Perasaan 💞

111 17 1
                                    

Cinta hadir bukan untuk saling memberi tapi saling mengerti.
Bukan hadir untuk saling menerima tapi saling melengkapi.

"Hallo guys" Ucap Keke yang datang dengan sangat gembira.

Iya Riana tahu, sahabatnya itu tengah gembira karena apa.
Alasan itulah yang membuat fakta lain dari hidup Riana, bukan bahagia ia mendengarnya melainkan kisah yang memilukan untuk diingat.

Bagaimana ia bisa menahan sebisa mungkin air matanya tidak keluar dihadapan teman temannya.
Bagaimana memendam harapan selama 2 tahun, dan sekarang?
semua itu hanya sebuah cerita.

"Ada apa loe? Sumringah gitu? Tanya Deby kepada Keke.

"Iya kaya orang gila baru nih, Udah senyam senyum gak jelas!" Imbuh Rizky.

"Tebak dehhh!" Perintah Keke sambil menggigit bibir bawahnya.
Seketika wajahnya merona mengingat kejadian bebera menit yang lalu.

"Ada apa sih?" Tanya Riana kepada Keke, seolah ia tak tahu.

"Gua habis ditembak sama Ketua Basket disekolah ini" Sambil menjerit kegirangan Keke meloncat loncat bagaikan monyet.

"Wiuh serius?" Ucap Deby memastikan.

Sedangkan Rizky hanya melihat Riana, ia tahu itu fakta yang sangat menyakitkan bagi Riana.. Tetapi disisi lain itu merupakan fakta yang sangat membahagiakan bagi Keke.

Riana mengerti akan tatapan Rizky, Riana hanya menatap Rizky kembali dan mengangguk sembari mencoba tersenyun

Rizky paham, sahabatnya itu mengatakan tidak apa apa..Tetapi jauh dalam hatinya, Riana menyimpan berjuta juta perih yang tiada tara.

Ya hanya Rizky satu satunya yang tahu kisah cintanya antara Riana dengan Aldo.

Tak ada seorang pun yang tahu Bahwa Riana sangat menyukai Mr Ice Creamnya tersebut.
Tetapi sekarang Ice yang manis itu leleh seketika.
Harapannya Hancur bersama lelehan Ice Cream tersebut.

"Uhhh selamat sayang" Ucap Riana memeluk sahabatnya tersebut.

"Makasihhhh cintakuuu" Jawab Keke melepas pelukan Riana.

"Selamat Keke, Aduh ntar kantin habis deh diborong sama loe" Ucap Rizky.

"Kok bisa?" tanya Deby.

"Iyalah Pajak Jadian dia sama Aldo" Jawab Rizky.

"Haha bisa aja loe" Ucap Keke sambil melempar polpen ke sahabatnya itu.

"Eh tapi tenang gua traktir deh kalian bertiga" Imbuh Keke.

"Wih beneran? Dimana?" Tanya Deby dengan muka sok imut, emang sih imut dianya.

"Di kantin lah Hahah" Jawab Keke enteng.

"Yeh loe mah gaada spesial²ny Ke" Ucap Deby.

"Biarin yang penting halal" Jawab Keke sembari melangkah menuju kursinya.

"Sakit tapi tidak berdarah" Batin Riana.

*****

Malam dingin membuat nya begitu betah untuk bermanja manja di balik selimut Hello Kittynya.

Tidak hanya itu, Rintihan pilu yang menggambarkan betapa pedihnya kenyataan.

Lewat tulisannya ia mengadu pada lembaran lembaran kertas di Diary nya Bahwa ia tengah sakit. Menahan apa yang seharusnya ia keluarkan.

Sakit ini Nyata.
Sakit ini ada.
Tapi dimana? Dimana aku bisa menemukan rasa sakit ini?
Dan akan aku buang sejauh mungkin dari hidupku.
Rasanya Nyata? Tapi aku tak pernah tau bagaimana kelanjutannya.
Bagaimana kisahnya?
Apakah tetap Sama?
Apakah akan begini selamanya?
Apakah tak akan sakit jika lama memendamnya?
Siapa yang mampu mengobatinya?
Apa obat yang menghilangkannya?.
Tuhan tolong kirimkan.
Aku tak pernah tahu resiko seseorang jatuh cinta pada hati yang salah.
Resikoku telah meletakkan hatiku ditempat yang salah.
Bantu aku Tuhan
Melupakan dia,
Dia yang aku harapkan.
Dia yang aku doakan setiap.harinya.
Aku ingin dia bahagia.
Tapi aku hanya manusia.
Aku juga menuntut kebahagiaan hidup.

Mr Ice CreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang