Dua Cinta yang Tak Bersatu

22 0 1
                                    

Bagaimana manusia bisa menyukai manusia lain? Tentu saja jawabannya banyak bahkan mungkin hingga jutaan.
Dan, saat ini ku merasakannya.
Ku menyukaimu saat adanya pandangan pertama.
Rasa suka yang terus bertahan dan mendorongku untuk mendekatimu.
Awalnya ku tak tahu bagaimana caraku untuk mendekatimu.

Akhirnya ku ingat bahwa aku masih memiliki teman, teman yang sempat ku lupakan karena kehadiranmu.
Namun, mereka tak sedikitpun marah padaku.
Namun, merekalah yang mendekatkan mu kepadaku sehingga cerita kita benar-benar dimulai.

Cara mendekatimu sudah ku temui, dan sekarang tinggal bagaimana diriku menyikapi hal itu.
Ku mencoba untuk mengalirkan segalanya tak sedikitpun untuk mengarahkannya.
Karena ku tak mau sedikitpun membuatmu tertekan.

Pada awalnya kita hanya saling mengetahui nama hingga akhirnya kita terbiasa dekat.
Dekat karena selalu bersama, ntah itu di lingkungan sekolah ataupun di luar sekolah.
Ntah itu karena tugas ataupun karena keinginan kita.
Yang pasti ku mulai merasakan adanya kenyamanan yang muncul dalam diriku kepadamu.
Kenyamanan yang terus kau perkuat karena diriku terus berada di dekatmu.

Kabar burung mulai berhembus, kabar tersebut sampai ke telingaku.
Menurut kabar tersebut kau menyukai ku.
Namun, ku tak tahu harus bagaimana, ku takut bahwa itu hanya sebuah harapan saja.
Akhirnya ku mencoba untuk menjauhimu, ku coba untuk menganggapmu biasa, walau ku tahu itu sangat sulit bagiku.
Tapi ku tetap mencoba, namun disaat aku ingin menjauh kau malah datang tanpa ku undang, seolah tak ingin kehilangan diriku.

Diriku pun mengikuti kemauanmu, ku coba untuk bertahan padamu.
Namun...kau malah pergi menjauh.
Seperti kau tak ingin ku mudah mendapatkanmu.

Andai kau tau, saat ini aku sangat merindukanmu, ku ingin kau yang dulu.
Ku merindukan kita yang sedekat dulu.
Ku berharap kau merasakannya.
Agar diriku tak seperti pungguk yang merindukan bulan.  

Cinta Bagai AsaWhere stories live. Discover now