Part 7

45 12 2
                                    

"Ini... rumah siapa?" tanya Noura sambil memperhatikan rumah bercat abu dan hitam yang cukup besar

"ayo masuk," ajak Alran

"Ini... rumah elu Ran?"

"ya, ini rumah gw, lebih tepatnya rumah bokap-nyokap gw. Welcome in my castle princess" Alran membukakan pintu untuk Noura

"geli gue dipanggil begitu" Noura bergidik jijik

Alran terkekeh, " lu tamu jadi harus dilayani,"

"tapi, itu terlalu berlebihan," Noura duduk di sofa berwarna coklat tua yang empuk. "Oya Ran, tas gw gimana?"

"Gw udah titipin ke Alfan," jawabnya sambil menaiki anak tangga ke lantai dua. "Gw ganti baju dulu. Lu tunggu di bawah. Jangan coba coba kabur" ancam Alran. Noura hanya memutarkan kedua bola matanya

"berasa jadi tahanan gue," gumam Noura

Noura memperhatikan ruang keluarga di rumah ini. Ia mendekat pada lemari yang terdapat berbagai foto terpajang. Dilihatnya sebuah foto yang terdapat dua balita kembar laki-laki yang sangat identik sedang tertawa bersama

'mirip banget. kalau Alfan ketawa gini adem liatnya' batin Noura. Noura beralih ke sebuah keluarga yang terlihat bahagia. Ia memperhatikan satu satunya wanita paruh baya yang terlihat sangat cantik di foto itu

'kok gue kayak pernah liat ibu ini. Tapi... dimana gue pernah ketemu ya?'

Seseorang menepuk pundak Noura, membuatnya sedikit terkejut, "eh maaf, kaget ya mba? Ini bibi mau ngasih minum"

"oh...i...iya bi, di meja aja"

"mba ini, korban den Alran yang selanjutnya ya?" tanya bibi

"maksudnya bi?"

"ya... itu mba cemewew gitu loh. Masa gak ngerti?" jawab si bibi sambil menyatukan kedua telunjuknya

"oh... hahaha bukan lah bi. Saya mah cuma temen biasa aja. Temen sekelasnya Alfan juga"

"oh... cinta segitiga gitu ya mba? Dulu juga bibi pernah direbutin dua cowok mba. Si Asep sama si Udin euh da bibi mah bingung milih ya mana" cerita si bibi

Noura terkekeh, "tapi, kita bertiga cuma temen kok bi. Gak lebih"

"Tapi mba ya dengerin bibi. Kalau mba ini bisa bikin den Alfan cinta ke mba, beuh... bibi kasih 100 jempol. Tapi, kalau dua duanya cinta ke mba, bibi saranin pilih den Alfan, soalnya den Alran mah sukanya mainin cewek. Mantannya juga bibi hitung, udah ada 49 dari pas kelas 2 SMP. Bentar mba ini namanya siapa?"

"Noura"

"wah... namanya cantik kayak orangnya"

"haha... bibi bisa aja. Tapi itu serius bi, mantannya Alran banyak gituh?"

"tigarius" jawab si bibi sambil menunjukan lima jarinya

"bohong itu, jangan dipercaya bibi mah nanti musyrik percayanya sama Allah aja" Alran tiba tiba muncul di sebelah Noura

"Eh, den Alran mah. Bibi udah ngitung, ada di buku notes bibi,"

"Bibi ngitungnya salah. Orang setiap ada cewek yang dateng ke sini, mau mba-mba go food juga pasti dianggap pacar aku. Ngarang tuh. Udahlah bibi ke dapur aja," usir Alran. Tiba-tiba tercium bau gosong

Si bibi memukul jidatnya, "Bibi lupa lagi goreng ikan asin," ucap si bibi sambil nyengir kemudian berlari ke dapur. Noura cekikikan melihat tingkah si bibi sedangkan Alran hanya menggelengkan kepalanya

"duduk Ra," Noura dan Alran duduk bersebelahan

"ngapain lu ngajakin gue kesini?"

"biar lu tau rumah gw. Jadi kalau lu kangen gw ke sini aja"

Leben PuzzleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang