Titik

18 0 0
                                    

Pada waktu yang terus melambai pada masa lalu, aku ingin ikut. Kembali pada waktu dimana kedamaian masih akrab di telinga. Pada tangan yang masih erat berjabat tanpa tau bagaimana caranya untuk melepas.

Terombang-ambing pada keraguan, itu kita yang sekarang. Kita yang ingin merenggang, tapi berat untuk saling meninggalkan karena masih sama-sama menyimpan perasaan.

Cerita manis dipaksa untuk terus hancur. Di dorong untuk terus mundur. Dan di siksa untuk terus lebur.  Kita masih bisa menoleh, banyak titik yang belum kita sentuh. Kita bukan bayangan dari sebuah kenyataan. Pasti ada harapan disetiap permasalahan.

Sebagaimana ada akhir dan batas disetiap perjalanan. Dan ada kata selesai untuk sebuah pertemuan yang mungkin baru saja dimulai. Mencintai karena yang kuat butuh dilengkapi dan yang rapuh perlu diperbaiki.

Manusia tetap manusia. Luka jika jatuh, menangis jika sakit, dan bertahan jika ditopang. Sedih ada, tapi tetap dipaksa untuk berjuang jika ingin sama-sama kembali pulang. Kita bukan perumpamaan dua hati yang sudah lama sepi, kembali menjadi sepi. Terus semangat, lekas membaik.

DeretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang