5

687 88 5
                                    

Crek.

Seseorang besandar di tembok dengan tangan melipat ci dada. Pandangan naomi dan ce langsung tertuju pada org tersebut.

“Ck ga seru ftvnya.” Sindirnya yang meyaksikan semua kejadian yang terjadi antara ve dan naomi.

“Lo ga perlu repot repot kemati Nal, karena gue akan langsung mengemasi seluruh barang gue tanpa lo minta.” Naomi beranjak pergi.

“Lo ga butuh kuncinya?” Sindir kinal, naomi merebut kunci yg diacungkan kinal dengan mudah.

“Ahh ftv ini bakalan sad ending kalau salah satunya mementingkan egonya dan jika dia tau siapa dalang dari semua ini pasti dia akan menyesal.” Kinal kembali menyindir.

“Maksud lo apa nal?” Naomi terhenti merasa tersinggung.

“Lo tersinggung?” Kinal mengetutkan kening. “Baguslah.” Tersenyum menyepelekan.

“Lo ga sadar Nal? Semua ini terjadi karena lo. Lo merebut semua posisi gue. Posisi gue di k3, dan saat gue nyaman di tim J dan bersama ve, lo merebutnya.”

“Belum puas lo rebut semuaa yang gue punya? Apa lo mau rebut melody juga?hah?” Naomi menatap menantang. “Jawab bangsat!” Kesal naomi.

“Sepertinya lo yg lupa naomi, gue ga rebut apapun dari lo. Veranda dan gue berteman dari dulu bahkan sebelum lo masik ke jkt. Dan soal kapten tim dan kepindahan lo ke tim j ato balik ke k3 lagii itu, gue ga tau apa-apun. Lo lupa siapa pemilik wewenang?”

“Cewek lo naomi.” Kinal diam sejenak. “Ahh yaa dan gue sangat tidak berminat pada cewe ular macam cewe lo itu. Sangat tidak berminat.” Jelas kinal.

Kinal mengecek pergelangan tangannya melohat jamnya. “Gue kasih waktu kalian berpikir hmm sampai jam 4 pagi.” Konal hendak menutup pintu. “Ah yaa lo tak perlu khawatir kejadian malam ini akan gue sabotase. Soal ciuman lo, rahasia lo aman ditangan gue.”

Kinal pergi meninggalkan mereka. Meninggalkan dengan sejuta tanda tanya mereka.

“Apa maksud kinal?” Pikor ve dihati. “Apa ada org lain lagi yg terlibat selain mereka berdua?”

“Kalo lo mau usir gue percuma ya, pintunya kinal kunci.” Naomi duduk di lantai. “Oh ya besok ada acara amal kalo ada yg nanya jumlah berasnya lo jawab 510.023 dalam sepuluh kilo beras.”

Ve tak mendengarkan naomi sibuk dengan pikorannya sendiri. Karena lelah berpikir, ve bermaksud mengambil minum di nakas.

Naomi beranjak segera membantu. “Gue ambilin.”

“Ga usah.”

“Ga usah so kuat deh. Lo harus hemat tenaga besok lo harus manggul beras 100kg.” Kesal naomi.

Ve menolak pemberian naomi, memilih berbaring dan meminggungi naomi.

“Jangan keras kepala deh.”
“Huh” naomi menghembuskan nafas. “Okey oekey. Gue minta maaf soal kejadian tadi.” Naomi tak berhenti mengecap bibirnya merasakan sisa sisa ciuman diantara mereka.

“Gue cuman berusaha merealisasikannya.” Naomi terhenti dan memilih duduk disisi ranjang ve.

“Kamu mau aku jauh kan? Kita akan berjauhan dengan cara seperti itu. Sponsor akan mempertahankanmu.”

“Aku ga peduli. Berisik. Aku ngantuk.” Ve masih enggan berbicara dengan naomi.

“Huhhh.” Lagi lagi nafas berat kembali naomi hembuskan. “Kalau kamu pikir semua ini berat untuk kamu, akupun merasakannya veranda. Situasi ini pun sulit untuk aku.”

“Tidurlah.”.
“Anggap saja aku sedang membacakan cerita tidur untukmu veranda.”

“Ve aku ingin segera mengakhiri acara ini bukan katena tak ingin berdekatan denganmu. Tapi karena jantung ini sulit dilendalikan di dekatmu, aku seperti org sekarat di dekatmu.”

48 variety show Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang