Bertahan Tanpa Harus Memiliki

31 1 1
                                    

Semua berawal dari candaan tak sengaja.

Ketika ku sedang mencari seseorang yang bisa membuatku bangkit dari masa laluku. Dan saat itu akupun menemukannya. Dia yang membuatku merasa sedikit lebih baik dari sebelumnya. Dia pula yang membangkitkan semangatku walau itu hanya dari senyuman. Ya, senyumnyalah yang mengubah duniaku.

Rasa kelam, sunyi berubah menjadi cerah. Tiap kali dia menyapaku yang disertai dengan senyumnya, saat itulah aku merasakan kebahagiaan, kebahagiaan yang dulu telah hilang dariku. Sebenarnya perasaan apakah ini? Apakah ini kebahagiaan? Ya, kebahagiaan karena melihat orang bahagia, atau bahkan kebahagiaan karena muncul rasa baru untuknya.

Namun yang pasti dia mulai membuat aku bisu, dia pun yang membuat aku tuli dengan perkataan orang tentang dirinya. Dan yang aku tahu, dia adalah orang yang baik, orang yang lebih dari orang lain, dan yang ku tau ku ingin dia selalu senyum untukku. Namun, nampaknya hal itu sulit untuknya, dalam hidupnya tentu saja ada masalah yang membuatnya tak senyum padaku, tetapi dengan keegoisanku, ku selalu ingin dia tersenyum, ku tak pernah memperdulikan bagaimana kesehariannya. Hingga akhirnya ku memutuskan untuk mengikuti langkahnya, mencari tahu bagaimana dia di kehidupannya. Hari demi hari, waktu demi waktu ku tempuh untuk mengikutinya. Disaat yang bersamaan ku mulai nyaman dengam dirinya, ku mulai merasakan ingin ada disampingnya.Walaupun disaat yang sama kehidupannya tak mendukung untuk itu, kehidupan yang sangat dibatasi.

Tentu hati ini bimbang, galau, tak tahu harus bagaimana. Ku inginkannya, tapi tak mau membuatnya terbuang dari kehidupannya.Ingin rasanya ku menjauh darinya, namun apalah dayaku, rasa ini sudah mulai mendalam. Bisa dibilang saat ini aku sedang mencari berlian di dalam tanah, namun tak tahu arahnya ada dimana. Entah harus naik lagi ke atas dan mengubur impian memiliki berlian tersebut. Atau terus mencarinya, menggali dengan semangat walaupun bisa saja aku terjatuh ke lubang yang sangat dalam. Namun bisa juga ku mendapatkan berlian itu.

Awalnya ku ragu dengan semua itu, tapi melihat keadaan ku saat ini aku menyakinkan diriku untuk bisa mengejarnya dan berjalan disampingnya bukan lagi seperti saat ini yang hanya dibelakangnya. Banyak jalan yang ku tempuh, banyak hambatan yang ku lalui, dan banyak juga kebahagiaan yang ku dapat darinya. Tetapi, ketika makin dalam ku di kehidupannya, ku menemukan masalah yang sulit. Masalah yang hampir semua orang pupus, yaitu ketika ada orang lain di kehidupannya juga,

Tetapi, dengan keadaan seperti ini seharusnya diriku tidak boleh kecewa, pupus ataupun marah.
Karena aku disini hanya pengagum dari kejauhan yang tak seharusnya dia tau.
Mungkin aku termasuk orang yang paling jago bersandiwara dalam menyembunyikan perasaan.

Saat ini pastinya aku hanya bisa melihat senyumnya dari kejauhan.
Aku yakin senyumnya adalah titipan Tuhan untuk menjadi penyemangat hidupku.
Dari kejauhan, wajahnya tampak tenang yang membuatku terhanyut untuk terus memandanginya.
Melihatnya tertawa, gembira, murung atau sedih, aku pun turut tersentuh dalam suasana hatinya.
Aku tak peduli aku ini siapa baginya, yang terpenting...aku mengaguminya.

Ku adalah penikmat senyummu yang selalu siap mengembalikan senyummu ketika mulai pudar. Selalu berdampingan tetapi tak pernah dekat apalagi menyatu?

Cinta Bagai AsaWhere stories live. Discover now