Part 9

19 6 0
                                    

sorry banget updatenya ngaret :v
langsung aja ya^^

🙊🙊🙊

Sudah berhari-hari Noura dan Alfan tak saling sapa. Hari demi hari Noura malah lebih sering bersama Alran daripada Alfan. Hal itu membuat Alran memiliki peluang lebih untuk menarik hati Noura. Noura menghindari Alfan karena ia tidak menyukai ucapan ketus dan sikap kasarnya. Noura juga menghindari Alfan karena ia masih bingung dengan perasaan anehnya jika berada di samping Alfan

"Ra, sampe kapan lu mau ngehindarin Alfan?" tanya Ratih di sela-sela kunyahan siomaynya. Noura menaikan kedua bahunya acuh

"Jujur ya Ra. Setelah gw ngerundingin hal ini sama Ratih, ternyata hasil membuktikan kalau lu tuh cocoknya sama Alfan bukan Alran," Ratih mengangguk menyetujui ucapan Trisya

"Bener tuh kata Trisya. Terus ya Ra, kalau lu sama Alran pasti lu lupa sama kita-kita. Contohnya aja..." suara notif line menghentikan ucapan Ratih

"Hehe... bentar," Noura membuka notif itu

Alran: Ra, gw lagi di ruang musik. Lu kesini ya

"em... Tris, Tih gw ada urusan. Gw tinggal dulu ya," pamit Noura yang langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari dua sobatnya

"Pasti si playboy Alran lagi," umpat Trisya

"Tau tuh! Si Noura kena pelet apaan sih?" Ratih menyetujui

"Kita doain semoga Noura cepet tobat,"

"Aamiinn..."


🙊🙊🙊

Oh, her eyes, her eyes make the stars look like they're not shinin'
Her hair, her hair falls perfectly without her trying
She's so beautiful and I tell her everyday
Yeah, I know, I know when I compliment her she won't believe me
And it's so, it's so sad to think that she don't see what I see
But every time she asks me "Do I look okay?"
I say

When I see your face
There's not a thing that I would change 'cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile
The whole world stops and stares for a while
'Cause girl you're amazing
Just the way you are
Yeah

Noura bertepuk tangan. Ia merasa puas dengan suara indah milik Alran. Alran menyimpan gitar yang ia mainkan tadi, lalu berjalan mendekati Noura

"gimana?"

"kalau ini lagi di room chat, gw kasih seratus stiker jempol buat lu. Tapi sayangnya ini di dunia real,dan gw cuma punya empat ibu jari. So, ini empat-empatnya gw kasih," Noura menunjukan dua ibu jari tangannya dan mengangkat kaki kanan dan kurinya bergantian dengan maksud menunjukan ibu jari kakinya di balik kaos kaki

"Haha... udah Ra, kaos kaki lu bau"

"eits... enak aja! Ini kaos kaki baru gw pake, kemaren lusa" elak Noura

"apa harus gw percaya?"

"jangan percaya sama gw nanti musyrik," Alran tertawa lalu ia memakai sarung tangannya. Noura melihat pergerakan Alran langsung menutup kedua pipinya. "Awas lu nyasar-nyasar ke pipi gw!"

Alran menatap Noura sambil tersenyum, "GR!" ternyata ia malah mengusap kepala Noura lembut. Noura terhipnotis dengan senyum manis Alran

'seandainya Alfan bisa berperilaku semanis Alran. Pasti gw milih Alfan. Sayangnya Alfan bukan Alran. Alfan itu cuek, ketus, nyebelin! Gak kayak Alran. Alfan itu selalu bikin gw naik darah! Argh...'

Leben PuzzleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang