kisah

55 3 0
                                    

Pada suatu saat, kami bertemu. Duduk di pelataran, sambil merenung satu sama lain. Tiba-tiba dia bergerak kecil, dan aku menoleh.

"Ada apa?" Tanyaku pada laki-laki disampingku.

Dia menatapku sejenak, tanpa kedip tanpa suara.  "Aku nyaman sama kamu" ucapnya dengan terus menatapku.

Ada apa dengannya, aku heran.

"Maksud kamu?" Tanyaku kembali.

"Ya gitu, aku suka sama kamu" ucapnya lantang.

Akhirnya. Ketahuilah, aku sudah berteman lama padanya. Kami saling curhat masalah pasangan masing-masing. Sampai pada suatu saat, aku merasakan hal yang beda. Masalahnya, dia masih saja mengejar wanita yang menurutnya beda. Yasudah, aku bisa apa.

Aku terdiam sejenak, senang. Dia masih saja menatapku dengan mantap.

"Aku baru sadar, ternyata yang selama ini selalu ada di dekat aku itu kamu. Yang selalu bisa ngerubah perasaan aku itu kamu. Maafin aku, kalau selama ini aku buat kamu sakit." Dia berkeringat hebat. Ya tuhan, matanya memerah.

Ini kali pertama aku melihat dia menangis.

"Iya gak papa kok aku ngerti" aku tersenyum di depannya. Sedikit menenangkan perasaannya sekarang.

"Kamu mau jadi pacar aku?" Tanyanya.

"Apa ada alasan aku buat nolak kamu?" Dia langsung memelukku erat.

Akhirnya, kisah pertemanan aku berakhir menyenangkan. Jangan takut terjebak perasaan. Kami saling menyalurkan perasaan yang dulu sempat terpendam.

Dia temanmu, mungkin akan jadi jodohmu. :)

DeretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang