5

114 24 13
                                        

di lapangan utama, terlihat beberapa siswa dengan seragam osisnya mondar mandir membawa barang. acara peringatan kesaktian pancasila akan segera dimulai.

ketua osis, farhan hyunjin, dia juga terlihat sibuk membantu para anggotanya.

tidak hanya osis yang sibuk, bahkan anggota mpk turut membantu jalannya acara hari ini.

"lang, ini sound system gua atur di sini aja ya ?" tanya pemuda berparas kebarat baratan dengan suaranya yang berat. felix arnold.

gilang seungmin yang sedang memperbaiki kaitan spanduk mengangguk.

di sisi lain, ada aditya jeongin lagi tes mic dipanggung.

"cek, cek. tes 1 2 3 dicoba. 3 2 1 dibacok."

setelah dirasa cukup, ia berpindah untuk membantu pemuda jangkung yang merupakan seniornya untuk mengatur kursi.

"bang arul, ini ke belakang berapa baris ?" tanya adit.

"pokoknya panjang panjangin aja, dit." jawab syahrul sanha.

lain cerita lagi di dalam ruang osis. mereka sibuk mengecek persiapan susunan acara.

"adila mana ?" tanya gadis berambut cokelat bergelombang. nancy

"lagi ngecek pemasangan spanduk, nan" jawab jeno alfikri.

pokoknya gitulah. sibuk.
















sekarang sudah di pertengahan acara. anak band sekolah sudah siap untuk tampil membawakan lagu pancasila versi akustik.

para pj acara stay di sekitar panggung. dila yang tidak ada bagiannya dalam acara akhirnya bisa beristirahat di kursi penonton.

aditya yang memang sedari tadi mencari sosok dila tersenyum lebar saat maniknya menemukan adila yang sedang mengipasi dirinya dengan sobekan kardus.

"nih minum. capek kan lu ?"

namun, langkah adit terhenti saat seseorang lebih dulu sampai pada dila dan menyodorkan botol air mineral.

"eh ? gak usah, kak. buat kak farhan aja sendiri. saya gak capek kok." tolak adila sopan pada farhan hyunjin yang dengan baik hati menawarkannya minum.

"yakin nih ?" tanya farhan yang kini duduk di samping dila.

dila mengangguk yakin.

"yah padahal tadi gua sengaja belinya dua botol biar ada temen minum," kata farhan.

karena adila orangnya gak enakan, akhirnya ia menerima air mineral pemberian farhan.

aditya tersenyum hambar dan berjalan menjauh. membuang dua kotak coconut delight yang tadi ia beli mini market.

sebenernya gak boleh keluar sekolah, tapi karena tadi adit disuruh beli stapler, adit malah bablas ke mini market.

adit duduk di bangku yang agak jauh dari tempat acara namun masih bisa melihat jelas adila dari sini.

adit menghela napas seraya bersandar pada sandaran bangku
namun matanya tetap memperhatikan gerak gerik adila yang entah apa yang ia bicarakan dengan si ketua osis sampai tertawa seperti itu.

cantik, batin adit.

adit tidak sakit hati kok. hanya saja ada suatu rasa yang menjalar dihatinya ketika apa yang ia inginkan justru berbalik dengan keadaan sebenarnya. apasih itu namanya ?

"woi."

seseorang menepuk pundak adit dan duduk di sampingnya. adit menoleh dan mendapati adlansyah changbin.

vicino ⸙ I.NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang