adila melirik bangku di sebelahnya yang masih kosong.
semenjak ke toilet, adit gak pernah balik ke kelas padahal sekarang udah jam pulang. tasnya juga masih ada di kelas.
"mau nginep lu dil di sekolah ?" tegur jinsol.
adila menggeleng.
setelah merapikan barangnya, tangannya bergerak merapikan barang adit.
"kemana sih tuh anak," gumam dila seraya mengambil tas adit dan meninggalkan kelas.
baru aja dila selesai nutup pintu kelas, orang yang sedari tadi ia cari tiba tiba muncul di hadapannya.
"abis keliling dunia lu? nih tas lu"
adit mengambil tasnya dengan diam tanpa niat menjawab pertanyaan dila dan pergi begitu saja.
alis dila terangkat sebelah, heran.
"jangan jangan adit ketempelan setan penunggu toilet."
✦✦✦
adila ngekorin adit sampe parkiran. tapi perasaannya gak enak.
ternyata kebelet buang aer .gg
adit isn't in a good mood.
"dit, gua balik duluan ya," dila membuka percakapan.
adit yang lagi sibuk ngeluarin motornya dari parkiran menoleh, "hm."
hm doang? babi.
perlahan, adila balik badan berjalan menuju gerbang seraya memesan ojol.
"dila"
adila menoleh dengan cepat, lantas memasang wajah raut kecewa. bukan adit yang manggil.
"kenapa kak farhan ?"
"balik bareng ?" farhan balik bertanya.
adit melintas di samping keduanya. tak seperti biasa, adit gak nyapa dila atau farhan. noleh aja enggak.
"lagi marahan lu ama adit ?" farhan menatap heran punggung adit yang menjauh.
adila mengangkat bahu, "gatau. btw gua udah mesan ojol kak, sorry."
farhan mengangguk, "kalau gitu gua duluan ya. kabarin kalau udah nyampe rumah."
adila kembali sibuk dengan ponselnya. mata nya memang berpaku pada ponsel, tapi pikirannya meliar kemana mana memikirkan kemungkinan kemungkinan apa yang sedang terjadi pada adit.
✦✦✦
"dil," kepala adlan nongol di balik pintu kamar adila.
"disuruh mama beli mayo ama kecap nih," adlan menyerahkan beberapa lembar uang.
mata dila menyipit, menatap adlan penuh selidik. sedetik kemudian ia mendecih, "gamau, pasti sebenernya lo kan yang disuruh mama."
adlan mendengus, dila benar. emang dia yang di beri tugas oleh ibu negara.
"elah, dil. gua lagi belajar nih. mumpung di kasih minggu tenang ama sekolah," dalih adlan.
adila merotasikan matanya lantas bergerak mengambil jaket di belakang pintu.
"hehe, sini sini kakak peluk dulu," kata adlan.
adila bergidik ngeri, mengabaikan adlan dengan muka menjijikkannya.
pas buka pintu rumah, adila kaget ada adit yang lagi mau mencet bel.
adila diam. adit juga diam.
adila berdeham, "naik aja, kak adlan ada di kamarnya."
adit mengangguk lalu memberikan sedikit ruang untuk adila keluar.
sepanjang jalan menuju minimarket, nama adit terus mengisi pikirannya.
adit kenapa ? lagi sawan apa gimana ? gua ada salah ? apa beneran ketempelan ?
"selamat datang, selamat belanja," salam yang epik dari karyawan minimarket.
adila berjalan menyusuri rak rak yang ada, lalu tiba tiba terdiam.
mukanya udah kayak orang lagi naber.
"nyari apa dek ?" tanya salah satu karyawan yang lagi nyusun barang di rak.
adila menggeleng lalu buru buru kembali ke rumah.
"sialan, tadi kak adlan nyuruh beli apaan jingaaaan ?"
makanya dil, jangan mikirin adit terus. lupa kan
--
maap y ges, gua jarang apdet. maklum kelas akhir. mabok soal TO nih saia ✊😭

KAMU SEDANG MEMBACA
vicino ⸙ I.N
Historia Cortatentang dia yang ada dimana mana. warn; harsh word. ampas. retjeh. tq.