0.8 Sad

12 0 0
                                    

***
Gadis itu memasuki ruangan itu. Ia melihat kekasihnya sedang terbaring tidak sadarkan diri.

Matanya tertutup, bibirnya pucat tertutup alat oksigen, kepalanya diperban, tangannya ditempelkan selang.

Gadis itu mengambil kursi yang tidak jauh dari tempat tidur kekasihnya.

"Zaa bangunn....maafin gue! Za..gue sayang sama lo! Za bangunn... Hikss..hikss.."

Tiba tiba tubuh lesu laki laki itu mendadak seperti kejang kejang. Gadis itu kaget. Ia langsung keluar ruangan sambil berteriak.

"Dokter!! Susterr!!"

Membuat semua orang yang menunggunya dari luar kaget.

"Ada apa sih dar?!"

"Kaget gue anjir!"

"Dokterrt!! Susterr!! Tolong panggilin!! Erzaa.... Erzaaa...!"

"Yan lo panggil dokter. Erza kenapa dar?!"

"Oke Si!"

Gadis itu tidak bisa berkata apa apa ia hanya bisa menangis. Saat ia ingin memberi tahu teman temannya. Dokter datang.

"Ada apa?" tanya dokter

"Er-erza dok! Tolong!"

"Ba-baik!"

Dokter itu langsung masuk keruangan, memeriksa keadaan erza. Setelah selesai memeriksa dokter itu kembali keluar dan memberi tahu kabar keadaannya.

"Gimana dok?"

"Keadaanya makin kritis! Sebaiknya jangan ada yang masuk dulu!"

Dara makin kecewa mendengarnya. Yang ia harapkan kekasihnya membaik tapi, sebaliknya.

Lalu,dokter itu pamit pergi keruangannya.

Akhirnya dara menceritakan apa yang terjadi pada erza.

"Tadi erza tiba tiba kejang kejang. Gue takut!" jelasnya sambil menangis

"Yaampun, lo yang sabar ya dar!"

"Sabar dar sabar!"

"Masih ada kita dar. Lo harus tetep semangat!"

"Semangat dar! Lo yang sabar ya. Gue ikut empati"

Teman temannya hanya bisa mensportnya, mereka sama seperti gadis itu. Tidak bisa melakukan apa apa. Kemudian gadis itu bertanya pada bryan.

A fake worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang