Berjuang boleh.
Tapi jangan kelewatan.
Terkadang yang diperjuangkan, bisa lepas dari genggaman.***
Malam itu jam menunjukkan pukul 18:22, hidup di Jakarta begitu sumpek sekali, Ingin rasanya Riana pergi dan membeli Ice Cream kesukaannya itu.
Ia bergegas mengambail jaket abu abu yang berada dikamarnya. Dan segera berjalan turun melewati tangga.
"Mau kemana Rin?" Tanya Bi Ratna.
Bi Ratna adalah pengasuh Riana sejak saat masih kecil, wanita berumur 49 tahun itu sangat menyayangi Riana.
Bi Ratna tidak memilikki siapa siapa lagi selain keluarga ini, Sama halnya seperti Ibunya Riana, Bi Ratna diceraikan oleh mantan suaminya karena alasan dia tidak bisa memiliki anak.
"Mau beli Ice Cream bi, Bibi mau?" Jawab Riana.
"Nggak usah, yaudah hati hati dijalan" Ucap Bi Ratna.
"Siaap Bi" Jawab Riana sembari melangkah pergi keluar rumah.
***
"Hallo Mang Ibun" Teriaknya membuat kaget seseorang.
"Hih neng Riana buat Mang kaget aja ih. Mau di plites ha? sini sini Mang plites kamu ya" Ucap Mang Ujang sangat geramnya kepada remaja didepannya itu.
Semacam tak berdosa, Riana malah terus mengejek pedagang kaki lima didepannya itu.
"Hahaha, Iya mang Iya maafin Riana ya" Ucap Riana sambil tertawa.
"Dasar bocar remaja ya, usilnya minta ampun" Ucapnya sembari kembali membuat Ice Cream.
"Tapi lebih usil Mang Ibun lah" Ucapnya.
"Mang Ibun dulu tu pendiem" Ucapnya.
"Lah yang katanya pernah nyolong mangga waktu kecil pake ketapel? Siapa ya?" Goda Riana ke Mang Ibun.
"Hust!!! ini anak masih ngeyelan ya" Ucapnya membuat Riana tertawa.
"Terus batunya kena kaca deh, habis itu ditanya sama yang punya ehh malah dijawab katanya batu itu pembawa sial. Nah dosa nya siapa tuuu" Ucap Riana sambil terus menggoda Bapak² didepannya itu.
"Njaluk di plites yo bocah iki" Ucapnya dengan logat Bahasa Jawa yang medok.
Riana terus tertawa, seakan Riana bisa melupakan masalah dihidupnya.
"Udah ah Mang, Riana capek. Mau beli Ice dong kaya biasanya" Ucap Riana.
"Nah gitu kek anteng, gak bikin Mang Jantungan" Jawab Mang Ibun dan berdiri untuk membuatkan Ice Cream Riana.
"Ini diaa, Ice crem coklat dengan toping Orea di atasnya" Ucap Mang Ibun sembari menyerahkan ice cream kepada pembeli di depnnya itu.
"Terimakasih Mang" Ucap Riana.
Riana terus menyendok Ice Cream ditangannya itu, sembari melihat jauh ke depan, menatap sekeliling taman dengan tatapan kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Ice Cream
Teen FictionSeseorang bisa dideskripsikan dengan suatu benda Karena sifatnya ataupun kepribadiannya. Sama dengan Riana menyamakan Aldo dengan Ice cream coklat kegemarannya. Menurutnya Aldo bagaikan Ice Cream, Bila dimakan ia lembut sama dengan perilakunya. Bila...