenyum lebar, lalu mengatakan sesuatu yang hampir saja membuat Hinata pingsan. "Oh.. Sedang menemani pacar anda ya. Sungguh perhatian sekali. Kalian juga terlihat sangat serasi.. Kalau begitu saya permisi dulu." Lalu dia berlaku meninggalkan Hinata yang wajahnya memucat.

Chibi Servant and Cruel Master [KageHina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang