Pertahanan-

77 15 10
                                    

Kisah cinta mungkin sederhana, Tapi ingat! Dibaliknya ada perjuangan yang luar biasa.


***
Riana Aira Kusuma, dengan Ice Cream coklat kegemarannya. Gadis berlesung pipi disebelah kanan itu haus akan kata cinta. Ia tak pernah bahagia dengan cintanya.
Cinta yang ia bangun dengan orang tuanya pun sudah runtuh. Ya Riana adalah korban broken Home ayah dan ibunya.

Sejak kecil ia tumbuh dan dibesarkan oleh pengasuhnya. Sebenarnya ia tinggal bersama Ibunya di Jakarta. Gadis kelahiran Bandung tersebut merupakan Gadis yang manja, keadaan ekonomi yang menuntut Ibunya bekerja di Luar kota. Sembilan tahun sudah perpisahan Ibu dan Ayahnya, Riana tak pernah bertemu dengan sosok Tulang punggung yang sangat ia rindukan. Tetapi disisi lain Riana sangat membenci Ayahnya, tak.pernah tau apa alasana Ayah menceraikan Ibunya. Yang ia tau, Ayahnya sangat jahat kepadanya.


****
Riana Pov

Aku berjalan menyusuri koridor sekolah, memang terlihat masih sepi karena jam baru saja menunjukkan pukul 06:13. Aku pagi pagi kesekolahan bukan karena keinginanku, tapi keadaan yang memaksaku.

Ya aku adalah Sekertaris Osis disini, Dan ini adalah jadwal piket harianku di ruang Osis.
Sebenarnya aku harus sampai pukul 06:00 tapi karena Jakarta dipagi hari sudah macet, aku harus rela kehilangan waktu 13 menitku yang sangat berharga.

Entah sampai kapan Jakarta seperti ini?
Mengapa semua orang kaya egois ingin menggunakan Kendaraan sendiri. Padahal mobil diciptakan dengan kursi kurang lebih 6 penumpang. Tapi sekarang hanya digunakan oleh satu orang? Yaitu pengemudi. Bagiku itu adalah hal yang egois.

Aku mempercepat langkahku untuk menuju ke Ruang Osis, Tinggal belok kanan dari Masjid aku akan sampai disana.

Tok tok tok

"Maaf gue telat, tadi macet banget sumpah" Ucapku sambil meletakkan ransel pinky kesayanganku

"Iya gak apa²" Jawab Fika ketua Osis di SMA ku.

"Udah beres kali, gak guna banget" Ucap Novi dengan nada yang sinis.

"Udahlah Nov gausah ngompor²in ini masih pagi" Bela Fika kepadaku, karena memang gak harus ada yang diperpanjang toh anggota osis lainnya juga masih banyak, dan kesalahan ini bukan kemauanku.

"Makasih ya Fik" Ucapku pada Fika.

"Sama sama Rin" Jawab Fika tersenyum sambil melangkah meninggalkanku dengan Mak lampir.

"Eh loe jangan mentang² sekretaris disini loe bisa seenaknya. Dan satu lagi Jauhi  Fika atau loe gua keluarin dari Osis, bahkan gue keluarin dari sekolah ngerti gak loe?" Ucap Mak Lampir itu padaku.

Novi memang seperti itu, beruntung sekali aku tak satu kelas dengannya. Mak lampir itu julukanku padanya, bukan tanpa sebab ia aku menamainya. Ia sangat menyeramkan, Pembulyyan yang ia lakukan atas mama Osis adalah hal yang sering ia lakukan. Ayahnya seorang donatur disekolahku, Ayahnya juga sangat kaya, kalau tidak salah bekerja di sebuah perusahaan Emas tapi aku tidak tau itu. Bisa ketebak, mengapa Siswa seperti Novi bisa masuk di Osis, meskipun bukan inti tetapi setiap rapat ia bagaikan hal wajib yang harus ada disana.

Aku tak pernah menggubris omongan Novi, Aku berlalu sambil tersenyum kepadanya pertanda aku tak marah padanya. Siswa seperti Novi bukan satu satunya di sekolahku, masih banyak siswa yang lebih dari Novi.

Dan aku tak pernah merasa mendekati Fika, hubunganku dengannya hanya sebatas rekan kerja di organisasi tidak lebih dari itu. Karena jauh didalam hatiku masih terukir nama Aldo Atmaja Putra.
Ya hanya dia satu satunya, Dan hanya dia pertama dan terakhir dalam hatiku, lebih atau kurangnya aku serahkan pada yang diatas.

***

Aldo Pov

Langkah lebarku memecahkan keramaian di koridor sekolahku ini. Ahh tak sabarnya aku memberikan kejutan untuk kekasih baruku yang baru kemarin resmi menjadi pacarku.

Ditanganku sudah terdapat bunga merah yang cantik, aku tak tau Keke suka atau tidak pada bunga ini, tapi aku mencoba memeberinya.

Dengan langkah cepat aku menuju kelas IPA 2 disebelah kelasku.

Sesampainya disana aku tak melihat dimana kekasihku berada, aku berniat pergi dari kelas ini karena yang kucari mungkin belum datang.

Kulihat gadis mungil berlesung pipi dengan rambut hitam terurai lurus berjalan menuju ruangan kelas ini.

"Raina?" Tanyaku padanya karena aku lupa namanya.

"Riana anjir" Jawab nya dengan nada sedikit jengkel.

"Haha lucu juga cewe pendek kalo marah² kelihatan banget manisnya" Ucapku dalam hati.

"Eh loe tau dimana Keke?" Tanyaku padanya.

Ada raut wajah yang berubah darinya. Ada perbedaan mimik wajah yang ditujukan padanya. Aku tak pernah menggubris anggota Osis didepanku ini, cukup terkenal sih tapi aku tak begitu tertarik padanya. Dia nampak biasa dan ya sangat biasa tidak ada hal istimewa darinya.

"Yang punya pacar siapa tanyanya ke siapa" Jawabnya.

"Gue kan cuma nanya" Ucapku membenarkan.

"Harusnya punya pacar pagi pagi dijemput kek gimana gitu" Ucapnya lagi yang memang ada benarnya.

"Beda arah" Jawabku.

"Pengorbanan kek" Ucapnya dengan nada jengkel sembari melangkah meletakkan tasnya dimeja nomor dua dari depan.

Gua bener² baru tahu, antek osis itu galaknya kaya singa. Pagi pagi udah ngamuk gak jelas, untung Keke gak kaya gitu. Kalau gua pacaran sama dia huh remuk gua bisa bisa.

---------

Hallo hallo masih dengan cerita yang sama ya 💖
Tapi kali ini author mau nambahin sedikit bumbu rahasia resep vakusuma
Tingkyu ya vania.
Baca juga tuh cerita milik Vania
Bagus :")

Terimakasih telah membaca:) Jangan lupa vote + coment. Gua hargai banget

Mr Ice CreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang