Kalimat Terindah

163 37 3
                                    

Kirana sudah boleh kembali ke rumahnya. David dan Azaria ada disana untuk membantu Kirana berkemas pulang.

"Dav, maafin gue ya bikin lo risih?"

David mendongak, dia melirik Azaria yang tersenyum miris karena Kirana sama sekali tidak menatapnya sejak beberapa hari lalu meski Azaria yang selalu ada bersamanya.

David tersenyum, "iya gapapa. Lo gamau makasih sama Azaria?"

Kirana mendengus sebal, "ngapain? Emang dia ngelakuin apa ke gue?"

Azaria merasakan ada beribu panah yang menusuknya saat ini. Ia sungguh tidak pernah menyangka, Kirana yang sejak kecil bersamanya ternyata berubah seperti ini.

"Huh, dia yang nemenin lo seminggu ini. Dia yang ngurus administrasi, dia yang ngurus semuanya buat lo,"

Kirana melirik Azaria sinis, "emang tugas dia kali. Gantian dia yang jadi babu, jangan gue mulu,"

David menajamkan tatapan matanya pada Kirana, "lo kenapa sih, Ran?"

"Oh, lo belum move on dari dia ya, Dav? Mending lo sama gue deh. Dulu lo pernah suka sama gue kan? Tapi, kepicut sama tuh bocah."

"Bukannya kalian gak saling suka?" tanya Azaria pada akhirnya.

"Cih, percaya lo sama itu? Gini loh, Azaria sayang. David mau deketin gue lewat perantara lo, tapi dia malah kepicut sama sok kecantikannya lo. Puas lo ngambil semua yang harusnya hak gue?" kata Kirana sambil terus menatap tajam pada Azaria yang mulai berbinar.

David mendengus pelan, "udahlah, sekarang kan kita gada apa-apa lagi. Kenapa lo masih sensi aja?"

"Azaria, buruan udah ditunggu juga sama Arman,"

Terimakasih pada Juna yang mengeluarkan Azaria pada situasi yang sangat membingungkan itu.

Terimakasih pada Juna yang mengeluarkan Azaria pada situasi yang sangat membingungkan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kok lo bohong sih anjir? Mana ada Arman nyariin gue?"

Juna meringis sambil mengusap telinganya yang baru saja Azaria jewer itu. Juna tidak sepenuhnya berbohong karena Fajar mencari Azaria, sementara Fajar sedang bersama Arman.

Jadi pikirkan saja sendiri.

"Lo dicari Fajar," kata Juna dengan singkat sambil menarik paksa ransel yang dibawa Azaria di punggungnya.

Azaria hanya mendengus kelas melihat sepupunya yang berlagak seenaknya ini.

"Dimana sih Jun?"

Juna masih diam sampai mereka sampai di depan tempat administrasi. Azaria sempat terkejut melihat orang yang besama Fajar.

Tapi rasanya ia lebih baik diam ketika melihat orang itu mendekat, "kamu pakai uang papah di bank sampe 10 juta, Azar? Kamu gila atau apa? Sengaja kamu hamburin uang hah?"

Azaria menatap orang yang menyebut dirinya Papah itu dengan tatapan benci. Hatinya sudah beku untuk orang di depannya ini.

"Aku cuma mau bantu Kirana,"

Azaria melihat Arman yang juga sedang menatapnya. Sejuk dan damai yang Azaria
rasakan. Senyum Arman merekah saat melihat Azaria yang menatapnya.

Arman membuat lengkungan di bibirnya menggunakan tangan, mengisyaratkan Azaria untuk tetap tersenyum. Namun, yang ia dapatkan hanya tatapan sayu Azaria, "gausah sok pahlawan kamu. Kirana udah minta uang ke papah dan kamu bilang kamu yang bantu dia?"

"Papah gak pernah ya ngajarin kamu bohong, Azaria. Ikut papah pulang sekarang!"

Azaria memberontak mencoba melepaskan genggaman erat papahnya. Tenaga Azaria yang sangat lemah membuat dia kembali pasrah dan hanya mengatakan, "aku mau sama Juna, dia sayang aku gak kayak papah!"

Membuat satu tamparan lolos mendarat di pipi semu merah milik Azaria dan sukses membuat tiga orang disana menatap tidak percaya.

"Om, biarin Azaria sama saya," kata Juna dengan nada memelas.

Arman mengangguk menyetujui hal yang Juna katakan. Sementara Fajar hanya bisa diam tak berkutik.

"Gak perlu. Azaria harus om hukum, dia udah suka berontak dan main-main sama uang sekarang."

Setelah Azaria dan papahnya jauh dari pandangan mereka. Juna menitihkan sedikut air matanya yang langsung ia hapus kembali.

Juna mendongak, "gue masih inget kalimat paling indah yang pernah Azar ucapin. Dia bilang, kalau nanti gue mati dia mau ikut mati sama gue. Kalau dia yang mati, dia mau gue yang ngejaga papahnya,"

"Entah kenapa dunia selalu gak adil tentang dia," kata Juna final.

"Entah kenapa dunia selalu gak adil tentang dia," kata Juna final

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tergambarkan oleh ;

Stray Kids Han Jisungsebagai David Jisung Irawanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Stray Kids Han Jisung
sebagai David Jisung Irawanda.

Stray Kids Han Jisungsebagai David Jisung Irawanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Habis ini selesai, tenang.
Anw, terimakasih 3k-nya ❤

Kisah Seorang Pejuang ㅡ Sunwoo ft. 2000 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang