Perih-

63 12 0
                                    

Perih itu ada
Luka temannya
Juga air mata buktinya.

***
Riana Pov.

Setelah selesai membersihkan ruang Osis, aku menuju kelasku yang berada di paling belakang dari beberapa gedung di sekolahanku.

Betapa terkejutnya aku melihat dia ada disini dengan tangan kirinya memegang sebuah Bunga Mawar yang indah itu. Apakah bunga itu untuk Keke? Hmm jika iya maka sebisa mungkin aku harus mencoba untuk tetap biasa.

"Raini?" Tanyanya.

Ya Tuhann, apakah ia tak pernah memperhatikanku? Apakah setiap kali ku amati geraknya hanya dianggap sekilas pandang?

"Riani anjirr" Kataku mencoba untuk sedikit jengkel padanya.

"Eh loe tau dimana Keke?"

Deg!!!!

Perih? Itu yang aku rasakan.
Seolah dihantam oleh palu besar yang begitu kerasnya.
Apa ini rasa sakit sesungguhnya? Entah kelak menjadi santapan baru di kesehariaanku?
Yang membuat ku akan terus bersandiwara diatas rasa sakit ini?

"Yang punya pacar siapa tanyanya ke siapa" Jawabnya.

"Gue kan cuma nanya" Tuturnya dengan dingin.

Memang ya Kamu dingin banget sma aku Do:")

"Harusnya punya pacar tuh, pagi pagi dijemput kek gimana gitu " Ucapku padanya.

"Beda arah" Ucapnya membela diri.

"Pengorbanan kek" Jawabku sembari melangkah maju menuju tempat dudukku dan meletakkan tasku disana.

Kulihat dia masih berdiri didepan kelas dan memilih menunggu Keke disini.

Apakah dia tak tau? Hal itu membuatku sakit sekaligus iri. Bagaimana tidak? Didepan mata ku, orang yang sangat aku sayang berjuang untuk sahabatku sendiri.

Aku tidak tahu harus senang atau sedih. Ingin rasanya aku menangis sejadi jadinya, tapi aku tidak mungkin melakukannya disini.

Dengan ke sekolah bermata panda pasti sahabat sahabatku akan banyak bertanya. Dan aku tentu sudah mempersiapkan alasan untuk ini.

Ya memang mataku sekarang seperti mata panda, hitam, lebam dan berbenjol dibawahnya (macam keentup tawon). Karena semalaman aku menangis, bisa ketebak mengapa aku menangis semalaman? Dan tentu kalian semua sudah tahu.

Kulihat gadis cantik dengan rambut diikat dibelakang itu menuju ruang kelasku. Leher yang putih serta senyum yang menunjukkan barisan giginya yang rapi menambah level kecantikannya.

"Morning honey" Ucap nya.

"Ke, gue tungguin dari tadi" Ucap Aldo.

"Maaf habisnya you know lah Jakarta pagi aja udah macet bgt" Ucap Keke sembari menangkup pipi Aldo yang bergaya cemberut.

Andai aku bisa memilih, aku tidak akan memilih untuk melihat pemandangan indah tetapi menyakitkan ini.

Tuhan jangan sampai aku menangis disini. Aku tidak mau Keke tahu.

"Ini bunga untukmu" Tutur Aldo pada Keke sembari mengulurkan bunga pada sahabatku itu.

"Aaa Thank you sayang" Ucap Keke pada Aldo sembari menerima bunga mawar dari tangan Aldo.

"Sama sama sayangku, Kamu itu spesial buat aku, Kamu itu istimewa. Di dunia ini banyak sekali pilihan dan aku memilihmu sebagai pilihanku, apapun yang terjadi, aku tidak akan merasa bahagia jika tanpamu" Ucap Aldo pada Keke.

Deg!

Untuk kedua kalinya, pagi hari ini aku sudah dibuat jantungan dengan apa yang aku lihat. Aku tidak bisa menahan air mataku saat melihat pemandangam didepanku. Air mataku meleleh begitu saja. Melihat Keke tersenyum memeluk Aldo didepanku.

Sekarang aku tahu,
Mengapa Ice Cream dibuat dengan berbagai pilihan rasa.
Ada rasa coklat
Vanila
Mint
Strowbery
Dan lainnya.
Karena mereka yang membelinya hanya butuh rasa.
Mereka bisa memilih jalannya seperti mereka memilih Ice Cream.
Dan didepanku, Seseorang yang aku pilih menjadi penyemangat dalam hidupku,
Memilih pilihannya yang tentu bukan diriku.
Betapa hancurnya aku sekarang?
Kalian tahu?
Sakit!
Perih!

***

Author Pov

Riani menangis sejadi jadinya dikelas itu. Membuat sahabatnya, Keke yang tengah memeluk erat kekasih barunya itu mendongak dan mendapati sahabatnya itu tengah menangis.

Seketika, Keke melepas pelukannya dan menghampiri sahabatnya itu.

"Ya Ampun Riani loe kenapa?" Teriaknya dengan suara cemprengnya.

Riani yang terkejut membuka mata dan mendapati sahabat dan orang yang ia cintai itu mengelilinginya.

"Mampus gua" Ucapnya dalam hati.

"Eh kalian" Ucapnya.

"Loe kenapa?" Ucap Keke sembari duduk disamping Riani.

"Gua? Emang kenapa gua?" Ucapnya.

"Loe menjeriit kek orang kesurupan tau" Jelas Aldo.

" Gua?.. Em, lah gua kenapa ya? Eh iya gua ingat" Jawabnya.

"Loe ingat apaan? Udah lah gausah diingat kejadian masa lalu loe" Ucap Keke mencoba menenangkan.

"Apaan sih loe Ke, orang gua inget kalo gua lagi amnesia" Ucap Riani Ngelantur.

"Anjir Riani" Ucap Keke sedikit jengkel padanya.

Keke tahu dari mata Riani menyimpan kesedihan. Tapi apa? Ia bukan peramal yang mampu menebak apa yang tengah dirasakan oleh sahabatnya yang satu ini.

"Tetapi mengapa Riani menyembunyikan dari ku?" Tanya Keke di dalam hatinya.

"Gajelas" Ucap Aldo keluar kelas meninggalkan Riani dan Keke.

-------
Gimana? Udah gak dapet nih inspirasinya. feelnya gak ngena banget:"
Aku lagi bingung nih, mikir juga banyak masalah.
Tapi sebisa mungkin aku bakal lanjutkan ceritaku smpai tuntas:")
Tapi maaf kalo absurd

Terimakasih sudah membaca.
See you next chapter  😻

Mr Ice CreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang